Epilog

11K 389 8
                                    

[Kak Arvin, maaf untuk semua kesalahan yang aku lakukan, maaf udah jadi pengganggu di hidup Kakak. Makasih karena Kakak udah bikin aku ngerasain cinta walau sebentar. Sekarang Kak Arvin bisa seneng, karena aku bakalan jauh, hilang dari kehidupan Kakak. Pun, sekarang aku juga udah nggak cinta lagi, kok, sama Kakak. Ini beneran. Sekarang aku udah cinta sama Hendery, perjuangan dia berhasil bikin aku luluh, ketulusannya, semua yang selalu dia lakukan, membuatku nggak bisa nahan rasa ini. Kak, aku harap kakak bisa berhasil di luar sana, kakak bisa bahagia dan bertemu dengan seseorang yang Kakak cintai dengan tulus. Sekali lagi, maaf dan Terima kasih.]

Lembar kertas itu basah. Arvin menangis penuh penyesalan. Belum ia mengucapkan kata maaf, seharusnya dia yang mengatakan maaf, seharusnya Arvin diberi kesempatan untuk bercerita, untuk memberitahukan tentang perasaan yang selama ini belum sempat terungkap. Tetapi, takdir begitu tak berpihak untuknya, sehingga semua ini terjadi.

"Tapi apa gue yang jatuh layak nyalahin batu yang diem di tempat?"

Takdir tidak salah, waktu tidak salah, Arvin yang salah karena sudah membuang waktu. Andai saja ia tadi lebih cepat, mungkin ada waktu baginya untuk mengatakan semua yang tertahan.

"Udah gue bilang, jangan sampai terlambat," tutur Hendery yang berdiri di belakang Arvin.

Pemuda itu menatap pusara tanah merah dengan nisan baru, bunga warna-warni bertabur di atas pusara.

"Aletta Quenna binti Bramantyo"

Nama itu tertulis di batu nisan. Siapa sangka jika akhirnya akan seperti ini? Padahal Aletta adalah gadis ceria yang kuat, beberapa waktu lalu ia bahkan terlihat baik-baik saja. Rasanya, semua yang terjadi kemarin hanyalah mimpi buruk yang mana rasanya Arvin ingin bangun dan kembali hidup normal, menatap senyuman Aletta. Tetapi, sekali lagi kekosongan yang dirasa membuat Arvin sadar, jika yang terjadi adalah nyata.

"Maaf, Ta. Gue cinta sama lo. Ini terlambat, tapi setidaknya gue udah bilang. Semoga lo bahagia di sana," lirihnya.

Tamat!

ANTAGONIS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang