Delapan belas.

6 3 0
                                    

--Kalo emang niat awal kamu
Hanya penasaran dan ingin bermain-main dengan hatiku. Harusnya kamu berhenti dari dulu, karna kamu tidak tau betapa sakitnya saat aku kembali sadar. Bahwa memiliki mu itu terlalu mustahil--

-Aleisya-


brp abad g up?





18. Mulai berubah.



Setelah kejadian di malam saat bara mengambil first kiss nya, entah kenapa sifat laki laki itu mulai berubah.

Bara seakan menjadi dirinya yang dulu, yang menolak kehadiran aleisya di sisi nya.

"Al" panggil aleisya saat bara berjalan melewati beberapa anak tangga.

Laki laki itu hanya menatap nya datar. Tidak ada lagi sapaan morning atau senyuman tipis itu, yang ada hanya tatapan datar yang menyakiti hati aleiysa.

"Makan dulu, biar kamu ga pusing."

Bara melangkahkan kaki jenjang nya keluar, tak mempedulikan teriakan aleisya yang menyerukan namanya berulang kali.

"Al, kamu gamau makan?" Aleisya berhenti tepat di depan bara.

Bara memandang aleisya datar. "Lo minggir, gue males liat muka menjijikan lo."

Deg

Aleisya merasa pasokan udara nya menipis. "A-al, maksud kamu apa?" tanya gadis itu hati hati.

"Ck. Lo budeg? gue suruh minggir ya minggir anjing!"

Aleisya menutup matanya saat mendengar suara bara yang naik beberapa oktaf, tubuhnya sedikit terhuyung ketika bara menyingkirkan nya saat ingin melewati pintu.

Aleisya menatap sendu motor bara yang melaju meninggalkan pekarangan rumah. "Kamu kenapa sebenarnya" gumam gadis itu.

🦁🦁🦁

Bara memarkirkan motornya di parkiran sekolah, di samping motornya sudah ada tiga motor sahabatnya.

"Heh tumben ga sama echa? mana tu anak?" Tanya damian melirik jok belakang bara.

"Cha? lo ga nyempil di ban kan?" Damian berjongkok di depan motor bara, sedangkan bara hanya menatap tidak minat kepada damian.

"Heh guoblouk! lo ngapain di situ?"

Damian menoleh ke arah vino, "Gue jaga jaga takut aleisya nyempil di ban." ujarnya santai.

Vino memukul kepala damian keras. "Elo tuh ya emang bego nya gabisa di kondisikan anjir!"

"Heh bangsat lo ngapain mukul kepala aduhai gue?!"

Cekcok antara damian dan vino terus berlanjut bahkan sampai mereka tiba di kelas.

Sedangkan di kelas nya, aleisya terus melamun bahkan kehadiran zeva tidak di pedulikan oleh gadis manis itu.

"Heh lo kenapa? lo ga kesambet pagi-pagi kan chaaa?"

Aleisya tersenyum tipis. "Sembarangan ih, ngga kok aku gapapa"

"Gapapa kok aku gapapa, halah aslinya lo lagi kenapa napa kan?" zeva menatap tepat manik mata coklat terang milik aleisya.

Gadis itu menggeleng dua kali. "Ngga zevaaa ya ampunnn"

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang