MALAM ini Jeno di buat terkejut dengan tindakan Renjun yang mencium bibirnya tanpa aba-aba. Walaupun tubuh nya panas, dan nafsu hampir menguasai diri, jangan lupakan akal sehat yang dirinya masih punya.
Jeno menyentak tubuh kecil Renjun ke sofa. Menoleh ke arah kopi yang belum ia habiskan. "Lo nyampurin apa ke cangkir kopi gua?!" Ia berteriak. Untuk yang pertama kalinya Jeno membentak orang, terlebih submisif.
Renjun menggeleng. Dia sama terkejutnya. "Kamu ngomong apa sih??"
"Shhh. Jangan pikir gw bodoh!! Ahh anjing!" Umpatnya. Menyambar kunci motor juga jaket miliknya. "Gw gak bodoh"
Terbesit di pikirannya. Walaupun asal. "Jangan-jangan elo yang ngeracunin Jaemin beberapa hari lalu?! Lo racunin pacar gua Ren??" Mengguncang pelan tubuh Renjun.
Kini, Renjun menangis di depannya. Menggeleng kuat. "Bukan!! Bukan gw!! Gw nggak mungkin ngelakuin itu!!"
Jeno mendesah pelan, sedikit menggeram akan sensasi menyesakkan di bawah nya. "bego! Jangan bodoh jadi orang. Dia temen Lo!"
"Kenapa sih Lo nyalahin gw?! Lo aja yang gampang di serang!"
"Gw gak bakal nyerang Lo kalo Lo nggak ngasih obat perangsang di dalem minuman gua!"
Seketika tubuh Renjun terhuyung ke arah lain. Jeno menggertakan gigi nya. "gw cabut. Jangan deketin Jaemin lagi kalo Lo mau aman di tangan gua"
Sarkas Jeno, emosinya naik turun. Takut terjadi hal di luar akal Jeno segera meninggalkan Renjun yang menangis di belakang sana. Mengendarai motornya dengan cepat.
Membanting helm nya kasar. Jisung yang masih terjaga di ruang tengah terkejut melihat Abang nya yang melempar helm sembarangan. "Bang kenapa??"
"Kagak. Dek pintu nya tolong tutup dulu. Abang mau tidur, capek haha" ucapnya bohong. Padahal tujuan Jeno kali ini adalah kamar mandi kamar nya.
Jeno tidak bodoh. Bahkan dalam hal seperti ini, obat perangsang tidak akan mempengaruhi nya. Karena setiap detik bayang-bayang senyum cantik kekasihnya selalu menemani Jeno kemaba-mana.
Bagaimana perasaan Jaemin jika dia tau kalau Jeno meniduri tubuh orang lain? Atau, bagaimana perasaan Jaemin ketika tau Renjun mencoba merebut kekasihnya?
Sekarang Jeno sadar. Penampilan luar, tidak menjamin segalanya.
Erangan tertahan itu beriringan dengan cairan kental yang membasahi lengan nya. Jeno mendesah lega.
"Gila gw kalo sampe hamilin anak orang" desis Jeno seraya membersihkan dirinya.
Dua puluh menit ia habiskan di dalam bilik kamar mandi. Suhu tubuhnya masih panas, namun Jeno bisa menahan rasa pusing yang berkeliaran di sekitar kepalanya.
Oh. Omong-omong Jeno sempat keracunan minuman keras dan berakhir koma satu Minggu di rumah sakit karena berpesta dengan Hyunjin juga Guanlin. Gilanya, dia masih hidup sampai sekarang dan kapok untuk minum lagi. Obat perangsang seperti ini tidak apa-apanya.
Di bandingkan aroma musk yang menguat dari tubuh Jaemin tentu saja itu magic yang bisa membuat Jeno mabuk kebayang kapan saja.
Di buka nya ponsel yang sejak tadi ia abaikan. Membuka voice note yang di kirim oleh kekasih cantiknya.
Suara lembut itu menyapa. Jeno terkekeh.
Mengetik sesuatu di ruang chat nya.
" . . . "
—
Suara ketukan pintu yang menggema di luar sana, membuat anak lelaki cantik itu terpaksa bangun. Piyama dengan warna putih dengan gambar kartun Tokyo Ghoul itu melekat di tubuhnya. Mengucek matanya yang masih tertutup rapat. Berjalan seperti zombie untuk membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] Bumi Selatan ; nomin
Teen FictionSeperti apa rasanya jatuh cinta? Apakah bahagia seperti rupanya, Atau kah sepi seperti yang di rasakannya? cover; pinterest 220622 || 1 in #angst