20

192 22 0
                                    

Jangan lupa untuk menekan Bintang ⭐. Karena dengan menekan bintang, kalian ngasih semangat authornya.



Kritik dan saran sangat saya butuhkan!





================================





Bahagia. Satu kata yang dapat disimpulkan untuk hari ini. Bahagia adalah kuncinya, kunci untuk mencapai kehidupan yang sempurna. Memiliki segalanya bukan berarti kehidupan seseorang akan bahagia.

Karena cukup dengan memiliki hal yang sederhana, namun kita menghargainya, maka kehidupan kita akan menjadi bahagia. Apapun itu alasannya, seseorang berhak untuk bahagia.

Suara riuh akan tepuk tangan dari banyak orang terus terdengar di gedung itu. Semua orang yang hadir pun ikut tersenyum lebar melihatnya.

Sepasang pengantin itu kini berjalan perlahan, diiringi oleh tepuk tangan yang sangat amat meriah dari para tamu undangan yang ada disana.

Pernikahan mereka berjalan dengan lancar. Tidak disangka jika hari ini merupakan hari yang sangat berarti bagi Sinb dan Yerin. Keduanya telah berstatus menjadi suami istri sekarang.

"Dadah, hati-hati dijalan, ya!"

Melambaikan tangan pada orang-orang di luar, mobil hitam itu kini melaju meninggalkan kerumunan. Pergi menuju suatu tempat untuk menikmati hal indah.

Langit sepertinya juga mendukung, matahari yang bersinar cerah tentu membuat cuaca yang hangat. Cuaca hangat itulah yang dibutuhkan mereka berdua untuk bersama.

Kaca jendelanya itu tertutup. Yerin menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Sedikit menghela napas kemudian menoleh untuk menatap suaminya.

Senyuman tidak bisa tertahankan oleh Yerin, tangannya bergerak mengusap pipi Sinb. "Kamu lucu banget, Sayang."

Dahinya mengerut, Sinb sesekali melihat kearah Yerin, "Kenapa bicara begitu? Pasti kamu menginginkan sesuatu, ya?"

Raut Sinb tampak berubah sekarang. Pria Hwang tampak menaik turunkan alisnya, tersenyum menggoda kepada Yerin. "Tenang saja, kita akan melakukannya setelah sampai, aku janji."

Mendengar kalimat itu cukup membuat Yerin bergidik. Dia mengusap telinga kanannya, tidak ingin membayangkan sesuatu yang dimaksud oleh sang suami.

Karena pikirannya terus tertuju pada hal itu, Yerin memilih membuka ponselnya. Mengutak-atik benda canggih di tangannya itu.

"Kasihan sekali Yewon, lihatlah dia menangis karna kita meninggalkannya," Yerin menunjukkan ponselnya pada Sinb.

Pria Hwang terkekeh kala melihat foto Yewon yang tengah menangis di layar. Sinb hanya bisa geleng-geleng kepala, mengingat sikap manja Yewon sebelum dirinya dan Yerin pergi.

"Yewon selalu menggemaskan... sama seperti ibunya." ucap Sinb, dia lalu mengusak surai sang istri sedikit kuat. Membuat Yerin merengut karena rambutnya menjadi berantakan.

"Aish! Jangan merusak rambut indahku! Bagaimana bisa seorang wanita cantik berjalan dengan rambut yang berantakan seperti ini? Sungguh menyebalkan!"

Bukannya takut dengan wajah marah Yerin, Sinb malah mengacak kembali rambut Yerin. Tapi kali ini dia menyerah, Yerin bila sedang marah memang sangat menakutkan!




Mr. Hwang - SinRin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang