06

135 28 3
                                    

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.

Kritik dan saran sangat saya butuhkan!



================================





"Lain kali jangan pergi begitu saja, mengerti? Eomma sangat mencemaskan dirimu, Yewon ah,"

Melihat wajah Yerin yang tengah mengomel itu justru membuat Yewon terkikik. Anak kecil itu sama sekali tidak merasa bersalah, dia justru tertawa melihat sang Ibu.

Mereka berdua kini sedang berada di salah satu restoran untuk makan siang. Namun bukannya makan siang dengan tenang, Yewon malah mendapat omelan Yerin yang tidak berujung itu.

Di depan Yerin dan Yewon, ada Hayoung yang selalu setia menemani. "Yerin ah, percuma kamu mengomel begitu, Yewon juga tidak peduli." ucapnya dengan kekehan kecil.

Kedua mata itu tampak terpejam sesaat, Yerin menghela napas panjang sebelum tangannya bergerak untuk mengusap pucuk kepala Yewon.

"Sekarang selesaikan makanmu, Eomma tidak mau melihat kamu sakit karena memakan terlalu banyak es krim." ucap Yerin yang kemudian mendapat anggukan kecil dari Yewon.

Yerin memperhatikan Yewon yang tengah memakan makanannya dengan begitu baik. Yerin dapat merasakan ketenangan di sana, melihat raut senang anaknya membuat dirinya juga ikut senang.

Terlebih dia masih begitu mengingat kejadian ketika dirinya hampir saja tertabrak dan kehilangan nyawa. Beruntung ada Sinb yang selalu setia menjaganya. Yerin mengingat betul kejadian itu.

"Kenapa tersenyum?" Pertanyaan Hayoung itu jelas membuat Yerin memberikan tatapan tajam kepadanya. "Aku hanya bertanya ... Habis kamu tersenyum sendiri seperti itu, aku hanya takut."

"Kamu pasti mengerti ini, bukan?"

Hayoung mengernyit, "Apa?"

Menghela napas panjang, Yerin berdecak. Dia heran dengan sahabatnya ini, mengapa hal seperti ini saja dia tidak paham? Padahal Yerin berharap sahabatnya itu paham, sehingga dirinya tidak perlu menjelaskan apalagi di depan Yewon.

"Nanti saja aku ceritakan," ucap Yerin yang kemudian mendapat anggukan dari Hayoung.


======


Sinb menghela napas lega, pria Hwang meregangkan kedua tangannya ke atas. Setelah selesai meregangkan otot-ototnya yang kaku, Sinb duduk di sofa yang tersedia di ruangannya. Tidak lupa ada secangkir kopi hitam di atas meja kerja itu.

Kedua tangannya menangkup dagu, tersenyum manis kala mengingat kejadian saat dia menyelematkan Yerin di jalan. Sinb mengingat jelas bagaimana cantiknya wajah Yerin dari dekat.

Rasa ingin memiliki itu kini muncul kembali. Entah sampai kapan dia harus menahan semua rasa ini, Sinb ingin sekali mengungkapkan semuanya. Tapi tidak mungkin sekarang.

Sinb mengerti bagaimana kondisi kakaknya sekarang. Yuju yang telah mengetahui semuanya itu jelas membuat Sinb menjadi bingung tidak karuan. Ditambah dengan sang kakak yang dipastikan akan marah kepadanya.

Drrtt... Drrtt..

Mengambil ponselnya yang bergetar, Sinb dengan cepat mengusap ke atas tombol berwarna hijau pada layar benda pipih tersebut.

Mr. Hwang - SinRin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang