❛ Chapter 17 ༉‧₊˚

52 7 0
                                    


╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗

The Sudden Visitors

╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝

Claire: 15 Tahun

✧༺●༻∞



"Ariadna! Maaf menunggu lama," Claire buru-buru menemui Ariadna yang tengah duduk santai dengan Countess Illona, Ibu Claire.

"Ah, tidak apa-apa Claire, aku juga minta maaf karena berkunjung tiba-tiba," ucapnya seraya berdiri dari duduknya dan memberi salam kepada Claire sesuai etika bangsawan.

"Oh? Claire kamu sudah datang. Silahkan duduk, Lady Rancer ingin mengobrol denganmu," ucap Illona ramah seraya beranjak dari duduknya.

"Anda bisa memanggil saya Ariadna saja, Countess Aylmer," balas Ariadna sopan.

"Begitukah? Baiklah, kalau begitu Lady Ariadna, Anda bisa memanggil saya Illona," jawab Illona dengan senyum lembut khasnya, "Ah, maafkan saya Lady Ariadna, tapi sepertinya saya harus segera kembali. Ada pekerjaan yang harus saya kerjakan. Silahkan nikmati waktu Anda dengan putri saya." Illona melirik Claire dimana Claire hanya membalas dengan senyum kecil.

"Ah, tentu saja. Maaf karena saya telah mengambil waktu Anda dan terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mengobrol dengan saya, Nyonya Illona."

"Tidak masalah, saya senang bisa mengobrol dengan teman Claire. Kalau begitu, saya permisi." Illona pun akhirnya pergi meninggalkan Claire dan Ariadna.

Ariadna mendekati Claire dan menangkup kedua tangannya, "Claire! Aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu! Ada yang ingin kuceritakan!" Ucap Ariadna berseri-seri.

Dengan rambut merah muda seperti susu stroberi, manik mata berwarna pink tourmaline, serta kulit putih seperti porselin, Ariadna tampak terlihat cantik dan imut. Kombinasi dari semua itu seolah-olah membuat gadis itu memancarkan aura keindahannya tersendiri.

Jika menurut Claire, Ariadna tampak seperti seorang tokoh utama perempuan dalam sebuah cerita novel. Meski banyak pelayan Claire yang mengatakan kalau dirinya cantik, tetap saja Claire merasa Ariadna adalah definisi dari kecantikan dan keimutan yang sesungguhnya.

"Kamu tahu kan seperti yang aku ceritakan di surat..."

"Ah, maksudnya 'dia'?" Claire memberikan senyum penuh arti yang membuat wajah gadis berambut merah muda itu diselimuti rona merah.

'Oh dia lucu sekali,' batin Claire. Rasanya ia ingin tertawa ketika melihat temannya yang terlihat seperti gadis yang sedang jatuh cinta. Ah tidak, dia memang sedang jatuh cinta, dan beruntungnya lagi, seperti yang ia ceritakan di surat, cintanya terbalas.

Ah, romantis sekali.

Saat pertama kali Claire melihat Ariadna di perkumpulan waktu itu, dia benar-benar terlihat dewasa. Dari tingkah laku, caranya berjalan, dan berkata-kata, semuanya terlihat sangat elegan dan mencerminkan contoh dari seorang bangsawan yang sebenarnya. Tapi dibandingkan dengan waktu itu, sekarang Ariadna terlihat seperti gadis remaja pada umumnya ketika dihadapkan dengan kasus 'cinta'.

Claire bertanya-tanya, siapakah laki-laki beruntung yang bisa membuat Ariadna jatuh hati sampai seperti ini? Claire benar-benar penasaran.

"Po-pokoknya, aku hanya ingin memberitahumu sesuatu. Aku tidak punya teman lain yang bisa kuajak membicarakan hal ini, jadi..." Ariadna tampak ragu, Claire hanya tersenyum menanggapinya.

I Meet My Future SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang