Mitsuya Takashi || ʷʰʸ ⁿᵒᵗ ᵐᵉ¿¿¿

15.3K 784 447
                                        

みつやたかし

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

みつやたかし
.
.
.
.
.

Kalian tahu kan bagaimana rasanya ditolak, bahkan sebelum diberi kesempatan untuk menyatakan perasaan?

Kalo gatau yaudah.

Karena itulah yang dirasakan oleh (name) saat ini, sebelumnya dia ingin menyatakan perasaannya pada seseorang yang ia cinta.

Draken orangnya.

Tapi tepat sebelum menghampirinya, dia melihat sesuatu yang membuat hatinya menjadi pecah berkeping-keping.

Draken mencium Emma tepat dihadapannya, tanpa mereka berdua sadari.

Air mata yang sudah membendung di kelopak mata itu sudah tidak bisa tertahan, dan jatuh begitu saja. Kemudian (name) berlari tak tahu arah.

Dan tanpa (name) sadari sendiri, ada seseorang yang memperhatikan semua adegan itu dibalik tembok. Menatap sendu ke arah gadis yang sedang berlarian.

Mitsuya.

(Name) sendiri sekarang sedang berada di rumahnya err- lebih tepatnya kamarnya.

Menangis dengan tersedu-sedu, karena patah hati pertamanya(?)

"Kenapa aku begitu bodoh? Sudah jelas-jelas Draken menyukai Emma-chan dan aku tidak menyadarinya" keluhnya.

Namanya cinta, pasti buta.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan tepat di pintu kamarnya, (name) tidak mempedulikannya dan tetap menyembunyikan wajahnya di bantalnya yang empuk.

Layaknya oppai.g

Karena tidak mendapat jawaban, orang yang mengetuk pintu pun langsung saja membukanya yang untungnya tidak dikunci.

Ternyata itu Mitsuya.

Mitsuya selalu tahu kapan (name) membutuhkannya, tanpa perlu diberi tahu. Dia selalu ada disana, mendengar keluh kesahnya. Mendengar tawanya.

Dan yang membuatnya jatuh cinta padanya adalah. . .

Senyumanmu.

Yang indah bagaikan candu-eh

Tak peduli jika itu akan menyakitinya, dia akan tetap selalu bersamanya. Dan (name)? Dia terlalu buta untuk mengetahui itu.

Mitsuya melangkah mendekat kemudian mendudukkan dirinya di ranjang (name), melihat ke arahnya kemudian mengusap kepalanya.

"Butuh pelukan?" tawarnya.

Dengan kecepatan layaknya waktu yang habis terbuang sia-sia, (name) memeluk Mitsuya sampai dia terjatuh diatas ranjang.

Mitsuya membalas pelukannya sambil mengelus-ngelus punggung (name) perlahan guna untuk membuatnya tenang.

"Aku-aku hiks merasa sangat s-sakit Taka-chan" isaknya.

𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐔𝐒Where stories live. Discover now