❛ Chapter 38 ༉‧₊˚ || Our Magic||

19 1 0
                                    

╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗

Our Magic

╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝

Claire: 15 Tahun

✧༺●༻∞



Entah apa yang telah terjadi dan bagaimana ini bisa terjadi, Claire sungguh tidak mengerti. Pokoknya saat ini Claire sedang berada di ruangan Ray di mansionnya. Mereka sedang duduk di atas sofa yang ada di sana, saling berhadapan sambil menikmati teh mereka masing-masing.

Claire melirik ke arah meja Ray sekilas. Yup, dia mengabaikan pekerjaannya demi menemani Claire. Tumpukkan-tumpukkan kertas tampak tersusun rapi di atas sana. Harum tinta juga tercium samar dari arah meja tempat laki-laki itu biasanya bekerja. Itu artinya dia baru saja menggunakannya.

'Jangan bilang dia buru-buru menemuiku saat mengetahui bahwa aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku?' 

Claire menggeleng, mengesampingkan pemikirannya. Tidak mungkin Ray melakukan itu kan? Mengabaikan pekerjaannya hanya untuk dirinya...

...Atau mungkin saja(?)

"Pekerjaanku tinggal sedikit, jadi tidak masalah jika kutinggal sebentar. Setidaknya masih tersisa 20% dari total pekerjaan hari ini," ucap Ray saat menyadari lirikan Claire ke arah tumpukan kertas di atas mejanya.

Claire menatap Ray dan menghela napas pelan. Well, laki-laki ini memang memiliki kebiasaan meninggalkan pekerjaannya demi menghabiskan waktu dengannya, entah apa alasannya.

Dan disinilah Claire yang sebenarnya ingin menghindarkan diri agar tidak mengganggu laki-laki ini malah berakhir menjadi dinding antara Ray dan pekerjaannya. Lagipula, apa maksud dari "tersisa 20% pekerjaan" lagi?! Jelas-jelas itu setengah dari pekerjaan yang Claire lakukan sedari tadi!

"Mau kubantu? Apa ada pekerjaan yang bisa kulakukan?" Tawar Claire. Setidaknya sebagai bayaran karena telah mengambil waktu bekerja Ray, dia bisa membantu meringankan pekerjaannya sedikit. Itu pun jika ada yang bisa Claire bantu.

"Ada," jawabnya.

"Apa itu?"

"Duduk di sini dan mengobrol denganku," lanjut laki-laki itu seraya menyeruput tehnya dengan tenang. Claire hanya mampu menatap datar laki-laki itu, tak mampu berkata apa-apa lagi.

"Well, memiliki waktu relaksasi sebentar tidak akan membuatmu kehilangan pekerjaanmu untuk selamanya kan?" Jawab Ray enteng, "Lagipula..." laki laki itu kemudian melirik Claire yang duduk di depannya, "Beristirahat sejenak bisa memulihkan stamina dan semangatmu untuk bekerja."

"Aku mendapatkan solusi ini sejak mengenalmu," lanjut Ray dengan volume rendah.

Claire yang tidak mendengar kata-kata di akhir itu menaikkan sebelah alisnya, "Ya?"

"Tidak ada," laki-laki itu tersenyum dan menggeleng pelan. "Ngomong-ngomong, ada yang ingin kubicarakan denganmu. Sei, bisakah kau merapikan laporan yang dikirim oleh setiap departemen dan menyusunnya sebelum kuperiksa?" Pinta Ray pada Sei yang berdiri di sebelah meja kerjanya.

Sei menunduk sopan, "Baiklah, Your Grace," balasnya sebelum pergi meninggalkan ruangan.

Bisa dikatakan perintah Ray itu memiliki arti bahwa "kami berdua akan membicarakan hal penting dan sangat rahasia" dan Sei ditugaskan untuk mencegah orang-orang yang hendak menuju ke ruangan Ray dengan alasan dirinya tengah sibuk bekerja.

I Meet My Future SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang