BAD ROMANCE 28. (TIDAK BERMAKSUD)

192 12 2
                                    

Dia berdiri didepan pemakaman. Seorang diri, tanpa ada yang mengasihaninya.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Ucap wanita itu tiba-tiba di sampingnya. Tak lain tak bukan, itu adalah ibunya sendiri.

Ia tak menjawab, tak berpikir juga ingin menjawab. Jika bisa, jujur saja sekarang ia hanya ingin ditinggal sendiri. Tak ingin ditemani, tak ingin ditanya.

"Ayahnya sudah tak ada. Aku takut dia akan sama sepertimu" ucapnya lagi.

Entah mengapa, hati wanita itu tiba-tiba teriris. Seharusnya orang yang disampingnya sekarang memujuknya, membuat hatinya tenang. Tapi orang itu, malah melakukan hal sebaliknya. Ia malah membuat anaknya sendiri memiliki beban lagi bahkan dipemakam suaminya sendiri.

"Ibu.. diamlah" ucapnya menunduk dengan tatapan kosong.

"Apa maksudmu? Orang tua mu ini-"

"Aku mohon.. diamlah" dia mengangkat kepalanya, menoleh dengan mata sembab dan wajah yang sungguh kacau. Membuat ibunya diam seketika.

Pilu, jujur rasanya agak pilu melihat anak satu-satunya yang ia miliki punya mimik seperti itu sekarang. Tapi bagaimanapun, ia tak akan mengasihani anak yang memalukan ia di mata keluarganya.

---

"Kapan ia akan sadar?" Tanya nya ke dokter.

"Dia mengalami trauma.. tenang saja, tidak apa-apa. Dia akan sadar secepatnya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan" Dokter itu memberikan jawaban beruntun. Mencoba menenangkan seorang wanita yang terlihat cemas didepannya.

Matanya menatap sang anak diruang khusus. Ruangan kaca itu memperlihatkan anaknya yang terbaring tak sadarkan diri. Pikirannya memenuhi kepalanya. Berpikir keras mencari cara agar ia dapat menggantikan sosok ayah untuk Kakashi.

"Apa yang harus kulakukan?" Bisiknya ke diri sendiri tanpa sadar.

---

"Jika anak itu tak dapat pendidikan yang baik, keluarga kita akan benar-benar mengucilkan dia." Ucap seorang pria yang sebenarnya adalah ayah sang wanita.

"Aku akan mendidiknya. Tanpa bantuan dari kalian sedikitpun" Ia mengeluarkan kalimatnya, habis sudah kesabarannya dimainkan dari 30 menit tadi. Dia menatap mereka dengan tatapan tajam, ingin memperlihatkan bahwa ia sudah habis kesabaran saat itu.

"Aku tak terima jika anak itu anak yang lemah. Jadi kuatkan mentalnya, sebelum dia hancur seperti kamu." Wanita itu maju lalu berbisik ke telinga anak perempuannya, dengan suara yang mencekam.

"Tentu saja, ibu."

---

Dia berjalan cepat ke arah kamar anaknya ketika didapatinya telpon dari sekolah kalau anaknya tidak berada di sekolah hari ini, dan dia absen tanpa kabar.

Wanita itu berjalan dengan perasaan yang cukup khawatir. Tidak mungkin, tidak mungkin Kakashi melewatkan sekolahnya. Pasti, pasti ada yang salah.

BRAK!

Ia membanting pintu, melacak keberadaan anaknya. Dan ternyata benar saja, anak itu terbaring lemas dengan darah dihidungnya. Ia panik bukan main, segera ia berlari ke arah kasur dan mengengkat kepala Kakashi yang masih menutup hidungnya.

"Kakashi! Kakashi kau kenapa?!" Dia mengguyur anaknya lumayan kencang. Percuma, anak itu tak kunjung bangun.

Segera, dia merogoh tasnya, mencari ponselnya dan menelpon rumah sakit.

Tak butuh waktu lama, anak itu dibopong 2 orang pekerja dirumah itu, menuju mobilnya.

---

"BAGAIMANA KALIAN INI? MENJAGA SEORANG REMAJA SAJA TIDAK BISA!" Amuknya melempar gelas dari atas mejanya.

BAD ROMANCE [KakaIru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang