2

617 94 12
                                    

*Hai man teman, salam kenal. Aku Mila, curcol dulu boleh? Disini aku baru mulai buat nulis setelah sekian lama ga nulis FF hehehe, menyalurkan hobi gitu. Jadi kalau ada saran-saran dan kritik membangun aku akan sangat berterimakasih untuk teman-teman. Semoga kalian enjoy baca ceritaku. Selanjutnya insyaallah aku akan update setiap senin dan kamis. Semangati aku biar selalu ontime update ya man teman. Selamat membaca...


"Saya akan memberikan kalian tugas kelompok tentang tempat-tempat bersejarah. Satu kelompok dua orang, dengan teman sebangkumu saja. Untuk tempat bersejarah yang harus kalian bahas masing-masing kelompok ambil undian. Buat laporan tetang tempat itu, boleh cari data lewat internet atau buku. Datang langsung ke lokasi lebih bagus. Bisa jadi kalian menemukan hal menarik yang bisa kalian ceritakan di laporan kalian." perintah Lee Joonki-saem yang langsung disambut keluhan beberapa siswa.

"Kenapa ngeluh? Jalan-jalan sambil belajar kan asik?" ucapnya lagi.

"Nee saem." ucap para siswa siswinya. Satu persatu perwakilan kelompok mengambil undian lokasi mereka.

"Dapat Istana Changdeok." ucap Dita setelah mengambil undian yang dijawab dengan anggukan oleh Taeyong.

"Mau mengerjakan dimana?" tanya Dita lagi.

"Ngikut, mau di rumahmu bisa, di perpustakaan bisa, mau ke lokasinya langsung juga nggak masalah." akhirnya Taeyong mengeluarkan kalimat yang sedikit lebih panjang.

"Kamu nggak papa kalo kita kesana langsung? Jujur aja aku belum pernah jalan-jalan selama pindah ke Korea. Waktuku banyak di rumah belajar bahasa Korea." tawar Dita malu-malu.

"Boleh." jawab Taeyong. "Makasi Taeyong." ucap Dita senang.

"Semua sudah dapat undiannya ya?" Jung Saem berdiri bersiap-siap keluar karena jam pelajarannya sudah hampir habis.

"Nee Saem." jawab murid-muridnya.

"Ini kan hari jumat, tugas dikumpulin besok senin ya. Ada pelajaran saya lagi kan? kalian bisa mengerjakan sabtu dan minggu." ujarnya lagi. Murid-murid lagi-lagi riuh protes.

"Selamat jalan-jalan anak-anak." kata saem lalu keluar setelah bell tanda istirahat berbunyi.

"Kamu dapat lokasi dimana Dit?" tanya Zuu.

"Di Istana Changdeok Zuu, kamu dimana?" Dita tanya balik.

"Yah jauh, aku sama Soodam di Istana Gyeonghui." jawab Zuu. Padahal kalau dapat lokasi yang berdekatan ia berniat mengajak Dita dan Taeyong jalan-jalan bareng berempat.

"Ya udah aku mau ke toilet bentar." kata Zuu.

"Iya, kalian duluan aja, aku mau diskusi dulu sama Taeyong." ucap Dita.

"Mau kesana hari Sabtu atau hari Minggu Taeyong?" tanya Dita lagi.

"Besok Sabtu aja mungkin nggak terlalu rame. Jam 9 ya, aku tunggu di Donhwamun." Ucap Taeyong, lalu berdiri hendak meninggalkan Dita.

"Eh, tunggu dulu Taeyong. Kalo dari jalan xxx ke Donhwamun rute Busnya gimana? aku belum pernah kesana." kata Dita. Taeyong menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia lupa Dita anak baru dan bukan orang Korea.

"Heran, bahasa Koreamu bisa lancar banget. Aku kira udah lama di sini. Ya udah aku kasi alamatmu. Besok aku jemput." tuturnya. Dita hanya tersenyum polos.

"Aku baru sebulan disini dan jarang keluar rumah. Kalo bahasa Korea emang aku sudah les sejak 3 tahun lalu gara-gara suka nonton drakor." ucapnya. Taeyong terkekeh kecil mendengar penjelasan Dita.

"Udah kan? aku mau ke kantin dulu." Ucap Taeyong lalu disambut anggukan oleh Dita. Setelah membereskan buku-bukunya Dita pun beranjak menyusul Soodam dan Zuu yang mengabarinya jika mereka sudah ada di kantin.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang