╔══ஓ๑♡๑ஓ══╗
꧁ Remembering the Past - Part 2 ꧂
╚══ஓ๑♡๑ஓ══╝
Claire: 14 Tahun
✧༺●༻∞
Suasana taman belakang di mansion Crawford terlihat sangat indah hari ini. Terdapat banyak pepohonan rindang yang tumbuh lebat serta tersebar di berbagai tempat di area taman. Ada pula semak-semak dan tanaman berbunga lainnya yang juga tampak tumbuh subur sejauh mata memandang.
Sepertinya, kalau diperkirakan, luas taman milik Crawford sama dengan tiga kali lipat luas taman Aylmer, atau mungkin lebih. Dan Claire sendiri mengakui keindahannya yang mungkin melebihi keindahan taman di mansion Aylmer. Memang, taman milik seorang Duke satu-satunya di Kerajaan Eswald, sungguh beda dari yang lain. Terlalu luar biasa untuk disebut sebuah kenyataan.
Well, suasana taman yang cukup tenang dengan angin pelan berhembus sangatlah cocok menjadi tempat untuk bersantai dan berelaksasi. Yah, setidaknya itu yang Claire harapkan akan ia dapatkan di sini.
Namun, kenyataannya, suasana tersebut sangatlah berbeda dengan apa yang Claire pikirkan.
Situasi macam apa ini?
Claire sedang duduk bersebrangan dengan Ray pada sebuah meja bundar yang dipersiapkan khusus untuk mereka berdua di sebuah gazebo kecil di taman. Sei sendiri tengah berdiri di dekat Ray, membantu mengorganisir dokumen-dokumen yang harus dikerjakan oleh Duke muda itu.
Semuanya terlihat normal dan tenang, akan tetapi hal yang mengganggu Claire saat ini adalah...
"..."
"..."
"..."
Claire mencoba mengabaikan laki-laki di seberangnya yang saat ini tak henti-hentinya menatap dirinya yang sedang berusaha fokus membaca buku -yang ia pinjam dari perpustakaan Crawford- dengan serius.
Sei sendiri juga menyadarinya. Bahkan saat ia menyerahkan dokumen untuk ditandatangani, Ray malah berganti menatap curiga ke arah Sei -meskipun Sei sendiri pura-pura tidak tahu dan tetap melanjutkan pekerjaannya seolah tidak terjadi apa-apa.
Keheningan ini terjadi hanya karena terdapat satu pihak yang sepertinya memiliki suasana hati yang buruk.
Yah, meskipun orang yang membuat suasana taman ini berubah drastis masih tetap dengan tekun mengerjakan tugas dan pekerjaannya sekarang.
Sei dan Claire saling bertatapan sejenak, seolah saling bertanya apa yang terjadi pada laki-laki berambut biru platinum gelap ini. Namun, pandangan mereka kembali tertuju pada orang yang dipertanyakan saat dia, tiba - tiba saja, berdehem cukup keras.
Sei mengerutkan dahinya, benar-benar kentara bahwa ia merasa tidak nyaman dengan suasana ini, meskipun ia tidak menunjukkannya terang-terangan.
Claire menghela napas, 'Ha... Ada apa lagi dengannya?' Batin Claire.
Gadis itu pun, pada akhirnya, memilih menutup buku yang dibacanya. Suara "puk" yang cukup keras terdengar karena pertemuan dua sisi buku yang ditutup. Iya, Claire sengaja. Ia hanya ingin menyalurkan rasa frustasinya dengan melakukan gestur "menutup buku dengan keras".
Dan ya, tentu saja suara tersebut membuat kedua laki-laki yang berada di gazebo, memusatkan perhatiannya pada gadis berambut keemasan itu.
Jujur saja, Claire sudah tidak tahan dengan suasana ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Meet My Future Self
FantasyClaire Aylmer, putri seorang Count di Kerajaan Eswald. Gadis muda yang menjalani kehidupannya dengan ceria bersama dengan orang tua dan orang-orang yang ia sayangi. Menjadi putri dari Count terkaya dan wilayah yang makmur membuat gadis belia itu tid...