#36: Cinta Halalku

942 39 6
                                    

"Semesta memiliki banyak cara untuk menemukan sebuah fakta, semua hal yang dirancang menjadi tak berarti ketika sebuah takdir sudah tertulis tetap OlehNya."

-o0o-

Vote, komen, follow authornya dulu
Jgn lanjut" bae wkwkwk

-o0o-

       "Berarti, Annisa di ponsel Mas Adit itu...."

        "Eh, ada Aisyah dan Mas Arkan ya, ada apa datang malam-malam begini?" tanya Adit yang baru saja menghampiri mereka, sambil menggendong anaknya yang terbangun.

       Fatimah melirik suaminya itu, dengan tatapan kosong dan sakit hati yang ia rasakan. Mengapa suaminya tega membohonginya seperti ini? Wanita paling tidak suka dibohongi, apalagi masalah hati, itu akan membuat mereka semakin stress dan trauma yang berat.

        Aisyah dan Arkan hanya bisa terdiam, lalu sesekali melirik Fatimah dan menunduk.

       "Mas, duduk." lirik Fatimah pelan.

       Adit heran, apa yang sebenarnya terjadi. Adit duduk tepat disebelah istrinya. Lalu ia memberikan anaknya untuk di timang Fatimah sebentar, karena anaknya tadi terbangun. Kemudian, lelaki yang merasa tak bersalah itu menetralkan pandangannya.

       "Aku mau kamu jujur, sebenarnya..."

       "Fatimah, maaf. Kalau begitu kami pulang dulu ya. Gak enak bertamu, apalagi ini sudah malam, mengganggu privasi keluarga." sahut Arkan, memotong pembicaraan Fatimah dan suaminya itu.

       Fatimah terdiam cukup lama, lalu ia memberikan senyumannya. Dan menemani Aisyah dan suaminya untuk pulang.

       Beberapa menit, Fatimah masuk kedalam rumah, mendiamkan suaminya beberapa menit untuk membuat suaminya itu sadar akan kesalahannya.

       "Fatimah, ada apa? Kenapa tiba-tiba kamu diem?" tanya Adit.

       Fatimah menaruh Nafisah anaknya kedalam tempat tidur sekat, lalu ia menarik tangan suaminya itu dengan kasar, ia menarik suaminya, menjauhi anaknya agar tidak terbangun malam hari ini.

       "Mas..." jeda seperkian detik, "tolong jujur sama aku, Annisa itu masih hidup kan? Dia belum meninggal kan, Mas? Jawab jujur." bentak Fatimah.

       Adit shock, bagaimana mungkin Fatimah berkata seperti itu dan darimana istrinya itu tahu. Adit menarik tangan istrinya, lalu ia merangkul Fatimah.

       "Kamu ngomong apa sih? Bukannya sudah jelas kalau Annisa itu sudah meninggal?"

       "Bohong." cetus Fatimah, lalu melepaskan genggaman tangan suaminya.

       Fatimah membuang wajahnya, air matanya tiba-tiba saja menetes, dadanya terasa sesak sekali. Bagaimana bisa ketika ia sudah mencintai lelaki ini dengan sepenuh hati, dan sudah melupakan Raihan. Namun mengapa lelaki ini masih sama seperti dulu?

       Sakit hati Fatimah kali ini tidak main-main. Ia benar-benar tak menyangka, suaminya berbohong untuk kesekian kalinya.

       "Bohong apa? Aku jujur." kata Adit sekali lagi.

       Plak!
       Satu tamparan mendarat tepat di pipi Adit, tangan Fatimah begitu saja melayang, ia sangat membenci suaminya sekarang, sudah dibohongi, tetapi suaminya itu masih tetap keukeuh jika seorang dari masa lalunya sudah benar-benar meninggalkan semesta dan seksinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang