Mr. Hwang - SinRin [✔]

13

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.

Kritik dan saran sangat saya butuhkan!

================================

Sudah beberapa menit setelah Yuju masuk ke dalam ruang IGD. Pintu itu sama sekali belum terbuka, membuat beberapa orang yang menunggu di luarnya merasa sangat cemas.

Sinb sedari tadi tidak henti-hentinya berdoa agar sang kakak baik-baik saja. Sinb sendiri sangat terkejut melihat kejadian tadi, apalagi dia masih bermusuhan dengan Yuju kala itu.

Tubuh kekarnya selalu di dekap sekarang, diberikan kehangatan oleh sang ibu yang sebenarnya sama-sama merasa sedih. Namun Joohyun harus berusaha kuat, demi segalanya agar cepat membaik.

"Sayang duduklah dulu," ujar Joohyun melihat sang suami yang terus berbolak-balik di depan pintu IGD itu. Memang Junmyeon sama sekali belum duduk saat sampai di rumah sakit. Apalagi rautnya tampak sangat cemas.

Junmyeon menggeleng, "Aku harus memastikan kalau Yuju benar-benar tidak apa-apa."

Menghela napas, pandangan Joohyun kini jatuh pada putra bungsunya yang masih setia berada di dekapannya. "Hey, tenanglah, Yuju pasti baik-baik saja. Kamu tidak perlu takut seperti ini," ucapnya dengan lembut.

Sinb menoleh, menarik kedua sudut bibirnya hingga senyuman getir tercipta disana. "Eomma ... Kenapa Yuju hyung bisa berbuat hal seperti itu? Apa Yuju hyung sudah lelah?"

Mendengar penuturan Sinb membuat hatinya berdenyut hebat. Joohyun mendongak, tidak membiarkan air matanya jatuh begitu saja. Sungguh, Joohyun juga tidak mengerti apa yang membuat Yuju sampai berbuat hal berbahaya seperti itu.

Tapi pikirannya tiba-tiba tertuju pada kertas dan botol obat yang sempat dia ambil dari kamar Yuju. Joohyun langsung teringat dengan penyakit mental yang diderita oleh putra sulungnya. Ya, Joohyun ingat itu.

"Eomma... Aku t-takut,"

Dekapannya semakin kuat, Joohyun mengecup pucuk kepala Sinb dengan lamat. Dia tentu tahu bagaimana perasaan Sinb sekarang, pasti putra bungsunya itu juga sangat mencemaskan kakaknya.

Klek!

Pintunya terbuka, menampilkan seorang dokter muda yang keluar. Dari raut wajah dokter itu, Sinb dapat menyimpulkan bahwa kondisi sang kakak sedang tidak baik-baik saja.

"Bagaimana anak saya, Dokter?" tanya Junmyeon cepat. Kepala keluarga Hwang tampak sangat cemas sekarang. Sampai-sampai kedua tangannya ikut gemetar.

"Yuju sepertinya sedang mengalami depresi berat sekarang. Saya pikir luka sayatan itu tidak parah, tapi ternyata itu sudah mengenai nadinya. Dan—"

"Boleh saya lihat kondisi anak saya?" Junmyeon memotong ucapan dokter muda itu. Dengan penuh harap, kepala keluarga Hwang sampai memegang tangan dokter itu.

"Baiklah, tapi jangan terlalu banyak. Cukup dua orang saja, bergantian." ucap dokter muda itu lalu membungkuk pada keluarga Hwang. Dia kemudian pergi untuk menyiapkan pengobatan untuk Yuju kedepannya.