╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
꧁ Remembering the Past - Part 1 ꧂
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Claire: 14 Tahun
✧༺●༻∞
"Ini laporan hasil distribusi produk bisnis Aylmer," Claire meletakkan sebuah buku laporan dari pegangannya ke atas meja Ray di kantornya. "Lalu yang ini, laporan keuangan dari ekspor dan impor bahan," Claire kembali meletakan sebuah dokumen lainnya di atas meja Ray. "Lalu yang ini..."
Ray, yang masih memegang pena bulu sambil menatap Claire dari meja kerjanya, hanya bisa tersenyum miris ketika melihat gadis di depannya tampak serius mengenai perkara dokumen yang dibawanya. Laki-laki itu kemudian menghela napasnya.
"...Dan ini yang terakhir. Sepertinya hanya itu saja laporan untuk minggu ini, kalau ada keperluan lain, bilang saja," lanjut Claire.
Ray meletakkan pena bulunya pada wadah tinta. Dengan tatapan yang masih tertuju pada Claire, ia menautkan jari jemari tangannya di atas meja. Tatapannya berubah menjadi serius.
"Claire aku..."
Claire segera mengangkat tangan kanannya, menghentikan ucapan Ray, "Aku tahu kamu ingin mengajakku untuk minum teh dan menghabiskan waktu bersama sepanjang hari," jawab Claire cepat, "Aku mau saja, tapi sepertinya untuk hari ini, itu tidak mungkin."
Ray tersentak, tak menyangka Claire akan secepat ini menyadari apa yang akan dilakukannya. Laki-laki itu kemudian menatap tajam Sei, pengikut setianya, mengira kalau dialah penyebar berita yang ingin ia sembunyikan dari Claire.
"Itu bukan saya, Tuan," balas pemuda itu menghentikan kegiatan mengatur dokumen di sebuah rak di dekat meja kerja Ray.
Claire menghela napas, sebelum membuka mulut, "Ray, kamu tidak bisa menyembunyikannya, kamu pikir aku baru mengenalmu kemarin?"
Claire melipat tangannya. "Saat ini kamu sedang banyak pekerjaan, Ray," ucap gadis itu mengutarakan fakta yang ingin disembunyikan laki-laki itu darinya.
"Tugas seorang Duke, bisnis, urusan militer, ditambah acara perkenalanmu di khalayak umum akan diadakan sebentar lagi. Aku tahu saat ini kamu ingin sekali melupakan pekerjaanmu dan melimpahkan semuanya pada Sei."
"Ukh..." Ray hanya mengalihkan pandangannya saat siasatnya diketahui oleh gadis yang telah menjadi temannya sejak ia berumur 11 tahun. Berbeda dengan Ray, Sei tampak tersenyum penuh haru kepada Claire yang mengutarakan kesulitannya selama ini.
Duke muda itu terkadang menumpahkan pekerjaannya seperti ini kepada Sei yang tidak berdosa, saat ia mulai jenuh. Mungkin sekarang pekerjaannya sedang berada di tahap-tahap puncak sibuknya yang mana halnya kejenuhannya pasti sedang berada di ambang krisis pula. Apalagi ditambah laki-laki itu yang harus mengatur waktu untuk acara perkenalannya sebagai bangsawan dewasa satu bulan mendatang.
'Ini memang waktu yang sulit baginya,' batin Claire.
Claire tahu Ray sedang dalam keadaan dimana ia butuh refreshing, namun jika ia menuruti keinginan Ray -untuk minum teh bersama, maka laki-laki itu akan berakhir menikmati waktu santainya sepanjang hari -menilik dari pengalaman- dan Sei yang nantinya malah akan tersiksa di ruang kerja ini. Jujur saja, Claire tidak tega membiarkan Sei seperti itu.
Claire juga tidak bisa sepenuhnya membantu Ray, karena pekerjaan seorang Duke harus ditangani oleh Duke sendiri dan pengikutnya. Orang luar seperti Claire sangat tidak pantas untuk terlibat dalam pekerjaan dan urusan internal seorang Duke. Karena itulah, Claire hanya bisa membantu Ray dalam batasan tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Meet My Future Self
FantasyClaire Aylmer, putri seorang Count di Kerajaan Eswald. Gadis muda yang menjalani kehidupannya dengan ceria bersama dengan orang tua dan orang-orang yang ia sayangi. Menjadi putri dari Count terkaya dan wilayah yang makmur membuat gadis belia itu tid...