Keesokan harinya, Duke dan Duchess Griffin makan siang di kediaman Lady Cecillia. Ia sengaja menghidangkan semua makanan kesukaan kedua putranya.
"Senang sekali kita satu keluarga bisa berkumpul dengan utuh."
Kedua tangan Lady Cecillia menggenggam lengan kiri Tristan dan lengan kanan Drake di atas meja makan.
"Dan tentu saja kamu, Philip."
Menantu laki-laki Lady Cecillia adalah Philip, Viscount Sullivan. Ia jarang sekali bisa ikut hadir ke acara keluarga karena pekerjaan yang menuntutnya untuk sering bepergian ke luar kota.
Pria dengan tubuh kurus tinggi, berkaca mata, dan rambut ikal itu berusia lebih kecil dua tahun dari Tristan. Senyumnya ramah dan bersahabat.
Demi menjaga suasana hati Drake, sebisa mungkin mereka menghindari percakapan mengenai perang yang baru saja usai.
"Ma, berhenti memperlakukanku seperti anak bayi," protes Drake sembari menepis tangan Lady Cecillia yang mengusap ujung bibirnya.
"Maaf, sayang. Kamu mau tambah sayurnya lagi? Aku ambilkan."
"Tidak. Aku sudah selesai makan. Permisi semuanya."
"Senang bisa melihatmu lagi, Drake. Nanti tunjukkan koleksi antikmu dari India. Aku ingin melihatnya," ucap Philip berusaha mencairkan suasana.
Drake memberi senyum kecil dan berdiri dari kursi. Ia hampir jatuh karena kakinya tersandung meja.
"Ehh! Hati-hati!" pekik Lady Cecillia. Ia buru-buru memegang tangan Drake.
"Stop, Ma! Aku bisa jalan sendiri. Berhenti memperlakukanku seperti orang cacat."
Drake mengambil tongkat yang bersandar di ujung meja dan perlahan-lahan menemukan jalan keluarnya dari ruang makan.
Lady Cecillia mengisyaratkan dengan kepalanya kepada pelayan untuk mengikuti Drake sampai ke kamar. Lalu ia menghela napas berat.
"Beri dia waktu, Ma. Emosinya belum stabil." Tristan mengusap punggung ibunya.
"Benar, Ma. Dia mau duduk makan bersama kita saja sudah menunjukkan kemajuan yang bagus," sahut Elena.
"Aku tidak tahan melihatnya begini... Kenapa musibah seperti ini harus menimpa putraku?" Lady Cecillia terisak dan menjatuhkan kepalanya di dada Tristan.
"Mau istirahat saja di kamar, Ma?"
Lady Cecillia menganggukkan kepalanya. "Ya, itu lebih baik. Aku tidak mau merusak suasana. Apalagi Philip jarang bisa berkumpul."
"Tidak apa-apa, Lady Cecillia. Aku bisa mengerti."
"Aku antar kamu ke kamar, Ma." Tristan menawarkan.
"Tidak perlu. Kamu di sini saja dengan mereka."
"Aku malah khawatir Mama yang sakit kalau terus begini. Apalagi Mama punya riwayat jantung lemah," ucap Elena risau setelah Lady Cecillia keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming A Duchess
Ficção HistóricaZara Foster, mahasiswi Ilmu Sejarah yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil, tiba-tiba terbangun sebagai Duchess Griffin di abad ke-19. Menjadi seorang Duchess ternyata penuh tantangan. Apalagi suaminya merupakan pria tampan dengan ha...