Sementara itu di ruang tamu Griffin House, Tristan dan Alexander melanjutkan percakapan mereka. Tidak sadar kalau mereka telah menghancurkan hati seorang gadis muda.
"Jangan benci. Nanti jadi cinta." Tristan mengingatkan sahabatnya.
"Kalian yang membuatku ilfeel. Padahal awalnya aku biasa saja."
Alexander menuangkan segelas vodka, sudah terbiasa melayani dirinya sendiri. "Jadi tolong berhenti menggangguku."
"Itu karena reaksimu terlalu berlebihan. Coba kalau kamu santai saja." Tristan merebahkan tubuhnya di atas sofa. "Informasi apa yang kamu dapat tentang Freddie Savile?"
Alexander menurunkan gelas dari bibirnya. "Tidak banyak. Tapi ini aku dapat dari informan terpercaya. Terjadi masalah antara Savile dan Kolonel Paul sehingga dia ditendang keluar dari unitnya. Jadi sebenarnya dia datang ke London bukan untuk bertugas, melainkan menunggu panggilan untuk dipindahkan ke unit baru."
Ia melanjutkan. "Gosipnya Saville berselingkuh dengan istri Kolonel Paul."
"Apakah itu terbukti?"
Alexander menyesap vodkanya lalu berkata, "Kenapa dia mendadak dikeluarkan dari unit Kolonel Paul? Dugaanku, ini ada sangkut pautnya dengan perselingkuhan itu."
"Hmm...," Tristan mengelus dagunya yang ditumbuhi janggut tipis. "Itu saja informasi yang berhasil kamu kumpulkan?"
"Ada lagi sebenarnya." Alexander menatap ragu. "Tapi aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak."
Tristan mengangkat alis kirinya ke atas dengan tatapan: tell me everything you know.
"Janji kamu tidak akan marah."
"Marah sama siapa? Kamu? Ingat dulu kamu hampir membuat nyawaku melayang. Tapi aku bisa memaafkanmu."
"Berlebihan! Itu cuma mimisan!" Alexander membela diri.
Sewaktu mereka kecil, mereka sering bermain bersama. Pernah sekali, Alexander menendang bola dan nyasar ke wajah Tristan. Darah mengucur dari hidung Tristan dan ia berpikir ia akan mati karena kehabisan darah.
Tristan tertawa kecil, mengingat masa-masa tanpa beban.
"So?"
"Ini tentang istrimu."
Tristan duduk tegak sekarang. Ia sudah curiga ada hubungan antara istrinya dengan Savile.
Di pesta Viscount Falmouth, mereka berdansa dua kali. Sewaktu bertemu di Hyde Park, Savile menyapa Zara dari kejauhan. Meskipun pria itu tak berani mendekat karena ada Tristan.
"Viscountess Falmouth yang mengenalkan mereka karena Zara minta dicarikan selingkuhan."
Tristan tidak memberi reaksi untuk sesaat. Tatapannya fokus ke satu titik. Hanya kuatnya cengkeraman pada gelas yang mengkhianati ekspresinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming A Duchess
Narrativa StoricaZara Foster, mahasiswi Ilmu Sejarah yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil, tiba-tiba terbangun sebagai Duchess Griffin di abad ke-19. Menjadi seorang Duchess ternyata penuh tantangan. Apalagi suaminya merupakan pria tampan dengan ha...