03

172 27 0
                                    

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.


Kritik dan saran sangat saya butuhkan!




================================



"Kenapa Yewon terlihat dekat dengan pria itu?" tanya Sowon pada Eunha yang duduk di sebelahnya. Pacarnya itu tampak memperhatikan Yewon terus. Dia akan memastikan kalau perkataan Yewon tentang kakaknya yang akan menikah lagi itu salah.

Di kursi taman sebelah kursi yang Sowon dan Eunha tempati, terdapat Yewon yang tengah asik memakan es krim dengan Sinb di sampingnya.

"Kamu menyukainya?" tanya Sinb seraya mengusap pucuk kepala Yewon. Pria itu nampak tersenyum melihat anak kecil di sampingnya.

Yewon menoleh, "Appa Bi!" panggilnya sembari menyuruh Sinb untuk lebih dekat kepadanya. Sinb pun menurut, dia mendekatkan wajahnya dengan Yewon.

"Ada apa?"

"Angan bilang ama eomma, ya. Won nanti imarahin," ucap Yewon sedikit berbisik, tepat di telinga Sinb.

Sinb terkekeh, "Kenapa Yewon harus dimarahi? Memangnya Yewon membuat kesalahan, hm?"

Kepala kecil itu tampak menggeleng dengan cepat, tangan mungilnya diangkat ke udara, memperlihatkan es krim yang berada di genggamannya. "Won makan es klim, eomma bilang angan sering makan es klim, nanti batuk!" jelas Yewon.

Kedua sudut bibir Sinb tertarik, pria Hwang tersenyum kala melihat wajah serius Yewon yang sangat berharap kepadanya. Anak kecil itu nampak melanjutkan kegiatan makan es krim-nya.

"Baiklah, Appa Bi tidak akan memberitahukan ini pada Eomma mu, tapi ada syaratnya, ya?"

Kalimat akhir dari perkataan Sinb mampu membuat Yewon menoleh ke arahnya lagi. Anak kecil itu memiringkan kepalanya, "Eung?" tanyanya bingung.

Sinb mendekatkan mulutnya pada telinga Yewon, membisikan syarat itu kepadanya. Setelah selesai, Sinb tampak tersenyum lebar, begitu pula dengan Yewon. Keduanya telah sepakat.

Di sebelah sana, Eunha tampak mengerutkan dahinya bingung. Dia sedikit aneh dengan apa yang terjadi di sebelahnya sekarang. Keponakannya nampak begitu asik ketika sedang bersama dengan pria Hwang.

Hal itu juga membuat Sowon menoleh pada Eunha, menyenggol lengan pacarnya untuk membuatnya berkedip. "Kamu jangan lupakan berkedip, nanti kalau matamu sakit, bagaimana?" kata Sowon.

Gadis itu menyengir, dia kemudian bangkit dari duduknya untuk menghampiri Yewon.

"Yewon ah, kita pulang, yuk! Eomma Yerin pasti sudah menunggumu di rumah,"

Yewon dan Sinb mendongak secara bersamaan. Yewon menganggukan kepalanya sebelum mulai berdiri di atas kursi itu, tubuhnya hampir saja terjatuh jika Sinb tidak segera menangkapnya.

"Lain kali jangan berdiri di atas kursi begitu, Yewon ah!" Eunha mendekap tubuh Yewon, dia berucap dengan nada yang sedikit meninggi. Dan itu membuat manik mata Yewon berkaca-kaca.

"Sudahlah, jangan menangis! Imo akan mengatakan semuanya pada Eomma mu." ucap Eunha kemudian berbalik, dia mengajak Sowon untuk pergi dari sana.

Yewon yang di gendong menghadap belakang itu masih bisa melihat Sinb yang melambaikan tangan ke arahnya. Anak kecil itu mengedipkan sebelah matanya, dengan tangan mungil yang balas melambai.

Mr. Hwang - SinRin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang