Extra Part

326 16 0
                                    

Sejatinya, memang tidak ada penyesalan di awal cerita.

Muhammad Abhizar Albirru~

Izar membuka matanya. Pandangannya menyusuri ruangan sekitar, matanya mengerjab saat mendapati istrinya sudah tidak ada di tempat biasanya. Ia berjalan ke arah dapur, setelah salat subuh tadi, entah mengapa tidak seperti biasanya hawa mengantuk menyerbu dirinya yang lemah ini.

Lengkungan di bibir Izar perlahan tertarik saat melihat Diba bersama alunan sholawatnya itu sedang memasak makanan untuknya. Perlahan ia menghampirinya, memeluknya erat dari belakang, "ana uhibbuki fillah, zaujati."

Diba terkekeh. "Fii amanillah, zauji."

Jawaban Diba membuat kening Izar mengerut. "Maksud kamu?"

Diba hanya tersenyum tipis. Membawa baskom berisi nasi goreng lalu menaruhnya pada meja makan. Terlihat anak kecil berumur satu setengah tahun itu berlari ke arahnya dengan sebutan. "Ndaa ...." renggeknya saat Kila mengejar bayi laki-laki tersebut.

Sontak Agam memeluk tubuh Diba dengan tangisnya, membuat wanita itu terkekeh geli. "Udah Kila, kasian adiknya sampai ketakutan kayak gini." Lerai Diba pada Kila yang sudah memasuki masa sekolah dasarnya itu.

"Sini, Kila panggil Kala buat makan ya. Nda siapin dulu makanannya." Dengan tangan hormatnya Kila berlari kecil menjauh. "Kala ... Nda nyuruh makan ...."

"Hm." Sepertinya sifat Zaky mendarah daging pada tubuh Kala.

Izar tersenyum manis saat mendapati pemandangan indah di depannya ini. Keluarga kecil yang harmonis, meskipun terdapat dua penyusup kecil yang dititipkan kakaknya di sini.

"Enak gak masakan aku?" Tanya Diba membuat Izar mengangguk antusias.

"Engga ada yang enggak buat istri Izar."

Keduanya terkekeh, "aku bersyukur bisa memiliki suami sebaik dirimu, Izar." Hingga Izar terbangun dengan keringat membasahi pelipisnya. Ia mengusap rambutnya gusar, ingatannya tentang Diba masih terlintas jelas di pikirannya.

"Adiba ...."

Perempuan itu, membuatnya benci sekaligus mengajarkannya jatuh cinta hingga sedalam ini.

●●
●●
●●

Dahlah capek. Bye.

Kamu Bukan Dia! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang