10

87 11 0
                                    

"Pulang kerumah? Jaehyun apa aku dibeli oleh orang yang mesum, gendut dan jelek?" Tanya Rose bertubi-tubi pada Jaehyun dengan raut wajah paniknya.

Jaehyun pun terkekeh, ia tidak menyangka Rose disaat seperti ini malah memikirkan hal seperti itu.
"Nona tenang saja, pelelangan telah dibatalkan karena nona pingsan terlebih dahulu, sebelum ada yang mencapai kesepakatan nilai tertinggi"

"Dibatalkan? Mengapa aku malah merasa senang dan tenang, bukankah aku yang sebelumnya menginginkan agar terlepas dari genggaman pria brengsek itu" Gumam Rose dalam hati.

"Maaf, tapi kumohon kau bilang kepada pria brengsek itu mulai hari ini aku tidak akan kembali ke apartmentnya dan aku ingin dia menceraikanku dengan segera"

"Tidak perlu, aku sudah mendengar semuanya" Ujar Jimin datang menghampiri Rose dengan raut wajah datar khasnya.

"Ayo pulang kerumah, aku sudah berinisiatif menjemputmu kemari, jangan mengecewakan aku" Jimin menggandeng tangan Rose dan menariknya, namun Rose tidak bergerak sedikitpun. Rose dengan cepat menepis tangan Jimin yang menggandengnya. Jimin berbalik dan menatap Rose, matanya Rose sudah memerah menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Pria brengsek tidak boleh menyentuh tanganku, setelah apa yang kau lakukan padaku, aku tidak menyangka kau masih punya muka untuk datang dan membawaku kembali. Tidak cukup dengan menjualku, kau malah menyebarkan berita konyol tentang diriku, benar-benar pria jahat" Air mata Rose perlahan mengalir, jujur Jimin saat ini tidak tega melihat kondisi Rose yang sangat menyedihkan, ia sangat ingin memeluk gadis itu untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa bukan dirinyalah yang menyebarkan rumor buruk tentang dirinya.
Namun ia benar-benar tidak bisa, mata Rose terlihat penuh dengan kebencian dan amarah terhadap dirinya.

"saat ini mungkin kau lebih aman tinggal bersamaku, oleh karena itu aku datang kembali menjemputmu, ayo kita pulang" Baru kali ini ucapan jimin terdengar lembut dan hangat pada Rose, Rose tidak ingin tertipu lagi, ia masih merasakan Jimin tetap mempunyai niat buruk dengan siasat pura-pura baik padanya.

"Maaf, tapi aku tidak akan percaya lagi, aku akan pulang kerumah asalku, disanalah seharusnya aku merasa lebih aman"

"Meskipun sebenarnya rumah itu adalah neraka yang sesungguhnya bagiku" Gumam Rose dalam hati.

Rose berjalan pergi meninggalkan Jimin yang tengah merasa bersalah, seumur hidupnya ia tidak pernah merasa bersalah sekuat ini.
"Tuan, apa kita perlu membawa nona secara paksa?" Tanya Mark kepada Jimin.

"Tidak perlu, biarkan ia menenangi dirinya sendiri terlebih dahulu" Jawab Jimin.

"Baik tuan"

.......

Rose duduk dihalte bus dengan menutupi wajahnya dengan selembar koran, saat ia hendak menutupi wajahnya, tidak sengaja ia membaca artikel yang terpampang dengan jelas wajahnya dan jimin dikoran tersebut, semua artikel berisi tentang dirinya dan Jimin yang tengah trending dikotanya itu.
"Aku benar-benar tidak faham apa yang direncanakan pria brengsek itu, dulu ia menutupi identitasku, sekarang ia malah membongkarnya"

"Hadeh...tas yang berisi dompet dan uangku tidak ku bawa..hikss"
Rose membuka silikon hpnya dan mengambil selembar uang dari dalamnya.
Uang yang tersimpan disilikon hpnya hanya tersisa 50ribu.
"50 ribu cukup untuk aku memesan sebuah taxi dan pulang kerumah ibu dan ayah, jika naik bus disaat seperti ini sangat tidak aman bagiku"

Taxi yang Rose pesan sudah tiba, syukur saja 50ribu itu pas-pasan untuk mengantarkan dirinya hingga pulang kerumah.

Tokk tok tokk...
"Ibu, ayah, Rose sudah pulang" Teriak rose sambil mengetuk-ngetuk pintu berkali-kali.

Ceklek (pintu terbuka)
"Ouu lihat anak gadis ini, saat tersandung kasus dan menjadi begitu terkenal, baru kembali menjenguk kami. apa kau sudah dibuang oleh tuan muda Jimin? Oleh karena itu kau kembali kemari, tapi sayang disini sudah tidak ada tempat untuk dirimu kembali, kau disini hanya akan menyusahkan kami saja, sudah hampir 20orang yang datang kemari untuk mewawancaraimu, kami benar-benar pusing, dan kau lihat benda-benda menjijikan itu, itu adalah boneka-boneka santet yang dikirim oleh gadis-gadis seumuranmu, mulai sekarang aku tidak ingin anak gadis tidak berguna sepertimu kembali, pergi sana" Ujar Ibu Rose blak-blakkan tanpa memikirkan Rose sedikitpun, ia bahkan mendorong Rose untuk pergi dari rumahnya dan kemudian mengunci pintunya.

"Bu, jangan tutup pintunya" Teriak Rose sambil mengetuk-ngetuk pintu rumahnya.
Namun, Rose tidak mendapat jawaban sedikitpun, ia melangkah pergi meninggalkan rumahnya itu. Saat ini ia benar-benar buntu, ia tidak tahu harus meminta bantuan siapa.
Ia benar-benar ingin meminta bantuan Lisa, namun ia tidak mau melibatkan sahabatnya itu lagi, jika orang-orang mengetahui ia mempunyai hubungan dekat dengan Lisa, ia yakin orang-orang fanatik itu juga akan mengganggu Lisa seperti mengganggu kedua orangtuanya.
Rose terus berjalan tidak tahu arah, ia sangat kelaparan namun ia sudah tidak mempunyai uang.

Satu hari telah berlalu, sepanjang hari ia menghabiskan waktunya hanya dengan mendengar makian orang-orang yang lewat didekatnya.
Jam menunjukkan pukul 7, tampilan Rose saat ini benar-benar seperti orang gila, rambut acak-acakan  dengan memakai pakaian khas pasien dirumah sakit. Ia belum mengganti pakaiannya semenjak ia kabur dari rumah sakitnya.

"Eh kalian lihat itu, bukankah itu adalah istri Tuan muda Jimin"

"Menjijikkan sekali"

"Ternyata dia sudah diceraikan"

"Ia memang pantas diperlakukan seperti ini"

Dua orang gadis datang dan menghampiri Rose, kemudian menarik Rose dan mendorongnya ketumpukan tempat pembuangan sampah.
"Haha, sampah harus dibuang ditempat sampah, kalian lihat diartikelkan? bagimana tuan muda menyebutnya dengan kata sampah... Haha"

Semakin banyak orang berkerumun dan memvideokan kejadian tersebut, video tersebut terus menerus disebar, hingga tersebar sampai ke Jimin.

Jimin pov..
"Tuan" Teriak mark menerobos masuk keruangan pribadi tempat rapat jimin dan rekannya berada.

"Mark, apa kau tidak mengerti etika, aku tidak pernah mengajarimu untuk bertindak seperti ini saat aku sedang rapat"ujar Jimin dengan tegasnya memarahi mark didepan rekan kerjanya.

"Maaf tuan muda, maaf semuanya karena sudah mengganggu" Mark berjalan tergesa-gesa menghampiri jimin dan memperlihatkan Video dimana Rose telah disiksa ditempat pembuangan sampah.
Melihat itu, Jimin bergegas meninggalkan ruangan rapat tanpa mengatakan sepatah katapun, mark juga bergegas ikut menyusul jimin dibelakangnya.

"Tuan Jimin, rapatnya belum selesai"

"Berani mengatakan bawahannya tidak beretika, ternyata dia lebih tidak beretika meninggalkan kita tanpa mengucapkan sepatah katapun"

"Kalau begitu bubar saja"

"Proyek ini bagaimana? Apa perlu kita bahas tanpa tuan muda Jimin"

"Bubar saja semuanya"
Omel para peserta rapat yang ditinggal Jimin karena tanpa mengucapkan sepatah katapun sebelum ia pergi🤭


Back to Rose...
Rose yang tengah dimaki-maki dan disiksa malah berdiam diri, ia terduduk dengan tatapan kosongnya, ia tidak mempedulikan orang-orang yang disekitarnya.
"Mengapa kau hanya diam saja? Benar-benar bodoh, apa kau bisu? haha mungkin ini adalah karma karena sudah merebut pacar kakakmu sendiri"

"Ayo semua kita lempar dia menggunakan sampah-sampah ini lagi"

Orang-orang yang berkerumunan dengan segera mengutip sampah plastik dan botol untuk melemparkannya pada Rose.







"Jimin.. Tolong aku" Gumamnya pelan

My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang