04

77 11 0
                                    

Rose berjalan perlahan masuk kedalam apartemen mewah itu dengan pintu yang masih terbuka lebar, ia melihat disekeliling apartemen yang benar-benar bersih dan barang-barang semuanya tertata rapi. Saat melihat-melihat ia tidak sengaja melihat sebuah foto dengan bingkai yang dihiasi dengan corak Love disekelilingnya. Rose merasa tertarik, ia mulai menghampiri, mengambil dan menatap foto itu, ternyata itu adalah foto Jimin dan kakaknya, Seulgi. Dibawah foto terdapat sebaris tulisan kecil yang tertulis
"first day of dating."

"Kak seulgi, kau sebenarnya adalah gadis yang paling beruntung didunia ini, kau mempunyai pacar yang sangat mencintaimu, orangtua yang sangat menyayangimu dan mertua yang sangat baik, tapi kenapa kau malah pergi? kau benar-benar menyia-nyiakan kehidupanmu yang indah, gara-gara kau pergi aku bahkan menjadi pelampiasan, dan membuatku semakin menderita" Gumam Rose dalam hati, airmatanya tidak berhenti menetes, ia menggenggam erat bingkai foto itu.

"Apa yang kau lakukan?" Jimin tiba-tiba sudah berada dibelakang Rose, Rose yang terkejut tidak sengaja menjatuhkan foto itu. Kaca yang melapisi foto itu pecah dan hancur berkeping-keping. Jimin membulatkan kedua matanya seolah-olah matanya hendak melompat keluar. Sedangkan Rose ia diam membeku, ia benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan.
Jimin segera menjongkok dan memunguti fotonya, ia membersihkan dan memasukkan kedalam saku bajunya.
"Apa yang sudah kau lakukan? Aku tidak memintamu untuk menyentuh barang-barang milikku, sekarang cepat kau bersihkan!" Terlihat Raut wajah jimin kali ini benar-benar marah besar.

"A-aku minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja, kau tenang saja aku akan membersihkan dan mengganti bingkai fotonya yang telah rusak ini"

"Mengganti katamu? Bingkai foto ini adalah pilihan seulgi sendiri, aku tidak sudi memakai bingkai yang dipilih olehmu, kau cepat bersihkan! Awas jika masih menyisakan pecahan kaca sekecilpun" Jimin berjalan masuk kedalam kemarnya dan membanting pintu kamar sekuat tenaganya.
"Apa yang sudah aku lakukan ya Tuhan? Aku benar-benar tidak sengaja, dan dia sepertinya marah besar terhadapku." Rose dengan segara membersihkan pecahan serpihan kaca, ia membersihkannya sampai tidak menyisakannya sedikitpun.

Setelah selesai membersihkannya, Rose menuju kedalam dapur, ia berniat hendak memasak karena dari pagi ia belum mencicipi apapun. Ia membuka lemari tidak melihat apapun yang bisa dimakan, kemudian ia membuka kulkas, kulkas juga tidak berisi apapun yang bisa ia cicipi atau dimasak.
"Hmm, laper banget lagi, kalo begini beli bahan makanan diluar aja deh, kalo bisa sekalian aku ingin kabur dan menetap sementara dirumah Lisa,iya lebih baik aku kabur sekarang juga" Gumam Rose dalam hati.

Ia memiliki rencana untuk berpura-pura kemarket membeli persediaan bahan makanan, melainkan ia ingin melarikan diri.
Rose hendak membuka pintu, namun pintunya itu harus dibuka dan ditutup menggunakan password, Rose bahkan tidak mengetahui Password apartemennya itu apa. Ia mencoba membuka berkali-kali dengan angka tebakannya namun semuanya gagal.
"Bukankah pria brengsek itu sangat menyukai kakak, apa passwordnya adalah tanggal lahir kakak?" Rose mencoba mengetikkan tanggal lahir kakaknya, beruntungnya pintu itu segera terbuka perlahan-lahan, namun diluar ada dua orang pengawal milik Jimin, yang sedang mengawasi, ia tidak bisa melewatinya begitu saja.

"Tahap terakhir yaitu melewati mereka, habis ini aku benar-benar bebas"
Rose mencoba berjalan melewati pengawal itu dengan entengnya, pengawal yang melihatnya dengan segera mencegahnya.
"Nona anda tidak diizinkan pergi sendirian"

"Aku sudah meminta izin dengan Jimin, aku sangat lapar jadi ingin membeli beberapa bahan makanan dimarket, jadi izinkan aku pergi" Rose menepis kedua pengawal itu.

"Maaf nona, kami akan mencoba bertanya pada tuan terlebih dahulu untuk memastikan kebenarannya" Si pengawal mencegah Rose lagi.
"Silahkan kalian pergi bertanya padanya, aku akan menunggu disini sementara kalian pergi bertanya" Ujar Rose yang sudah memiliki rencana yang matang dan bagus. Semuanya berjalan sesuai dengan keinginannya.
"Baiklah aku pergi bertanya kepada tuan, kau Mark tinggal disini bersama nona" Ujar salah satu pengawal itu, kemudian belari menuju keruangan Jimin.

My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang