23

128 23 1
                                    

Sesampainya di apartmen, kondisi apartment kosong. Dita meminta Beby dan Angga pulang ke kosan mereka masing-masing dengan alasan dia sudah sehat kembali. Beby yang peka keadaan mengiyakan permintaan Dita dan segera mengajak Angga berkemas. Angga nurut saja. Dua lawan satu sudah tidak mungkin bisa menang.

Setelah teman-temannya pulang Dita terduduk di kamarnya dalam gelap dan hening. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah menangis. Apa lagi ia menyadari bahwa barang-barang Taeyong sudah tidak ada di kamarnya lagi. Itu berarti ia benar-benar berpisah dengan Taeyong. Yang tadi ia alami bukan mimpi belaka. Rasa sesak yang ia rasakan sudah tak terbendung lagi.

Ogami illeongyeo namani neukkin Exclusive
Neon naui gamseong I love it, my Designer
(More than perfect jageun chwihyangmajeo best on me)
Nugudo mot gajil namaneul wihan Exclusive
Diteilmajeo I love it, my Designer

Ponsel Dita berdering dalam kesunyian kamarnya. Nama Zuu tertera di layar. Dita yang pengelihatannya buram karena air mata mengambil ponsel yang ia simpan di nakas. Entah ini yang dinamakan ikatan batin atau kebetulan belaka, setiap Dita merasa butuh teman Zuu akan muncul bagai ibu peri. Dita segera menerima panggilan itu.

"Yeoboseo." Getaran suaranya tidak bisa dihilangkan.

"Eh, kamu kenapa Dita? Lagi nangis? Cerita sama aku. Ya ampun memang ikatan batin kita udah kuat banget ya. Dari tadi rasanya kangen sama kamu jadi aku telpon kamu. Cerita Dita. Im here for you." Racau Zuu ketika mendapati suara temannya berbeda dari biasanya. Dita jadi menangis lebih kencang. Zuu sampai menjauhkan ponselnya dari telinga.
Setelah lebih tenang Zuu kembali menempelkan ponsel pipih itu di telinganya dan mulai introgasi.

"Sudah selesai nangisnya? Sekarang cerita Dit. Apa yang terjadi sama kamu?" Tuntut Zuu. Diantara senggukannya Dita berkata. "Aku dan Taeyong putus." Jelas saja Zuu membolakan matanya. Shock jelas, sedih otomatis, emosi mulai keluar. Tapi dia harus tahan karena tidak ingin membebani Dita.

"Serius Dit? Aku nggak salah denger kan?" Zuu mengonfirmasi apa yang ia dengar barusan.

"Aku pengennya juga salah inget Zuu. Tapi ini bukan mimpi, Taeyong sudah pergi ninggalin aku." Tangis Dita kembali pecah. Hal itu terdengar memilukan di telinga Zuu. Ia sampai ikutan menangis. Zuu yang paling tahu bagaimana cintanya Dita pada Taeyong. Gadis yang awalnya pemalu dan nggak enakan sampai sekarang menjadi pribadi yang menurutnya lebih berani, bijaksana dan lembut kini patah karena Taeyong orang yang menemaninya berubah bentuk dari ulat menjadi kupu-kupu.

Sambil menangis Dita pun menceritakan apa yang ia alami hari ini sampai kata putus yang ia layangkan pada Taeyong dan diterima begitu saja oleh laki-laki yang kini jadi mantannya itu. Zuu geleng-geleng kepala. Seketika kepalanya pening. Sepertinya tekanan darahnya naik seketika. Ia sedih Taeyong melakukan hal itu pada Dita. Dari penuturan Dita, Dita ingin Taeyong dapat meraih impiannya. Dita tak mau jadi penghalang. Tapi Taeyong egois hanya memikirkan cinta dan cemburu saja.

"Dita, silahkan kamu nangis sepuasmu. Kamu berhak sedih sesedih sedihnya tapi ingat kamu lebih berhak bahagia sebahagiamu. Jika memang itu yang jadi keputusan Taeyong terimalah. Memang berat diawal tapi aku yakin kamu bisa terus hidup walaupun tanpa laki-laki itu. Aku malah yakin dia yang nggak sanggup hidup tanpamu." Dita menyeka airmatanya sembari mendengarkan petuah dari Zuu. Memang Zuu yang paling bisa melegakan hatinya disaat seperti ini.

"Aku tidak janji akan cepat pulih Zuu apa lagi move on, tapi aku janji aku akan tetap menjalani hidupku dengan bahagia versiku. Makasi kamu selalu jadi yang pertama saat aku butuh. Kamu yang terbaik." Ucap Dita.

"Itu baru Dita-ku. Aku, Soodam, dan Mila akan selalu ada untukmu. Jangan pernah segan meluapkan semua perasaanmu pada kami. Akupun nggak akan segan curhat semua masalahku padamu. Jadi jangan kapok." Terdengar kekehan dari Dita. Zuu tersenyum, artinya Dita sudah setengah merelakan keputusan Taeyong untuk pergi dari hidup sahabatnya itu.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang