#02: Pertemuan

7.3K 294 13
                                    

Ini aku, aku akan terus bersabar bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku
~Ali bin abi thalib~

***

Fatimah POV

"Fatimah." panggil Umi padaku.

"Iya Umi." jawabku sambil membuka knop pintu kamar dan menuruni tangga untuk memenuhi panggilan Umi ke arah dapur dan masih memakai pakaian piyama.

"Kamu sibuk gak sayang?"

"Hem, enggak kok mi. Ada yang perlu Fatimah bantu Umi?" tanyaku sambil duduk di meja makan dan menuangkan segelas air putih dan meminumnya.

"Temenin Umi yuk sayang, kita belanja sayur dan bahan bahan dapur untuk makan siang santri nanti. Karena masih jam 06.30 jadi masih sedikit sunyi pasarnya." ucap Umi sambil senyum dan menciup keningku.

"Iya sebentar ya Umi, Fatimah mau ganti baju dulu." jawabku sambil beranjak dari tempat duduk dan langsung menaiki tangga untuk yang kesekian kalinya.

Aku kembali membuka knop pintu dan menutupnya kembali, jalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi kembali, karena jam 5 subuh tadi aku sudah mandi.

Biasanya, setelah shalat subuh dan mandi, aku murotal al-qur'an di samping tempat tidurku disertai dengan membaca dzikir.

Sekarang aku mulai membuka lemari bajuku, mencari baju gamis beserta khimarnya dengan warna yang senada sekaligus. Satu persatu kulihat baju gamisku, dan alhasil, aku memakai baju berwarna coklat dengan khimar yang senada warnanya.

Aku mulai memoles sedikit make-up ke bagian wajahku, warna pink menjadi warna kesukaanku ketika menaburkan apapun di wajahku.

Saat aku sudah selesai memoles wajahku dengan make-up, aku mencari tas samping, saat ini aku sedang mengecek ponselku dan ternyata tidak ada yang menelfon.

Saat aku ingin beranjak untuk turun ke bawah, tiba tiba saja ponselku berbunyi dan tertera nama "Sahabat until Jannah-ku". Siapa lagi kalau bukan Aisyah. Aku menggeser panel berwarna hijau ke arah kanan.

"Halo, Assalamu'alaikum Syah? ada apa." ucapku memulai percakapan.

"Halo, Wa'alaikumussalam. Fatimah, kamu sibuk gak? ke pasar yuk? kebetulan aku disuruh Umi mencari sayur-sayuran dan buah." jawab Aisyah disebrang sana.

"Aku enggak sibuk kok, kebetulan aku dan Umi juga mau ke pasar cari bahan bahan dapur untuk makan pagi santri hari ini, datang saja kerumahku, kutunggu ya Syah." tanggapku mencerna pertanyaannya.

"Oh. Alhamdulillah, yasudah tunggu aku ya Fatimah. Hem, 5 menit aku kerumah kamu ya, Assalamu'alaikum." katanya sambil mengakhiri telepon.

"Oke, Wa'alaikumussalam." jawabku sambil menutup telepon.

Aku kembali membuka knop pintu dan turun ke arah dapur menemui Umi sekalian memberitahu Umi kalau Aisyah ingin ikut pergi ke pasar bersama sama.

Saat aku turun, aku mendengar seorang lelaki dan wanita membuka pintu rumah sambil mengucapkan salam. Ya, itu Abangku-Alif.

"Assalamu'alaikum." ucap Bang Alif dan Mbak Naira bersamaan.

"Wa'alaikumussalam." jawabku sambil mendekati sumber suara.

"Eh, ada Mbak Naira dan Bang Alif." ucapku sambil mencium punggung tangan Mbak Naira dan Bang Alif.

Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang