Sedikit info:
Ada nih tipe orang yang kalau pake masker kek artis korea tapi pas buka masker, mukanya B aja. Nah Amelia tuh seperti itu 😂Somehow, topeng yg dia pake membuatnya kelihatan lebih cakep. Jadi Amelia bukan tiba-tiba *triiing* wajahnya berubah jd cakep.
Okay lanjut...
"Untuk meyakinkanmu...," Alexander membuka ikatan topengnya.Ia selalu dipuji tampan dan bermulut manis. Pandai menggoda dan memikat hati wanita. Namun wanita di hadapannya bereaksi berbeda ketika melihat wajah Alexander. Bukannya terpesona, ia malah menelan ludah dan tangannya terkepal erat.
Apa yang ia pikirkan?
Setelah beberapa saat, akhirnya tangan wanita itu terangkat ke atas, hendak membuka topengnya...
"Ahh, sangat sesak di dalam." Viscountess Falmouth tiba-tiba keluar dari pintu samping sambil mengibas kipasnya. "Tak kusangka begitu banyak orang yang mau datang ke pesta Duchess Griffin... Ohh, Earl Chester."
"Lady Falmouth," sapa Alexander. Ia langsung mengenali hiasan kepala bulu angsa yang selalu bertengger di kepala Viscountess Falmouth.
Napas Amelia tercekat saat tadi ibunya muncul. Keringat dingin membasahi dahinya dan ia berdiri begitu tegak. Amelia dilarang datang ke pesta Zara meskipun ia sudah memohon-mohon.
Menurut Viscountess Falmouth, anak gadis sepertinya tidak pantas menghadiri pesta sampai tengah malam. Amelia hanya bisa pasrah dan menangis di kamar. Sampai Zara menyuruh Amelia diam-diam menyelinap pergi ke pesta setelah ayah dan ibunya keluar dari rumah. Makanya Amelia datang agak telat.
Gaun dan topeng yang Amelia pakai sekarang adalah pemberian Zara. Sang duchess menyuruh penjahit untuk mengukur badan Amelia dan menjahitkan gaun untuknya. Kereta kuda juga disiapkan khusus untuk menjemput Amelia malam ini.
Zara bagaikan ibu peri yang mengabulkan keinginan Amelia untuk pergi ke pesta dansa.
"Kamu tidak sendirian ternyata. Siapa gadis muda ini?" Viscountess Falmouth memperhatikan wanita di samping Alexander dari atas kepala sampai ujung kaki.
Viscountess Falmouth tidak mengenali anaknya sendiri!
"Dia...," Alexander kesulitan menjawab.
"Liana. Aku Liana Flynn," jawab Amelia dengan suara yang ia tinggikan satu oktaf. Seperti suara tupai tercekik.
Ia sangat gugup. Takut ibunya akan mengenali suaranya. Berbohong bukan termasuk dalam rencana Amelia. Ia hanya ingin balas dendam pada Alexander. Melihat bagaimana ekspresi sang earl setelah ia mengungkap identitasnya.
Viscountess Falmouth mengalihkan tatapannya pada Alexander. Lagi-lagi tidak sadar bahwa wanita yang berdiri di depannya adalah putrinya. Amelia menghela napas lega.
"Anak muda sepertimu pasti suka pesta seperti ini. Aku sendiri tidak mengijinkan putriku datang."
"Oh, sangat disayangkan," ucap Alexander tanpa benar-benar merasa seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming A Duchess
Historical FictionZara Foster, mahasiswi Ilmu Sejarah yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil, tiba-tiba terbangun sebagai Duchess Griffin di abad ke-19. Menjadi seorang Duchess ternyata penuh tantangan. Apalagi suaminya merupakan pria tampan dengan ha...