22

134 23 1
                                    

Dita POV

Tepat jam 9 pagi kami sampai di parkiran Dufan alias Dunia Fantasi. Lama banget nggak main kesini. Terakhir waktu SMP acara study tour sekolah.

Kami bergegas menuju loket untuk membeli tiket terusan. Setelah mendapatkannya kami masuk dan mulai lah liburan kali ini. Beby yang terlihat sangat senang menarik tangan Angga minta ditemani naik marry go round. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

"Eh bareng-bareng aja napa Beb?" Angga bersungut sebal. Sepertinya dia masih tidak peka kalau Beby sedang mendekatinya. Apa dibantuin aja ya? Batinku.

"Ish, nggak asik banget sih Ngga, masa aku ngajak Dita. Kan dia sama Taeyong. Lo nggak kasian sama gue?" rengek Beby. Jelas Angga semakin berdecak sebal.

"Udah lah Ngga, sana temenin Beby. Ntar ketemu di Yoshinoya ya. Yuk Tae." segera setelahnya aku mengalungkan tanganku ke lengan Taeyong kemudian menariknya pergi.

"Tapi Dit..." Aku bisa mendengar Angga akan berkelit namun aku tak menghiraukannya, hanya memasang senyum dan menunjukkan tangan menyerupai angka dua.

"Ayo buru." lamat-lamat aku mendengar seruan Beby. Semangat ya Beby, aku akan mendukungmu.

"Kamu sengaja ya?" Taeyong membuyarkan pikiranku yang sedang senang melihat tingkah Beby dan Angga.

"Eh, Iya hehehe, biar Angga ada yang nyemangatin. Beby kayanya sih suka sama Angga sudah lama. Tapi dulu emang Angga kaya nggak mau deket-deket sama sembarang perempuan." ceritaku. Taeyong hanya tersenyum kecil seperti meremehkan.

"Ya Kan tau sendiri dia jaga jarak sama yang lain tapi nggak jaga jarak sama kamu." Mulai nih mode cemburunya keluar.

"Itu kan dulu Tae, sekarang sudah nggak. Makannya aku mendukung Beby biar Angga pindah perhatian." aku membela diri. Taeyong mlengos. Tunggu jadi dia masih nggak percaya sama aku? Kenapa kudu mlengos? Kan aku sudah sama dia selama ini. Sudah dua tahun, dan dia masih nggak percaya sama aku?

"Kenapa mlengos gitu? Aku salah?" tanyaku hati-hati.

"Nggak salah, cuma sebel aja kalo bahas tentang Angga. Dia yang lebih dulu ketemu kamu, ngerti kamu banget, dan aku ngerasa dia masih nyimpen rasa sama kamu yang." kini giliran aku yang mlengos.

"Jangan negatif thingking sayangku. Angga memang lebih dulu kenal aku tapi yang aku cinta cuma kamu." kata-kataku tidak terdengar gombal kan? Entah lah, yang aku inginkan Taeyong tetap percaya padaku dan tidak berpikiran buruk terhadap Angga yang sudah menjadi sahabatku sejak lama.

Tak ada respon dari Taeyong selama beberapa saat, namun kemudian dia berhenti mendadak lalu tanpa aba-aba memelukku erat.

"Aku percaya padamu, aku akan mencoba untuk tidak cemburu pada Angga." ucapnya. Aku tersenyum dan membalas pelukkannya.

"Terimakasih sayang." tiba-tiba ia melepaskan pelukannya lalu mengecup singkat pipiku lalu lari begitu saja sambil menjulurkan lidahnya. Sontak aku membelabakkan mata. Dasar Taeyong, selalu saja membuat jantungku nggak sehat.

"Taeyong, awas ya! Aku balas nanti." Pekikku. Malu banget dilihatin banyak orang. Mana pada julid lagi tatapannya. Kalau di Korea nggak akan semalu ini. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan lalu berlari menyusul Taeyong.

Dita POV end

🍀

Beby POV

Thanks to Dita, dia kayanya tau gue lagi PDKT sama Angga. Hihihi, kesempatan bagus nggak boleh disia-siakan bukan? Akhirnya aku berhasil menggeret Angga naik marry go round. Walaupun mukanya jadi sepet tapi biarin lah. Namanya juga usaha.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang