Pagi ini karena kelelahan Rose bangun terlambat, ia melihat jam di dindingnya sudah menunjukkan pukul setengah 7.
"Siall aku terlambat, tidak biasanya aku seperti ini" Rose bergegas mandi dan berkemas-kemas kemudian berlari keluar dengan terburu-buru.
Saat pintu terbuka ia dikejutkan dengan sesosok Jaehyun yang berdiri didepan pintu.
"Astaga, kirain siapa" Gumam Rose lirih."Nona, tuan memintaku untuk mengantarkan nona kekampus mulai hari ini"
Rose berfikir sejenak, menurutnya ada baiknya Jaehyun yang mengantarnya, ia tidak perlu menghabiskan waktu dan uangnya untuk menaiki bus.
"Baiklah" Rose menyetujuinya.Disepanjang perjalanan menuju kampus Rose merasa keheranan. Jaehyun yang biasanya mengenakan Jas berwarna hitam dan rapi, malah hari ini ia mengenakan pakaian kasual dan membawa tas layaknya anak kuliahan. Rose yang duduk dikursi belakang memutuskan untuk bertanya pada Jaehyun yang sedang fokus menyetir dikursi depan.
"Tumben, kau tidak memakai pakaian formalmu hari ini." Tanya Rose.Jaehyun melirik Rose melalui kaca mobilnya sebentar. Lalu ia menjawab bahwa dia akan berkuliah satu kampus dengan Rose.
"Tuan muda yang memasukkanku ke satu kampus denganmu.""Hah" Mata Rose terbelalak, ia terkejut dengan apa yang baru saja Jaehyun katakan.
"Sial, pria brengsek itu memang sengaja, dia memang ingin menahanku agar tidak kabur. Ini sudah berlebihan"~~~
Rose dan Jaehyun tiba dikampus tepat waktu, Jaehyun diberi perintah untuk berpura-pura menjadi mahasiswa dikampus Rose, agar bisa mengawasinya setiap waktu.
Rose berjalan masuk kedalam fakultasnya, ia dapat merasakan bahwa semua mata sedang tertuju padanya karena Jaehyun yang berjalan dibelakang dan mengikutinya.
Terdengar suara bisikan mahasiswa lainnya tentang kedatangan Jaehyun baru saja. Jaehyun menduduki kursi kosong yang tepat ada dibelakang Rose, hal itu membuat Rose semakin kesal.Rose berbalik badan dan berbisik pada Jaehyun "sstt, kau masuk di jurusan yang sama denganku, apa kau berbakat dalam bidang seni?"
Jaehyun menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa tidak ada, tapi hal itu tidak mempengaruhinya, ia dimasukkan keuniversitas ini hanya berpura-pura menyandang status sebagai mahasiswa didepan mahasiswa lainnya, bahkan para dosen juga sudah mengetahuinya, Jiminlah yang telah bersekongkol dengan mereka.
Huftt, Rose menghembuskan nafas tanda ia benar-benar pasrah mengingat ia sampai harus diawasi 24 jam.
"Rose, kau tidak lupa kan?" Seorang gadis tiba-tiba datang menghampiri meja Rose, itu adalah Joy mahasiswi terpopuler dikampusnya, selain pandai melukis ia juga dikenal berbakat dalam bidang Vocal maupun Dance. Semua Jurusan dikampus saling berebut untuk mendapatkan dan melatih Joy agar terus berkembang.
"Lupa apa?" Rose menjawab dengan raut wajah pura-pura tidak tahu.
"Jangan pura-pura tidak tahu, aktingmu sangat buruk. Ayo kemari bentar" Joy menarik Rose keluar ruangan, Jaehyun yang melihatnya tidak tinggal diam, ia berniat menguping pembicaraan mereka berdua.
"Jangan bilang kau lupa mengerjakan pr lukisanku ya, ingat kau masih ada kontrak denganku" Ujar Joy tanpa basa-basi.
"Aduh maaf Joy, aku benar-benar tidak ingat, aku bahkan tidak mengerjakan punyaku" Rose kali ini benar-benar panik mengingat ia juga tidak mengerjakan pr Membuat Lukisan 3D nya.
"APA?? Kau sengajakan? Kau tau aku sangat sibuk beberapa hari ini, aku sedang melatih vocalku, kau berniat menjebakku, ingat kontrak kita masih ada, aku akan mengambil lukisanmu sebagai gantinya" Joy berjalan masuk kembali kedalam ruangan dan hendak membongkar tas Rose, melihat Joy kembali, dengan cepat Jaehyun bersembunyi dibalik pintu.
"Sudah ku bilang aku juga tidak mengerjakn punyaku" Gumam Rose sendirian. Setelah menikah dengan Jimin, Rose sudah tidak pernah lagi memegang kuasnya, ia seakan-akan menyerah untuk cita-citanya yang menjadi seorang pelukis terkenal itu.
Jaehyun menghampiri Joy yang tengah membongkar tas Rose.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jaehyun dingin.
"Kau tidak tau, Rose telah mengambil lukisanku, aku hanya ingin mengambilnya kembali" Joy masih sibuk membongkar tas Rose. Semua mata tertuju pada Joy, setelah ia mengatakan bahwa Rose mengambil lukisannya."Apa benar yang Joy katakan?"
"Rose berulah lagi"
"Bukankah pria itu mahasiswa baru? Belum satu hari, ia sudah berhasil ditaklukkan Rose"
Terdengar suara bisikan dari mahasiswi dan mahasiswa lainnya mengenai Rose dan Jaehyun yang melindungi tas Rose."Apa yang kau lakukan?" Tanya Joy, yang melihat Jaehyun menahan kedua tangannya.
"Wait, aku belum pernah melihat dirimu sebelumnya, dari Jurusan mana kamu? Aku hampir mengenal semua mahasiswa dikampus ini, tapi aku tidak pernah melihatmu" Joy mulai merasa curiga dengan kehadiran Jaehyun yang sebelumnya tidak ada dikampus ini."Dia sepupuku, dia baru saja pindah kekampus ini, dan mengambil dijurusan yang sama denganku" Jawab Rose sambil melepaskan tangan Jaehyun yang sedang menahan tangan Joy.
"Sepupu rose?"
"Pantas ia melindungi tas Rose"
"Tampan sekali"
"Mereka satu keluarga benar-benar terlahir seperti serbuk berlian" Bisik anak-anak lainnya."Sepupu?" Gumam Jaehyun dalam hati.
"Aku tidak menyangka kau punya sepupu setampan ini, boleh lah kau memperkenalkan kami, dan aku akan memaafkanmu hari ini" Bisik Joy ditelinga Rose.
"Kuserahkan padamu Joy, kalian kenalan sendiri aja ya, bye bye" Dengan kesempatan ini, lalu Rose pergi meninggalkan mereka berdua. setelah itu, ia berniat mencari Lisa, namun ia mendapat info bahwa Lisa sedang berlatih menari.
"Aku memerlukan Lisa si bijak saat ini" Gumamnya sendirian.
"Kontrak ya? Bagaimana cara aku melepaskan kontrak dengan Joy? Melepaskan kontrak sebelum batas waktu harus mengeluarkan biaya yang banyak" Gumam Rose dalam hati, Rose berjalan sambil melamun disepanjang koridor kampus, hingga ia tidak sengaja menabrak seseorang.Brukkkh..
"Maaf, maaf" Ujar Rose dan pria itu serentak. Rose tidak sengaja memandang kelantai saat ia membungkuk meminta maaf, ia melihat makanan yang dibawa pria itu terjatuh berserakan.
"Aduh maaf, aku akan mengganti makananmu" Ujar Rose."Tidak perlu, lagian ini salah ku tidak lihat-lihat saat berjalan" Pria itu memungut makanan yang ada dilantai menggunakan tangan kosong.
"Biar ku bantu" Saat Rose hendak menjongkok, tiba-tiba ia mendapat panggilan dari Jaehyun.
"Baiklah" Ujar Rose sebelum mematikan sambungannya."Sekali lagi aku minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja, nanti pulang aku akan membayar dan mentraktirmu makan, sekarang aku buru-buru dosen ku sudah tiba diruangku, byee, maafff sekali lagi" Rose berlari sambil berteriak disepanjang koridor, pria itu yang melihatnya sontak tersenyum.
"Gadis yang lucu sekali" Gumam pria itu sendirian.
Setiba di ruangnya, Rose panik melihat Joy sudah berdiri didepan dan menghadap kearah tempat duduk teman-temannya, dikarena tidak mengerjakan pr Lukisannya.
"Rose, silahkan kumpulkan pr punyamu sekarang" Ujar dosen itu saat melihat Rose kembali."Maaf bu aku juga tidak mengerjakanya"
"Rose kau kemari juga, sekarang beri alasan kenapa kau tidak mengerjakan lukisanmu?"
"Tidak mungkin aku mengatakan bahwa aku tidak mengerjakan pr karena sibuk memikirkan rencana pelarianku dari genggaman si pria brengsek itu,,, jadi aku harus menjawab apa?" Gumam Rose dalam hatinya.
"Ayo jawab"
"Maaf Bu, saya lupa ada PR dari ibu" Terpaksa Rose menjawab alasan tidak masuk akal seperti itu, karena ia tidak memiliki alasan lain.
"Alasanmu benar-benar tidak bisa diterima, kalo begitu ibu menggandakan pr melukismu menjadi 3 lukisan yang harus kamu buat dengan tema yang berbeda-beda, untuk Joy saya memakluminya dikarenakan jadwalnya yang begitu padat, Joy hanya perlu mengerjakan 1 lukisan tapi besok harus dikumpulkan. Pahamkan?"
"Paham" Jawab Rose dan Joy serentak.
Mereka berdua kembali duduk ditempat masing-masing.
"Maaf tidak bisa membantu nona" Bisik Jaehyun.
Rose tidak menanggapi perkataan Jaehyun, ia kembali mengemaskan barang-barangnya yang berantakan, ia mengambil sebuah kotak kecil yang berisi sepasang headset bluetooth yang ada didalam tasnya.
"Ahh aku lupa mengembalikannya, hmm aku bahkan sudah lupa wajah orang yang menjatuhkannya, padahal kemarin aku masih ingat" Gumamnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Replacement [ON GOING]
FanficRose gadis cantik nan lugu terpaksa menjadi pengganti pernikahan kakaknya pada pria yang tidak ia kenali. Tepat dihari pernikahan, kakaknya pergi melarikan diri dengan pria lain keluar negeri. Park Jimin yang merasa dimalukan didepan keluarga besar...