17

111 26 0
                                    

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.



Kritik dan saran sangat saya butuhkan!





================================





"Aku sudah selesai." Sinb merapihkan jas hitam yang sudah melekat di tubuhnya. Dia bangkit, lalu segera berpamitan dengan Junmyeon dan Joohyun yang ikut sarapan di sana.

"Hati-hati ya, Sayang. Jangan lupa untuk makan, Eomma tidak mau melihatmu sakit lagi." ucap Joohyun. Wanita itu mengusak rambut Sinb kemudian.

"Sinb yya!"

Sinb berhenti, membalikan tubuhnya seraya tersenyum kepada sang ayah. Jatungnya berdegup cepat sekarang. Entah mengapa bila berhadapan dengan Junmyeon, Sinb selalu khawatir.

"Appa tidak jadi mengirimmu ke Eropa, karena Appa yakin kamu bisa mengatur perusahaan itu dengan baik kedepannya. Kamu pasti masih butuh banyak belajar sekarang ini."

Junmyeon berucap, kali ini nada suaranya terdengar lebih santai. Biasanya kepala keluarga Hwang selalu dingin bila berbicara, apalagi berbicara dengan Sinb seperti sekarang ini.

Sinb mengangguk saja, dengan senyuman yang masih tercipta di bibirnya, putra bungsu Hwang itu kembali berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Joohyun beralih menatap suaminya yang tampak tengah menyesap kopi hitam itu, wanita itu baru pertama kali melihat interaksi antara suami dan putra bungsunya sesantai tadi.

Karena dia bisa merasakan ada yang memperhatikan, Junmyeon menoleh pada istrinya. "Ada apa?"

Joohyun menahan senyuman, dia menggelengkan kepalanya setiap sang suami bertanya seperti tadi. Joohyun hanya sedikit kagum dengan perubahan sikap sang suami. Syukurlah kalau mereka berdua bisa berdamai, batinnya senang.

"Selamat pagi Appa, Eomma,"

Keduanya menoleh kompak ke sumber suara. Dilihatnya Yuju datang dengan wajah ceria. Putra sulung Hwang segera bergabung untuk sarapan di sana, mengambil beberapa  potong roti yang sudah dioles selai.

Yuju sudah diperbolehkan kembali ke rumah sejak kemarin. Yuju sendiri juga yang memaksa, berdiam di rumah sakit hanya membuatnya bertambah pusing. Maka jadilah dia kembali ke rumah yang megah itu.

"Apa lenganmu masih sakit hari ini?" Joohyun bertanya, sebab melihat Yuju yang dengan lahap menyantap sarapannya itu tanpa kesulitan.

"Sudah membaik, Eomma. Ini akan cepat kering bila aku buka, tapi kan Eomma tidak memperbolehkan aku membukanya." ucap Yuju, bibirnya maju beberapa senti pada akhir kalimatnya.

"Memang tidak boleh dibuka dulu, Eomma khawatir kalau kamu akan melihatnya lalu melakukan hal gila lainnya," kata Joohyun sembari geleng-geleng kepala.

Junmyeon sedari tadi ikut menyimak, hanya saja dia tidak ingin berbicara sekarang ini. Matanya memperhatikan Yuju, tapi pikirannya tengah berputar tentang Sinb.





======





Gedung itu, sudah beberapa hari dia tidak menginjakkan kakinya di sana. Sinb tersenyum ramah saat beberapa karyawan menyapanya pagi ini. Putra bungsu Hwang berjalan menuju ruangannya, tapi sebelum itu dia akan menghampiri seseorang.

Mr. Hwang - SinRin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang