Kurokawa Izana || ʳᵃⁱⁿʸ

10.5K 434 33
                                        

Demi apasiii Izana worst boyfriend
mana peringkat kesatu lagi kukira bakal Taiju:') ke adek cwk aja gt apalagi ke pasangannya coeg tpi yauda sich aku ttp
suka, hehe badannya kek papi Toji soalnya-///-

Demi apasiii Izana worst boyfriend mana peringkat kesatu lagi kukira bakal Taiju:') ke adek cwk aja gt apalagi ke pasangannya coeg tpi yauda sich aku ttp suka, hehe badannya kek papi Toji soalnya-///-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


黒川 イザナ


.
.
.
.
.


Kedua kelopak matanya terbuka secara perlahan, suhu kamar yang dingin membuatnya sedikit menggigil, penglihatannya mengarah ke jendela yang berembun dan dipenuhi oleh rintik-rintik hujan.

Kesadarannya belum terkumpul sehingga tidak menyadari bahwa sedaritadi ada seseorang dari belakangnya yang sedang memainkan dua gunung besar miliknya.

Meremasnya perlahan, mencubit putingnya yang mencuat, bahkan mendorongnya keatas dan membiarkannya turun dengan sendirinya.

Tiba-tiba terdengar suara guntur yang mampu membuat dirinya sadar sepenuhnya, bahkan bukan hanya dirinya yang terkejut tapi orang yang dibelakangnya pun terkejut.

"Hah? Ouh, pagi sayang" ucap pria bersurai putih tersebut seraya tersenyum sayu kearahnya. Kemudian matanya beralih melihat jam digital yang terletak diatas lacinya, 05.57.

Dirinya bangkit untuk meregangkan tubuhnya, meninggalkan (Name) yang terbaring tanpa dekapannya yang hangat.

Izana memandang kearah jendela sambil menggosok matanya.

"Izanaaa dinginn" rengek (Name) manja sambil memindahkan posisinya yang sebelumnya masih berbaring kini pindah kepangkuan Izana.

Izana mengecup keningnya, kemudian menatapnya seperti meremehkan. "Aku bisa membantu menghangatkanmu"

Bibir lembutnya menyerang milik (Name) secara tiba-tiba, tangannya juga menyelinap kebelakang punggungnya, sedangkan tangan (Name) dia lingkarkan ke leher.

Izana perlahan membaringkan kekasihnya, menciumnya dari dagu perlahan turun ke lehernya, dadanya, perutnya, hingga ke pinggangnya. (Name) mengerang saat Izana mencium klitorisnya.

"Nghh Izanahh" Izana menyelipkan jarinya kedalam lipatan vagina (Name) dengan perlahan. Membuatnya (Name) secara reflek mendorong pinggulnya kebelakang, hanya untuk membuat Izana menggigit pahanya sebagai peringatan untuk diam.

Dua jarinya kini seperti bersarang didalam, menggerakannya dengan gerakan menggunting dan menyapu klitoris (Name) dengan lidahnya.

"Mmmhh aaahhnn!"

Izana bersenandung kemudian memasukkan lidahnya sebagai pengganti jarinya, membuat (Name) bergetar hebat. Pandangan Izana terus menuju kearahnya sedangkan lidahnya sedang bekerja dibawah sana.

"I-izanaaa aku nghh" tepat setelah (Name) mengatakan namanya Izana pun mempercepat gerakan lidahnya didalam, seakan-akan lidahnya menyentuh g-spot nya kemudian keluar dengan deras.

𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐔𝐒Where stories live. Discover now