14

57 10 0
                                    

Rose tiba dirumah Lisa dengan diantar oleh Jaehyun, sebenarnya ia hanya ingin menjauhkan diri dari apartmennya, ia ingin memberi waktu dan kesempatan untuk Jimin dan Seulgi berbicara berdua, walaupun sebenarnya ia tidak rela.
"Rose-ah" Teriak Lisa memeluk Rose erat saat melihat kedatangannya.
"Eh kau bersama sepupumu? Jimin tidak mengantarmu? " Tanya Lisa penuh keheranan,lalu ia juga melepaskan pelukannya.

"Umm, semua sudah terbongkar, aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu Lis, Jaehyun itu sebenarnya bukan sepupuku, dia adalah tangan kanan Jimin yang dikirim Jimin untuk mengawalku" Ujar Rose ragu-ragu.

"Benarkah? Pantas saja kalian tidak terlihat seperti sepupuan, yah terserah sih aku juga tidak masalah, aku tau semua yang kau lakukan pasti ada alasannya, apapun alasannya aku akan tetap mempercayaimu."

"Ayo masuk, kita masak bareng-bareng yok aku sudah beli bahan makanan, lagian mama papa aku lagi keluar negeri, Jaehyun kamu juga masuk yuk"

"Aku? Tidak perlu aku akan menunggu Nona diluar sini saja" Ujar Jaehyun hendak berjalan kembali kearah tempat ia memarkirkan mobilnya.

"Ayo masukk" Lisa menariknya dengan kuat, mau tidak mau ia ikut masuk kedalam rumahnya dan menunggu diruang tamu.
Sedangkan Lisa dan Rose berjalan kearah dapur. Mereka mengeluarkan satu persatu bahan-bahan membuat sup dari dalam kulkas. Kemudian memotongnya satu persatu.

"Rose, boleh aku bertanya" Tanya Lisa sambil memotong wortel ditangannya.

"Ng?"

"Bagaimana hubunganmu dengan Jimin? Jujur saat aku melihat tatapan matamu, matamu terlihat sangat sayu dan terlihat tidak bahagia. apalagi setelah berita-berita itu tersebar aku jadi penasaran apa benar yang tertulis diberita itu, bahkan pelelangan itu, tapi kalau kau tidak mau menjawabnya tidak perlu saja, aku hanya ingin membantu agar kau mencurahkan segala beban yang ada dipikiranmu"

Rose yang memotong daun bawang seketika terhenti, air matanya tiba-tiba saja mengalir deras. Melihat itu Lisa langsung menghampiri dan memeluknya, ia merasa bersalah menanyakan hal yang begitu sensitif pada sahabatnya itu.
"Maafkan aku Rose-ah, seharusnya aku tidak menanyakan hal itu padamu, aku minta maaf"

"Haha ada apa Lisa? aku bukan menangis kok, hanya saja aku tidak bisa memotong daun bawang, air mataku akan menetes sendiri ketika aku memotongnya" Jawab Rose dengan senyuman palsu diwajahnya.

"Kau tidak perlu berbohong, aku sudah mengenalmu sejak masih SMP, ketika kau berbohong kau akan mengepalkan kedua tanganmu, itu sudah menjadi ciri khasmu dan saat ini lihat tanganmu, kau sedang mengepal kuat kedua tanganmu, seberapa besar kebohongan yang kau katakan,hingga kau mengepal sekuat ini?"

Kini bergantian Rose yang memeluk Lisa erat "sudah kuduga aku tidak bisa membohongimu, aku sangat menderita seperti yang kau lihat, pria itu benar-benar brengsek, ia bahkan sudah merusak mimpiku, dia benar-benar pria paling brengsek, aku benar-benar tidak ingin mengingat momen pernikahan kami, itu benar-benar menyakitkanku. saat itu aku sedang sakit, ia tetap bersikeras agar aku menggantikan kak Seulgi, dan bahkan saat menikah dengannya aku hanya mengenakan pakaian lusuhku, apakah itu layak disebut pernikahan? tetapi akhir-akhir ini tiba-tiba saja sifatnya terhadapku berubah drastis, ia memberikan ku kehangatan sebuah keluarga yang tidak pernah kurasakan seumur hidupku.

"Hikss"

"Dan setelah aku mulai merasa sedikit jatuh hati padanya karena kehangatan yang ia berikan, kak Seulgi tiba-tiba kembali padanya, aku kemari sebenarnya hanya untuk menghindar dari mereka berdua yang sedang ada diapartmen tempat kami tinggal sekarang, aku memberi kesempatan mereka untuk meluruskan apa yang sebelumnya terjadi. Apa menurutmu yang aku lakukan itu benar Lisa?" Tangisan Rose seketika pecah di pelukan Lisa.

"Kakakmu kembali? wanita itu benar-benar......Rose apa yang akan kamu lakukan aku akan mendukungmu, tapi satu saran dari aku kalau kau benar-benar mulai jatuh cinta padanya pertahankanlah, siapa tahu mungkin ia juga mulai membuka hatinya untukmu, laki-laki mana yang tidak jatuh cinta padamu, kau tidak hanya cantik diwajahmu tapi dihatimu juga jauh lebih cantik lagi, jadi sudahlah jangan menangis lagi, ayo lekas kita buat sup nya, setelah ini kita jalan-jalan ke pasar malam yuk, didekat-dekat sini ada pasar malam yang baru dibuka kok, lagian besok libur jugakan? ayo habiskan malming kita dipasar malam" Ujar Lisa sambil menenangkan sahabatnya itu.

Rose dengan segera menyeka air matanya dengan kedua tangannya, diraut wajahnya juga mulai terukir senyuman manis khasnya. Mereka berdua tidak menyadari, dari tadi di balik tembok ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka, yaitu Jaehyun.
Jaehyun tidak menyangka saat hendak berjalan masuk kedapur untuk meminta izin pergi ke toilet, ia malah mendengar percakapan yang menyangkut tentang Jimin.
Ia malah mengurungkan niatnya untuk ke toilet dan berakhir dengan menguping pembicaraan mereka.

"Maaf nona, andai saja kau bukan milik tuanku" Gumamnya dalam hati.
Jaehyun memutuskan untuk berjalan kembali ketempat asalnya lagi yaitu diruang tamu.

~~~
"Akhirnya selesai juga, sup buatan kita benar-benar harum, dan ini sup rumput laut istimewa yg kubuat untukmu, aku tahu kau kemarin kemari meminta resepnya hanya sebuah alasan saja kan, tapi kau tenang saja aku tidak akan bertanya, untuk sekarang kita makan aja, biar aku yang memanggil Jaehyun kemari" Ujar Lisa kemudian berlari kecil kearah ruang tamu.

"Si paling tauu" Teriak Rose, ia terkekeh setelah melihat Lisa yang tahu segalanya tentang dirinya.

"Ayo Jaehyun makanannya sudah siap, maaf sudah membiarkanmu menunggu begitu lama" Ajak Lisa.
Mau tidak mau Jaehyun menurut ajakan Lisa, ia mau menolak juga tidak enak.

Mereka bertiga makan dengan tenangnya, hanya terdengar suara sendok yang tersentuh dan tergores mangkok kaca. Mereka bertiga merasa begitu canggung, walaupun tidak mengetahui alasan kecanggungannya.

"Ehem, Rose habis ini jadi kepasar malam kan? dan Jaehyun apa kau mau ikut?" Ujar Lisa sengaja agar memecahkan suasana hening tersebut.

"Pasar malam? Bagaimana dengan nona? Kalau nona pergi aku akan pergi juga" Ujar Jaehyun sambil melirik kearah Rose.

"Umm, baiklah aku ikut" Jawab Rose singkat.

"Horee,,, tapi nanti kita berangkatnya tunggu teman aku ya, Jungkook bilang mau ikut juga, umm walaupun aku yang ajak sih.. Haha" Ujar Lisa sambil tertawa..

"Jungkook? Ciee yang udah.. Ehem" Goda Rose pada Lisa.

"Apaan sih Rojehh? Kami berdua cuma teman satu jurusan aja kok, aku ngga ada temen jadi aku ajak dia, kalau mau ajak nona park kan tidak enak, dia sudah punya..ehemm" Kini Lisa membalas balik godaan Rose sambil tertawa terbahak-bahak.

"Apaan sih Lis, sudahlah!! buruan habiskan makananmu"

Jaehyun tersenyum kecil melihat kedua gadis yang berselisih hanya karena masalah pria.
"Umm ngomong-ngomong apa kau sudah punya pacar, Jaehyun? Mustahil kau tidak punya pacar kan? wajahmu tampan, tinggi dan tubuhmu juga bagus, tidak mungkin gadis tidak tergila-gila saat melihatmu" Kini Lisa malah menggoda Jaehyun, seperti biasa Lisa sangat blak-blakkan tidak peduli dengan siapapun lawan bicaranya.

Mendengar itu sontak Jaehyun tersipu malu.
"Pacar?" Gumam Jaehyun pelan.

Ntah mengapa Jaehyun malah melirik kearah Rose, kini Rose dan Jaehyun sedang bertatapan, walaupun Rose menatap Jaehyun hanya untuk mendengarkan jawaban Jaehyun. Rose juga penasaran dengan hubungan Jaehyun, yang ia ketahui setiap saat Jaehyun hanya mengekorinya kemanapun ia pergi.

"Pacar? Aku tidak ada waktu untuk memikirkan tentang itu, aku hanya fokus atas pekerjaanku" Jawab Jaehyun.

My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang