11. Your Own Baby

86.3K 8.9K 79
                                    

"Tidak, Ma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, Ma. Instingku berkata bahwa aku tidak bisa mempercayakan Edith digendong dia. Bagaimana kalau dia sengaja menjatuhkan Edith ke lantai?"

Zara mengepalkan tangannya erat. Perkataan Lady Cecillia terngiang di pikirannya. "Jujur saja, tidak ada satu pun keluarga Graham yang menyukaimu. Kamu sudah menjebak Tristan. Mencoreng nama baik keluarga kami dengan sikap tak terpuji."

Ia menatap mereka tanpa gentar meskipun nadanya sedikit bergetar. "Kalian pikir aku tega mencelakakan seorang bayi?"

"Tidak ada yang tahu seberapa kejam kamu bisa menjadi manusia. Aku tak akan bermain-main dengan nyawa anakku sendiri. Permisi."

"Elena!" Lady Cecillia memanggil putrinya yang sudah berjalan keluar dari ruang tamu. Ia menatap Zara dengan iba, lalu pergi menyusul Elena.

"Sambutan selamat datang yang luar biasa. Aku juga sebaiknya keluar." Drake mengangkat kedua tangannya ke atas dengan tampang: I've had enough of this shit.

Hanya tersisa Tristan yang berdiri dengan tangan terlipat di depan dada, masih bungkam dan menatap Zara tanpa ekspresi.

"Kenapa diam saja? Kamu tidak ikut-ikutan menuduhku?"

"Apakah kamu memang berniat seperti itu?" Tristan menyipitkan matanya.

"Tentu saja tidak. Mana mungkin aku mencelakakan bayi tak berdosa. Kamu pikir aku gila? Ahh, tapi mana ada yang percaya padaku. Terserah kalian mau berpikir bagaimana, yang penting aku tidak berniat seperti yang Elena tuduhkan."

Zara sudah muak. Kalau memang mereka berpikir ia serendah itu mau mencelakakan seorang bayi, maka biarkanlah mereka berpikir seperti itu.

"Kamu jangan menyalahkan Elena. Dia berkata seperti itu bukan tanpa alasan. Kamu pernah bilang kalau kamu paling benci dengan makhluk kecil yang kerjanya hanya nangis dan ngompol. Bahkan suara rengekan saja kamu tidak tahan."

Zara menggelengkan kepalanya. "Aku suka bayi. Apalagi Edith sangat menggemaskan dengan pipi gembulnya."

Membicarakannya saja cukup membuat senyum Zara mengembang. Hanya seorang psikopat yang tega mencelakakan bayi mungil itu.

Sedari pertama bertemu, Zara sangat ingin mendekap Edith namun Elena tidak memberinya kesempatan. Padahal Zara sudah menganggap Edith sebagai keponakannya sendiri.

"Kalau kamu mau seorang bayi, katakan saja padaku." Cahaya matahari yang masuk dari jendela membuat Tristan terlihat bersinar.

Pria itu bak Dewa Yunani yang sedang berdiri santai dengan satu bahu menyandar ke dinding dan kakinya disilangkan.

Becoming A DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang