#14: Anugerah dan bencana

3K 123 1
                                    

"Ketika Allah mempersatukan kita menjadi kekasih halal, aku bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan aku dan kamu di dalam suatu ikatan halal."

🍁~Cinta Halalku~🍁

***

HIMBAUAN:

Di ceritaku aku lebih care dan nempat-in part Fatimah ya, soalnya lebih gampang aja gitu menceritakan dari sudut orang pertama:)

***

Fatimah POV

Seminggu berlalu, hari ini Mas Adit kembali bekerja sebagai dokter di rumah sakit Center Prima. Pagi hari, mentari yang masih mengintip di celah-celah awan, dan angin pagi.

Aku menata makanan di atas meja makan, membuat susu putih favorite Mas Adit dan menatanya di atas meja. Aku melihat Mas Adit yang turun dari lantai atas sambil membenarkan dasinya dan tas kerja di sebelah tangannya.

Aku menghampirinya, mengambil tas nya dan membenarkan dasinya. Aku hanya ingin menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri dan tidak ingin durhaka terhadap suamiku sendiri.

"Makasih ya sayang." ucapnya sambil mengecup keningku.

Aku hanya menyunggingkan senyum ke arahnya dan kami duduk di meja makan. Aku mengambil nasi serta lauk pauk untuk Mas Adit.

"Mas, hari ini aku izin ke rumah Umi ya Mas." ucapku sambil menata lauk pauk di piringnya.

"Iya, tapi nanti aku jemput ya pulangnya?" jawabnya sambil tersenyum ke arahku.

"Gak usah Mas, kamu langsung pulang aja kerumah, Fatimah gak lama kok. Nanti Fatimah bisa minta jemput sama Pak Deni aja." ujarku sambil mengambil nasi untukku.

"Pokoknya aku jemput kamu nanti malam, aku juga mau ketemu sama Abi dan Umi." ucapnya sambil mulai makan sarapannya.

"Yauda iya deh." jawabku mengalah.

Akupun mengalah dan kami makan bersama disana. Ia pamit dengan mengecup keningku lalu ia berangkat dengan menggunakan mobil.

Aku bersiap-siap ke rumah Umi. Aku menggunakan gamis berwarna jingga muda kecoklatan dengan hijab instan warna senada.

 Aku menggunakan gamis berwarna jingga muda kecoklatan dengan hijab instan warna senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bergegas keluar rumah, meminta Pak Deni untuk mengantarkanku ke rumah Umi. Aku rindu mereka.

Hampir setengah jam aku dan pak Deni membelah jalanan dengan mobil. Kami sampai dan aku hanya turun di gerbang pesantren.

Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang