Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
たいじゅ しば . . . . .
Taiju menatap datar pada air yang menetes dimatamu, dan menggunakan jarinya untuk menghapus jejak cairan asin.
Sebenarnya dia benci melihatmu menangis, tetapi dia tahu ini adalah air mata kesenangan, dan bukannya rasa sakit.
Tangannya kemudian kembali menelusuri tubuh telanjangmu, membawanya ke payudaramu lalu meremasnya dengan keras tanpa dia sadari.
Menikmati bagaimana nafasmu tercekat di tenggorokan sebagai respon atas tindakannya. Kau tidak dapat menghentikan punggungmu untuk tidak melengkung ketika Taiju membawa salah satu puting-mu kedalam mulutnya.
Dirimu sungguh ingin-ingin sekali untuk memeluk punggung lebar Taiju, tapi apa daya dengan keadaanmu yang sedang terikat saat ini.
"Anghh!" kau mengerang saat tangan Taiju menggoda klitoris basahmu, dia hanya menyeringai mendengar suara manis itu.
Taiju makin menegang saat dia merasakan betapa licinnnya tali yang diliitkan diantara pahamu. Dia dengan penasaran mencelupkan jari-jarinya ke dalam kewanitaanmu.
Mendorong masuk dan menarik keluar hanya untuk memastikan betapa licinnya didalam dirimu.
"Kupikir kau adalah gadis yang lugu dan manis. . . Tapi ternyata kau hanyalah seorang pelacur. Iya kan?" tanya Taiju saat dia memasukkan jarinya ke mulutmu.
Membuatmu menghisap nya dengan patuh.
"Hanya untukmu" kau menjawab saat selesai mengulum jari Taiju.
"Kau harus diberi hadiah, hm?" Taiju memposisikan miliknya yang menegang ke arah mulutmu, memberi isyarat agar kau mengulumnya.
Matanya bertemu dengan matamu saat kau menjilat dari pangkal kemaluannya hingga ke ujung. Kau menjilat bagian bawahnya, menyebarkan air liurmu ke setiap celah.
Napas Taiju mulai menjadi lebih berat saat dia melihat mu dan untuk beberapa alasan, miliknya menjadi semakin keras setiap kali kalian melakukan kontak mata.
Kau mencium bagian atas anggota nya dengan lembut, menggunakan lidahmu untuk sedikit mencelupkan kedalam celahnya.
Akhirnya kau mengulum ujungnya dan memasukkannya perlahan hanya untuk menggoda nya.
Taiju yang tidak sabaran mendorong pinggulnya ke depan membuat matamu melebar akan ketidaksiapan ini, dan membuat mu sedikit tersedak pada miliknya.
Tangannya mengarah ke belakang kepalamu hanya untuk menjambak rambutmu, kemudian menarik kepalamu kedepan dan kebelakang membuatmu meringis karena ujungnya menghantam ujung tenggorokan mu.
Bibirmu terasa bengkak karena membungkusnya begitu erat, kau merasakan miliknya mulai berdenyut didalam mulutmu.
Itu artinya dia akan segera keluar. Tidak lama kemudian Taiju keluar tepat didalam mulutmu, membuatmu terkejut karena cairannya mengalir begitu deras dan hangat.
"Mhhngggmmm"
Kau melepaskan miliknya dari mulutmu kemudian menelan cairannya dalam sekali teguk.
Menurut pendapat author sendiri, Taiju itu orangnya tidak akan bisa merasa puas hanya karena blowjob.
Jadi.
Dia membalikkan tubuhmu lalu membanting punggungmu diatas kasur, sedangkan pantatmu ditahan olehnya.
Taiju memposisikan miliknya, menyamping kan tali bondage yang menghalangi kemudian memasukkannya dengan sekali hentak.
Dia juga mendaratkan pukulan keras di salah satu pipi pantatmu, membuatmu berteriak karena sengatan yang tiba-tiba.
"AhhahhhTaijuohhh~"
ಠ_ಠ
Taiju mengerang karena merasakan dinding mu mulai mengetat, jadi dia mempercepat gerakannya dengan brutal. Dan kau dengan keras terus menerus meneriakkan namanya.
Dinding vagina-mu mengencang dan memerah, seolah-olah kau tidak ingin batang kerasnya lepas dari dalam dirimu.
Taiju hanya terkekeh dengan bagaimana kau tidak ingin miliknya meninggalkanmu, dia terus memompa miliknya hingga sekali lagi dia keluar dengan deras.
Membuatmu berteriak dan merasakan perutmu diterjang oleh gelombang. Bahkan saking banyaknya dia keluar, kewanitaanmu tidak mampu menampung cairan miliknya sehingga mengucur ke bawah pahamu.
Semuanya begitu euforia.
¯\_(ツ)_/¯
"Tidak Semua Wanita Itu Masoki$, Tpi Yg Ngehusbuin Taiju, Udah Pasti Masoki$"
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
Akhirnya ulangan selesai juga awokaawok Tpi keknya nilai saya bakal jelek deh Dahlah bodoamat
