Diba perlahan membuka matanya, rasa sakit di perutnya sudah lumayan membaik. Tangannya bergerak mengambil ponsel di atas nakas.
Reza
|Dib
|Lo yakin ga balik?
|Lo baru masuk sekolah kemarin, anjir
[08.12]|Jawab kek
|Seleb banget
[09.00]Yaelah Za, baru bangun tidur gue|
Soal sekolah, bodo amat. Gue balik ke pesantren aja|Baru saja Diba mengirim pesannya, centangnya langsung berwarna biru. Bahkan di atas, tanda online sudah ganti menjadi mengetik.
|Prik banget sumpah 🙂
|Ga lucu DibBodo|
|Yaudah, ntar gue ngomong ke Mama
Lanjut tidur ga ya, enaknya?|
|Ngebo mulu
|Olahraga gitu kayak gue, sama YanaYana?|
|Ayana, lo lupa?
"Ohh ... cewek yang kemarin pagi," gumam Diba.
Ga|
|Dia gemesin banget sumpah
Y, gms|
|Dia juga pinter, kayak lo
Wah, selamat ya, FAHREZA|
|Apanya? Jadian sama Yana?
Y|
|Thanks
Dia mirip sama gue ya?|
|90% mirip
|Pinter
|Cantik
|Baik
|Intinya, sebelas duabelas lah sama lo. Cuma bedanya dia aktif dan lo pasif. WkwkSialan|
|Bercanda Dib
Iya-iya, yaudah lah. Ikut seneng juga lo dapet kembaran gue di sana. Berarti gue ga diperluin lagi kan?|
|Hah? Maksud lo?
Bentar, Abi manggil|
Diba mematikan data seluler di ponselnya. Tidak lupa juga mematikan ponselnya. Menaruhnya kembali di atas nakas. Perhatiannya teralih pada secarik kertas yang berada di samping gelas. Tangan Diba terulur mengambilnya, lalu membacanya.
'Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa minta bantuan Bibi aja.'
Seketika senyuman terbit di bibir Diba. Yang tadi moodnya rusak gara-gara Reza, sekarang moodnya sudah kembali membaik hanya dengan membaca surat kecil yang Diba sudah tau ini dari siapa.
"Kayaknya benar kata Umi, Gus Izar itu baik, cuma egonya aja yang selangit." Gumam Diba seraya terkekeh.
Lalu ia beranjak turun dari kasur. Keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang bawah. Perhatiannya teralih pada dapur yang terdapat Bibi sedang memasak sesuatu. Tanpa basa-basi Diba langsung menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Bukan Dia! [END]
Teen FictionCerita ini adalah lanjutan dari Salat Tarawih, jika mau lebih jelas, bisa baca Salat Tarawih dulu ^^ Muhammad Abhizar Albirru, seorang gus kelas dua belas, menyukai santriwati yang berstatus sebagai adik kelasnya. Tapi, masih di usianya yang menginj...