09

114 24 2
                                    

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.


Kritik dan saran sangat saya butuhkan!





================================






Cahaya matahari yang sangat terang itu membuat Sinb sedikit terusik. Dia mulai membuka matanya, sedikit mengusap wajahnya yang masih terlihat lelah itu.

"Selamat pagi, dunia." ucap Sinb sembari tersenyum. Putra bungsu Hwang memang selalu menyapa dunia ketika pagi hari.

Ceklek!

"Eoh, kamu sudah bangun rupanya."

Sinb menoleh ke sumber suara, dilihatnya Joohyun yang datang menghampiri. Wanita itu tampak membawa nampan berisikan makanan dan segelas air.

"Ini Eomma bawakan sarapan, jadi kamu tidak perlu sarapan bersama nanti." ucap Joohyun sambil meletakan nampan itu di atas nakas sebelah ranjang Sinb. "Makan dengan baik, ya."

Sinb tampak tidak mengerti, "Mengapa aku tidak sarapan bersama?" tanyanya.

"Tidak perlu, keadaan sekarang sedang tidak baik, Eomma mencemaskan dirimu jika kamu ikut sarapan bersama."

Sebelah tangan Joohyun bergerak mengusap pucuk kepala Sinb, membuat pria itu tersenyum. "Baiklah, aku akan segera berangkat ke kantor seteleh menghabiskan sarapan." ucap Sinb.

Setelah semuanya selesai, Joohyun melangkah keluar dari kamar putra bungsunya. Sedangkan Sinb mulai bergerak untuk menjalani aktivitasnya hari ini.

Beberapa menit berlalu, Sinb merapihkan pakaiannya sebelum dia turun ke bawah dengan nampan yang tadi Joohyun bawa untuknya. Sinb meletakan nampan itu di dapur.

"Eomma, bolehkah aku pulang larut hari ini? Ada banyak kegiatan yang tidak boleh aku lewatkan."

Sinb berucap saat dia sampai di ruang makan. Di sana tampak Joohyun yang menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan Junmyeon serta Yuju yang tampak diam dan dingin.

"Satu pesan Eomma, jangan lupakan istirahat." ucap Joohyun mengingatkan.

"Seperti anak kecil saja."

Menghela napas pendek, Sinb tersenyum sangat tipis ketika mendengar ucapan Yuju barusan. Dia tahu kalau kakaknya itu pasti menginginkan perhatian lebih dari Joohyun.

"Kalau begitu aku berangkat, ya." pamit Sinb kemudian. Dia mengambil langkah untuk keluar dari bangunan megah itu.



======



"Yewon ah, sudah Imo bilang jangan bergerak! Nanti rambutmu bisa lepas kalau begini terus!"

Yerin menutup kedua telinganya, mendengar suara Eunha yang terus berteriak itu membuat dirinya tidak habis pikir. Yerin memutuskan untuk masuk ke kamar itu, memastikan apa yang terjadi di dalam sana.

"Eomma!!!"

Tubuh mungil Yewon menubruk kakinya, tampak anak kecil itu sudah hampir menangis. Yerin mendongak dan melihat Eunha yang menyengir dengan banyak keringat di wajahnya.

Mr. Hwang - SinRin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang