Disepanjang perjalanan, Jaehyun menyetir dengan penuh berhati-hati, ia fokus menatap lurus kedepan, ia tidak pernah memalingkan sedikit pun pandangannya.
Sedangkan Rose, ia sudah tertidur pulas dibelakang. Ia merasa sangat lelah namun demi menemani Lisa ia menyembunyikan kelelahannya.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Jalanan yang dilalui mereka benar-benar sepi, Jaehyun mengambil jalan pintas agar lebih segera tiba ke apartmen Jimin. Jalan yang Jaehyun ambil terbilang cukup berisiko, namun dengan jalan pintas itu tidak memerlukan waktu 15 menit sudah tiba diapartmennya. Tidak hanya banyak tiang listrik ditepi jalan, jalanan tersebut juga terbilang sempit, karena sudah larut menurut Jaehyun tidak mungkin ada kendaraan lain lagi yang akan melewati jalan ini.
Namun opini Jaehyun kali ini benar-benar salah, tiba-tiba saja dari arah depan muncul sebuah truk besar yang melaju berlawanan arah dengan mobil mereka. Karena jalannya yang sangat sempit Jaehyun bingung harus mengelak kearah mana, karena kehabisan akal Jaehyun memutuskan untuk membanting stir kearah kanan, yang menyebabkan ia menabrak sebuah tiang listrik.
Rose terbangun setelah merasakan guncangan yang hebat, saat ia membuka matanya mobil bagian depannya sudah hancur. Dan ia juga melihat truk besar tersebut melarikan diri.
"Jaehyun.." Rose berteriak ketakutan saat melihat Jaehyun yang sudah tidak menyadarkan diri.Rose dengan cepat keluar dari mobil dan berpindah kedepan untuk memeriksa keadaan Jaehyun.
Rose semakin terkejut setelah melihat darah segar mengalir dari atas kepalanya Jaehyun.
Tidak hanya dibagian kepala, bagian tangan Jaehyun juga banyak luka-luka kecil akibat terkena pecahan kaca mobilnya.
"Jaehyun, kau masih hidupkan?" Rose menepuk pipi Jaehyun dengan perlahan berkali-kali. Namun ia tidak mendapatkan jawaban."Ponselku, arghh sialan aku lupa hari ini aku kehilangan ponselku, ponsel Jaehyun! iya ponsel Jaehyun" Ia mencari dimana-mana namun tidak menemukannya. Hanya satu tempat yang belum ia cari yaitu dibagian saku celananya.
"Pasti disana" Mau tidak mau Rose mencari dibagian saku celana Jaehyun, alhasil ia menemukannya.Hanya ada satu nama yang terpikir dibenak Rose saat ini, yaitu Jimin. Ia dengan segera mencari kontak Jimin dan menghubunginya.
Rose berucap syukur Jimin dengan segera menjawab panggilannya."Jaehyun, kenapa kalian lama sekali, kalo tidak segera kami akan memulai rapatnya terlebih dahulu!!" Ujar Jimin dengan nada sedikit kesal.
"Jimin, ini aku Rose, To.... "
Tutt (panggilan terputus)
"Halo, Rose??"
"Halooo"
"Apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba dimatikan?"
Karena mempunyai firasat buruk, Jimin dengan segera memerintahkan Mark yang saat ini sedang satu ruang dengannya diruang rapat untuk segera mencari mereka.
"Mark coba kau lacak keberadaan Rose dan Jaehyun, kenapa mereka lama sekali tiba""Baiklah Tuan"
Mark bergegas membuka laptopnya dan melacak keberadaan Jaehyun dan Rose.
namun ia hanya berhasil melacak keberadaan Jaehyun, sedangkan keberadaan Rose, Mark tidak bisa melacaknya.
"Maaf Tuan, saya tidak bisa melacak keberadaan nona, mungkin saja Ponselnya sedang mati, saya hanya bisa melacak saat ponselnya dalam keadaan hidup""Sekarang kalian cari mereka dengan lokasi Jaehyun saat ini" Ujar Jimin dengan raut wajah penuh khawatirnya.
Seulgi yang sudah tertidur ikut terbangun setelah mendengar keributan yang terjadi.
"Jimin, kenapa kalian ribut-ribut, apa yang terjadi sebenarnya?"
Jimin tidak menanggapi Seulgi, ia berjalan menuju kearah kamarnya untuk mengambil Jaket dan kunci mobil miliknya, Jimin yang merasa khawatir memutuskan untuk menyusul bawahannya kelokasi Jaehyun saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Replacement [ON GOING]
FanfictionRose gadis cantik nan lugu terpaksa menjadi pengganti pernikahan kakaknya pada pria yang tidak ia kenali. Tepat dihari pernikahan, kakaknya pergi melarikan diri dengan pria lain keluar negeri. Park Jimin yang merasa dimalukan didepan keluarga besar...