"Apakah Tuan yakin ingin menghentikan pencarian terhadap nona?" Tanya Mark pada Jimin yang sibuk memainkan ponselnya.
"Bukankah kau sebelumnya tau bagaimana sikap Rose? Dia selalu ingin kabur dariku, bukankah semalam adalah kesempatan yang baik, dia bahkan mematikan ponselnya agar kita tidak bisa menemukannya" Ujar Jimin tanpa sedikit ragupun pada Mark.
"Tapi bagaimana dengan nona yang menghubungi tuan dengan menggunakan ponsel Jaehyun, apa tuan tidak merasa aneh?"
"Aneh? ia menghubungiku sebenarnya cuma ingin memberikan isyarat kepada kita bahwa mereka kecelakaan, agar kita segera membantu Jaehyun."
Mark hanya mengiyakan apa yang tuannya katakan, walaupun jauh didalam lubuk hatinya ia merasa ada yang tidak beres."Bagaimana keadaan Jaehyun saat ini?" Tanya Jimin pada Mark tiba-tiba..
"Jaehyun masih dalam keadaan koma tuan, karena kondisinya yang sempat kritis. Maaf tuan untuk agenda rapat dan pertemuan dengan Klien siang ini bagaimana? Apa perlu dibatalkan? Tuan terlihat lelah karena tadi malam tuan tidak tidur sedikitpun"
"Batalkan saja semuanya!!Aku akan pergi tidur sekarang, dan kau pulang untuk beristirahatlah, kau juga tidak tidur semalaman." Jimin bangkit dari tempat duduknya disofa, dan berjalan kembali kearah kamarnya.
"Baik tuan, terima kasih, saya pamit"
~~
Jimin larut dalam kesedihannya, ia mengecek ponselnya berkali-kali setiap saat, ia terus berharap istrinya menghubunginya. Namun ekspektasinya tidak sesuai realita. Tidak ada panggilan maupun sms dari istrinya, Jimin sudah mencoba menghubungi ke nomor HP Rose berkali-kali, namun jawaban yang sama ia dengar berulang kali adalah "nomor yang anda tuju sedang tidak aktif."Back To Rose..
"Lepaskan aku!! Kau ini siapa?" Rose yang terduduk dilantai terus meronta-ronta dengan tangannya yang terborgol keatas.
"Melepaskanmu? Aku sudah bersusah payah untuk menangkapmu, dan kau dengan mudahnya meminta aku melepaskanmu, itu tidak mungkin, nona park" Ujar Pria paruh baya yang berusia sekitar 40 tahunan, dengan memakai topi putih dan mengenakan sweater hitam.
"Siapa kau? Dan apa yang engkau inginkan? Aku akan memberikan apapun yang kau minta, tolong lepaskan aku!" Teriakan Rose terdengar diseluruh ruangan.
"Memberikan apapun yang aku minta? Aku sebenarnya menginginkan nyawa suamimu.. Hahaha...karena suamimu yang susah didekati dan begitu licik, aku beralih dengan mengincar nyawamu, dan lekas ini ku pastikan kau akan mati, tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu lagi" Ujar Pria itu sambil tertawa terbahak-bahak.
"Apa salahku? Aku tidak mengenalmu, dan aku tidak melakukan kesalahan apapun padamu sebelumnya!! Jadi tolong lepaskan aku" Rose meronta-ronta untuk melepaskan borgol yang ada ditangannya. Namun ia tidak berhasil.
"Kau bilang kau tidak bersalah?"
Pria itu mendekat dan menodongkan sebuah pistol tepat kedalam mulut Rose.
"Kau masih ingin berkata kau tidak bersalah? Ini semua adalah salahmu!!karenamu aku kehilangan pekerjaanku, harta kekayaanku, bahkan anak dan istriku pergi meninggalkanku, ini semua salah mu!! Setelah aku menyebarkan identitasmu dan berita tentangmu dengan pria sialan itu, aku terus diburu oleh suamimu, hingga kemarin ia benar-benar berhasil memojokkanku, ini semua salahmu! Kau wanita jahat yang menghasutnya untuk menghancurkan hidupku, tapi hari ini marilah kita mati bersama-sama, sebelum kau mati aku akan mengizinkanmu untuk berbicara dengan pria sialan itu, katakan lah semua yang ingin kau katakan padanya. Karena aku mengerti bagaimana perasaan dari suami yang ditinggal pergi oleh istri tanpa mengucapkan sepatah katapun" Pria itu berjalan kearah meja tempat dimana ia meletakkan hpnya."Ja-jadi kau adalah jurnalis yang menyusup ditempat pelelangan itu? Aku benar-benar tidak tahu apapun dan aku tidak menghasut Jimin apapun tentang dirimu, jadi aku mohon lepaskan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Replacement [ON GOING]
FanfictionRose gadis cantik nan lugu terpaksa menjadi pengganti pernikahan kakaknya pada pria yang tidak ia kenali. Tepat dihari pernikahan, kakaknya pergi melarikan diri dengan pria lain keluar negeri. Park Jimin yang merasa dimalukan didepan keluarga besar...