Tujuh belas.

6 1 0
                                    


17. Pasar malem




Aleisya berjalan ke arah bara yang sedang duduk di sofa di ruang keluarga, laki laki itu sibuk memainkan ponsel nya sedangkan tv ia nyalakan.

Kalo saja tv bisa bicara pasti tv bakalan bilang gini "Gunanya gue di hidupin kalo ga di tonton apa coy? sedangkan lo main hp"

"Al" panggil gadis itu pelan.

"Kenapa, hm? sini duduk" Bara menepuk sofa di sampingnya.

Aleisya duduk di samping bara. Gadis itu terlihat ragu untuk mengutarakan sesuatu yang sudah ada di dalam pikiran nya.

"Lo kenapa cha? mau bilang sesuatu? bilang aja gapapa"

Aleisya menatap tepat manik mata coklat tua milik bara. "Nanti malem ada pasar malem al, em aku mau kesana boleh?"

"Boleh"

"Sama kamu tapi" Lanjut aleisya.

Bara tertawa kecil. "Iya ayo nanti malem kita ke pasar malem."

Aleisya tersenyum senang. Refleks gadis itu memeluk bara erat. "Makasii al" ucap nya.

Bara balas memeluk gadis itu, tangan nya mengelus surai hitam bergelombang milik aleisya.

"Urwell baby," balas bara.

Deg

Deg

Deg

Alesiya merasakan jantung nya berdetak lebih cepat. Buru buru gadis itu melepas pelukan nya dengan bara. "Ehm sorry al, aku kelepasan peluk kamu."

Bara mengelus pipi chubby aleisya dengan elusan lembut. "Gausa minta maaf" ucap nya lalu mengecup pelan pipi gadis itu.

"Nanti malem abis isya' kita berangkat ya" bara berujar lalu berjalan pergi meninggalkan aleisya yang mematung.

Tadi, bara mencium nya.

Plak

Gadis itu menampar pipi nya pelan. "Awsh sakit" gumam nya.

Tapi setelah nya aleisya tersenyum. "Ternyata bukan mimpi"

🦁🦁🦁

Aleisya sudah siap untuk ke pasar malam, malam ini aleisya memakai celana panjang berwarna hitam dan baju oversize berwarna coklat, rambutnya ia ikat menjadi satu layaknya ekor kuda.

Terlihat manis.

"Ayo" Ajak bara yang sudah ada di samping aleisya.

Aleisya terpana. Bara nampak sangat menawan malam ini, dengan celana panjang berwarna hitam, kaos yang berwarna putih, dan jangan lupa jaket levis berwarna hitam.

"Cha?" panggil bara.

Aleisya mengerjap pelan. "Eh? kamu ganteng banget malam ini" puji aleisya secara langsung.

Bara terdiam lalu tangan nya mengacak pelan rambut gadis itu. "Haha gue salting nih" ucapnya tepat di telinga gadis itu.

Errr

Rasanya aleisya ingin menjauh dari bara saat ini. Kehadiran bara yang berubah 180° sungguh membuat jantungnya tidak aman. Ketar ketir.

"A-ayo kita berangkat. K-keburu malem!"

Aleisya berjalan duluan di depan bara, namun setelahnya langkah gadis itu terhenti saat bara dengan santai nya merangkul bahunya.

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang