#19: Kembali Bertemu?

1.9K 110 1
                                    

"Dulu, aku bermimpi tentang pertemuan kita kembali dan aku tak ingin itu terjadi. Sekarang, mimpi itu menjadi nyata. Dan haruskah hati ini kembali tersakiti?"

***

   Seorang lelaki jangkung yang sedang duduk di pojok toko kue. Ia sedang membaca majalah dan sesekali tersenyum dengan seorang wanita.

   Fatimah dan Aisyah mendekatinya. Tak ingin penasaran, ia pun datang menghampiri lelaki itu untuk memastikan siapa dia.

   "Us..ustad Raihan?" desis Fatimah terkejut. Rasanya, detak jantungnya berdetak tak karuan di hatinya.

   Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu. Ia bangkit dari duduknya, merasa tak percaya siapa yang ia lihat dan lelaki itu menyunggingkan senyuman termanisnya.

   "Oh Allah, senyuman yang selama ini aku rindukan." batin Fatimah.

   "Ustadz ganteng? Eh Astaghfirullah. Ma..maksudnya ustadz Raihan? Kok disini? Sama siapa kesini ustadz?" gugup Aisyah yang mewakili semua pertanyaan dari hati Fatimah, alhamdulillah.

   "Iya, saya sedang menemani istri saya beli roti untuk persediaan di rumah. Kalian kesini hanya berdua?" katanya sambil melirik Fatimah.

   "I..iya." jawab Fatimah singkat, lalu menundukkan pandangannya.

   "Abi, mau roti coklat gak?" tanya seorang gadis yang perutnya sudah mulai membesar itu sambil memanyunkan mulutnya dan mengelus perutnya.

   "Annisa." desis Fatimah.

   "Assalamu'alaikum Annisa." kata Fatimah menunjukkan senyuman khas-nya.

   "Wa'alaikumussalam. Kamu? Fatimah kan? masya Allah, lama banget kita gak ketemu ya." jawab wanita itu berbinar.

   "Iya, hampir 3 bulan ya." ujarnya.

   "Kami pamit dulu ya Rai, Assalamu'alaikum." kataku bergegas pergi dari situ.

   "Fatimah tunggu," jeda beberapa detik "Hati-hati." kata lelaki itu.

   Allah, jaga hati ini untuk pelengkap imanku. Jangan sampai hati ini kembali pada cinta yang membuatku rapuh. Jaga hati ini agar ia menetap pada kekasih halalku.

   Fatimah mempercepat langkah kakinya, ia masuk ke dalam mobil diikuti pula oleh Aisyah.

   "Tunggu Fatimah, kamu kenapa sih?" heran Aisyah.

   "Ga..gapapa kok. Mang, jalan ya."

   "Baik Non."

   Mobil berwarna hitam pergi meninggalkan toko kue itu, membelah jalanan yang mendung seperti halnya suasana hati Fatimah saat itu. Saat di tengah perjalanan, Fatimah merasa jika ada yang tertinggal di sana.

   Benar saja, vitamin wanita itu tertinggal di toko kue. Seharusnya, selepas dari toko kue, ia dan Aisyah pergi ke apotek di samping toko itu. Namun, Fatimah terlalu terbawa oleh suasana hati yang tak ingin kembali menjatuhkan hati pada lelaki itu, karena ia yakin, bahwa hatinya sudah terkunci untuk Adit.

    "Kayaknya vitaminnya ketinggalan di toko kue deh, aku balik sendiri ya Syah? naik taksi." kata Fatimah sambil menyunggingkan senyuman.

Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang