Kalo saya pernah mimpi diperkaos sama semacam tentacle:D, mana kerasa banget:(
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
場地 圭介
. . . . .
Pedal gas ia injak membuat mobil tersebut berjalan dengan kecepatan sedang, pandangannya begitu fokus hingga dirinya sampai ditempat yang ia tuju.
Melepaskan sabuk pengaman kemudian membuka pintu mobil dan kembali menutupnya, setelah turun pria itu kini beralih pada kursi penumpang lalu membuka pintu tersebut untuk atasannya.
Satu kaki ia keluarkan dari mobil diikuti dengan kaki satunya kemudian beranjak keluar dari mobil, kacamata hitam yang sedaritadi bertengger di hidungnya ia lepaskan agar pandangannya lebih jelas.
"Ahh mari berpesta!!!" ujar wanita tersebut dengan ceria kemudian berjalan mendekat ke arah bar yang ia tuju, diikuti bodyguard setianya.
Saat mereka berdua memasuki pintu masuk, ritme memantul dari dinding; banyak orang keluar masuk berlimpahan dan bersemangat untuk berpesta.
Minuman disajikan secepat yang dapat disiapkan oleh para bartender, pembicaraannya keras dan orang-orang sulit didengar di atas gemuruh soundtrack, dan lantai dansa dipenuhi dengan tubuh berkeringat yang menggeliat mengikuti irama.
Sebagai pengawalmu, dia mengawasimu dari dekat. Dia berjalan ke sampingmu dan merangkul pinggangmu.
"Tetaplah berada di dekat saya (Name)-sama, tempat ini tidak terlalu bagus." ujarnya waspada.
"Yah, kau benar Kei. Tapi aku ingin minum!" ujarmu sedikit berlari menuju meja bartender membuat Baji hampir kehilangan sosokmu.
Sedangkan dirimu kini sedang memesan sebuah tequila, saat minumanmu tersaji kau langsung meminumnya dalam tiga tegukan.
Belum sampai semenit kesadaranmu seperti sudah melayang kemana-mana, mengingat bahwa tequila memiliki kadar alkohol sebanyak 40 persen, dan kamu tidak terlalu kuat dalam minum.
Tapi karena malam ini kau ingin berpesta dan melampiaskan pikiranmu dengan itu.
Baji akhirnya menemukanmu yang sekarang sudah mabuk dan memandangmu datar kemudian menghela napas, dan tiba-tiba terkejut saat kau menariknya ke lantai dansa dan mulai menari dengan liar bersamanya.
Musiknya mengalir dalam dirimu, berdansa mengikuti irama sedangkan Baji yang sepertinya sedikit kewalahan agar pria lain tidak menyentuhmu.
Pinggulmu bergerak kanan kiri, kedua tanganmu berada di udara dengan mata terpejam menikmati musik. Tak sadar bahwa pinggulmu sedaritadi bergesekan dengan penisnya membuat darahnya mendidih dengan keinginan.
Penisnya mulai menonjol dibalik celananya, berdenyut-denyut di celana jinsnya. Dan kau sepertinya tidak mempedulikan sekitarmu padahal dibelakang sudah ada predator yang lapar, melihat dirimu sebagai mangsanya.
