09

78 12 0
                                    

Pelelangan telah berlangsung selama 1 jam, barang-barang yang dilelangkan habis dengan cepatnya, karena para pengusaha kaya sedang menyimpan uang untuk berebut membeli Rose.

"Hari ini kita akan masuk kesesi terakhir acara ini, dan benda yang akan dilelangkan tahap terakhir hari ini berbeda dengan benda-benda seperti sebelumnya, dia adalah seorang dewi dari Surga yang telah dibawa oleh Tuan Jimin kemari, aku menamainya Dewi Suci, bawalah Dewi Suci itu kemari" Ujar Shindong sambil berteriak-teriak didekat Mic nya, Shindong kali ini sangat bersemangat dan antusias sekali.
peti kaca yang berisikan Rose didalamnya, diangkat ke pentas pertunjukan, ia masih didalam peti kaca itu, Rose terduduk dan menenggelamkan wajahnya dikedua lututnya. Hingga sulit membuat orang-orang untuk melihat wajahnya.

"Dia terlihat pasrah, apa segitunya dia hendak lepas dariku" Ujar Jimin dalam hatinya setelah melihat Rose.

"Ini adalah benda berharga malam ini, ayo tepuk tangan yang meriahhh"
Semua pengunjung sontak bertepuk tangan, sedangkan Rose ia masih pasrah dan tidak mempedulikan orang-orang yang tengah bersorak untuk dirinya.

"Ayo kita mulai saja acara ini, kita akan membukanya mulai dari senilai 10 juta"

"20 juta"

"50 juta"

"100 juta"

Seiring waktu, harga terus meningkat dan meningkat.
"Seharusnya aku merasa senang, bukan kah dengan ini aku akan lepas dari pria brengsek itu?" Gumam Rose.

Hanya untuk mendapatkan Rose, 1 jam telah berlalu, namun mereka masih belum menemukan pemiliknya, harga terus meningkat, hingga ada yang mempertaruhkan setengah saham perusahaannya.

"Kenapa kepala ku pusing sekali, didalam sini aku benar-benar hampir kehabisan napas, aku sudah terlalu lama didalam sini" Bisik Rose lirih.

Rose hampir kehilangan kesadaran dirinya, ia memegang kedua dadanya yang terasa begitu sesak.
"Ah, ada apa denganku?" Rose terus memegang dadanya. Hingga akhirnya ia jatuh pingsan.
Jimin yang melihat itu sontak bangkit dari tempat duduknya.
"Shindong, batalkan acara pelelangannya, keluarkan dia dari sana, cepat"

"Maaf, pelelangan ini masih belum berakhir tuan, aku tidak bisa menghentikannya, kau lihatlah semua masih begitu antusias untuk merebutnya" Ujar Shindong tidak peduli dengan Kondisi Rose yang pingsan didalam Peti kaca itu.

Jimin naik keatas panggung, dan menarik kerah shindong "AKU BILANG KELUARKAN, KAU KELUARKAN!!!! DIA ITU ISTRIKU, KALAU KAU MASIH TIDAK MENURUT AKAN KU HANCURKAN ACARA BODOHMU INI"

Shindong terkejut, matanya melotot seolah-olah hendak melompat keluar "is-is- istrii??... Ba-baik aku akan mengeluarkannya, pengawal cepat keluarkan gadis ini"

Jimin melepaskan genggamannya dikerah Shindong.
"Maaf Tuan, aku tidak tahu itu istri tuan, sebelumnya Tuan bilang... " Ucapan Shindong terpotong.

"Lupakan! Jangan sampai pengunjung disini ada yang membongkarkan identitas istriku, jika sampai ada, kalian lihat saja konsekuensinya" Jimin menghampiri Rose yang pingsan dan menggendongnya keluar menuju ketempat parkiran, dimana mobilnya itu berada.

Jimin tidak tahu diam-diam di acara tersebut dihadiri oleh seorang wartawan terkenal, yang bersembunyi dibalik pengusaha-pengusaha kaya itu, kali ini wartawan itu mendapatkan berita terbesar  didalam sejarah hidupnya, selama ia menyusup ditempat pelelangan selama berkali-kali ia tidak pernah menemukan berita hangat, tapi kali ini berbeda.

"Sialan, sibodoh Shindong itu sejak kapan memasukkannya kedalam peti kaca itu, sampai dia kehabisan nafas seperti ini." Ujar Jimin melirik kearah Rose yang bersandar dibahunya dengan keadaan pingsan.






My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang