Ya Allah, berilah aku hati yang baik. Yang mencintai yang baik, dan dicintai pula oleh lelaki yang baik.
***
Fatimah POVBesok hari pernikahanku dan Adit, segala persiapan dan material telah 80% selesai. Hari ini aku kembali dijemput Adit untuk mengambil baju pengantin, sebenarnya bisa diantar ke rumahku, namun entah kenapa Adit lebih memilih mengambil sendiri denganku.
Aku duduk memainkan ponsel didepan rumah sambil menunggu Adit menjemputku.
"Semoga lancar ya Fat." ucap seseorang menyadariku dan aku menatapnya intens.
Aku hanya menyunggingkan senyum ke arahnya, Oh Allah? apakah ia terluka? namun aku rasa tidak. Kenapa? karena ia juga akan menikah dengan Annisa.
Ia lewat begitu saja, membuat hatiku semakin teriris memikirkan kejadian pekan kemarin. Benarkah ia akan menikah dengan Annisa? ah sudalah.
"Assalamu'alaikum." ucap suara bariton menyadarkanku dari lamunanku tadi setelah menyunggingkan senyum.
"Eh, Wa'alaikumussalam. Udah sampai dari tadi Dit?" tanyaku heran, perasaan aku tak melihatnya datang.
"Baru aja kok, yuk? jadi kan hari ini?" ujarnya sambil mengulum senyum.
Aku memanggil Abi dan Umi. Mereka keluar, dan Adit mencium punggung tangan mereka diikuti olehku, kucium pipi Abi dan Umi lalu berpamitan kepada orang tuaku.
Lagi dan lagi tak ada percakapan apapun di perjalanan. Hanya suara deruan mobil saja yang terpampang jelas mewarnai kesenyapan.
"Dit." ucapku mencairkan suasana.
"Ya?" tanyanya sambil memperlihatkan deretan putih giginya.
"Ehm, ka..kamu masih mencintai Annisa gak?" gugupku sambil tetap terlihat netral dan tersenyum.
Kulihat, perlahan ia mengendurkan senyumnya. Benarkah? jika ia masih mencintai Annisa, kenapa dia berani mengkhitbahku? apakah aku dijadikan tempat pelariannya? mungkin saranku, jika ia masih mencintai seorang wanita yang baru saja ingin dinikahinya, seharusnya ia melupakannya perlahan. Bukan malah mengutarakan orang.
"Maaf." desisku sambil menunduk.
Tak ada lagi pembicaraan atas kami. Apakah aku telah melukai hatinya jika bertanya seperti itu? maafkan aku Dit, aku hanya tak ingin kau jadikan aku sebagai pelampiasan untuk melupakan Annisa.
Beberapa menit kemudian kami sampai, ia memutari mobilnya untuk membuka pintu untukku. Aku keluar dan hanya menyunggingkan senyum ke arahnya.
Kami masuk, ke arah kasir untuk mengambil baju pengantin kami.
"Mbak, baju pengantinnya atas nama Fatimah Azzahra dengan Aditya Pratama ada kan Mbak?" tanyaku kepada Mbak kasir itu. Kali ini orangnya berbeda, untung saja.
"Iya sebentar, saya cari." jawabnya dan langsung mencari baju pengantinku. Akhirnya dia memberikanku baju pengantin kami, akupun memberikan tunai dan masuk kembali diikuti oleh Adit.
Hanya begini? bagusan tak usah mengambil sendiri, masih banyak yang perlu disiapkan untuk esok. Dan seharusnya kami membantu Umi dan Abi.
***
Satu jam lagi pernikahanku akan dimulai, segala persiapan sudah selesai. Aku di kamar dengan Mbak Naira dan Salma. Entah mengapa, aku lebih suka bermain make up dengannya. Ia memoleskan berbagai make up ke wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]
Romansa⚠Genre: SPIRITUAL-ROMANCE⚠ Cinta itu bagaikan kapten dan nahkoda kapal. Apabila mereka tak saling menguatkan, maka kapal itu akan runtuh seperti cinta yang dilandasi tanpa rasa. Aku mencintai lelaki itu karena takdir Allah, dan takdir Allah malah me...