Tak jauh Rose berjalan pulang dari rumah Lisa, sebuah mobil sport hitam berhenti, turun dua orang pengawal mendorong paksa Rose kedalam mobil, Rose benar-benar pasrah ia tidak memberontak sedikitpun karena saat ini suaminya duduk tepat disampingnya.
Didalam mobil terasa sangat hening sehingga tiba Rose memutuskan untuk memecahkan suasana keheningan itu.
"Puas kau?" Ujar Rose dingin dengan tatapan tajam lurus kedepan."Belum sama sekali, aku belum puas membuatmu lebih menderita" Jawab Jimin tanpa memalingkan wajahnya, jimin fokus melihat keluar jendela mobil.
"Kau pria brengsek, kalau kau sangat membenciku kenapa kau tidak menceraikanku saat ini, sampai melibatkan hal ini pada sahabatku, kau benar-benar sudah keterlaluan" Rose benar-benar merasa marah, raut wajahnya saat ini memerah karena memendam emosinya."Menceraikanmu? Aku bilang aku belum puas menyiksamu apa kau tidak faham bahasa manusia, tikus got?"
Rose kali ini sudah tidak bisa menahan amarahnya, ia menarik kerah milik Jimin, dan menatapnya tajam. Dua pengawal yang duduk dikursi bagian depan merasa bingung dengan apa yang terjadi saat ini, mereka pura-pura untuk tidak melihat apa yang sedang terjadi.
Jarak jimin dan Rose kini benar-benar dekat hanya menyisakan jarak sekitar 5cm.
"Apa yang harus aku lakukan agar kau menceraikanku? Aku sudah tidak sabar ingin lepas dari pria brengsek sepertimu, kau minta saja apapun, aku akan melakukannya untukmu." Bisik Rose pelan namun terdengar mengintimidasi.Jimin terkejut, wajahnya dan wajah Rose benar-benar dekat, hal itu membuat ia sedikit gugup. Dengan cepat ia mendorong Rose kembali ketempat duduknya.
"A-aku tidak butuh apapun, aku sudah punya segalanya, aku akan melepaskanmu ketika aku puas membuatmu menderita." Jawab Jimin sambil memalingkan wajahnya agar tidak menatap Rose."Baiklah, siksa aku sepuasmu ketika aku sudah lelah aku juga akan pergi dari dunia ini selamanya, itu hal yang mudah bagiku."
Jimin hanya terdiam tidak mengucapkan sepatah katapun, ia pura-pura tidak mendengar apa yang Rose katakan, walaupun ia tau maksud dan arti yang sedang Rose bicarakan itu.Setibanya diapartemen milik Jimin, Rose langsung berjalan masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.
"Sial, rencana kali ini gagal lagi, ini semua salah si pengawal busuk itu, aku harus bagaimana lagi? Mereka sudah mengetahui Lisa, jelas aku tidak bisa lagi meminta bantuannya" Rose mengacak-acak rambutnya dengan kasar.Tokk tokk tokk
"Maaf nona mengganggu waktu anda, silahkan keluar untuk memakan makananmu" Si pengawal mengetuk pintu kamarnya Rose.
Perut Rose benar-benar sudah keroncongan, mau tidak mau ia harus makan sedikit untuk mengembalikan tenaganya, ia hari ini benar-benar merasa lelah.
Rose membuka pintu kamarnya, dan menuju kedapur, terlihat si pengawal menyiapkan makanan kedalam piring.
"Kau yang memasak?" Tanya Rose.
"Bukan, Tuan yang memesan makanan ini melalui online, aku hanya memindahkannya kepiring" Jawab pengawal itu."Si brengsek itu kemana, aku tidak melihatnya lagi" Tanya Rose untuk kedua kalinya.
"Tuan ada rapat mendadak jadi ia memintaku untuk menjaga nona agar tidak melarikan diri lagi"
Huftt, rose menghembuskan nafasnya, ia benar-benar tidak bisa pergi lagi dengan pengawal yang ada disisinya, tetapi menurutnya lumayan juga pria itu menemaninya disini, di apartemen mewah dan besar ini ia takut terjadi hal yang buruk pada dirinya, jika ia seorang diri."Ngomong-ngomong namamu siapa?" Ujar Rose sambil memakan makanannya.
"Jaehyun" Jawab Jaehyun singkat sambil berdiri dibelakang Rose yang tengah menikmati makanannya.
"Kamu udah makan?" Rose membalikkan badannya kebelakang, dan bertanya kepada Jaehyun.
Jaehyun hanya menggeleng tanda belum, Rose yang melihatnya kemudian mendorong sekotak makanan yang ada dimeja untuk dirinya.
"Ini ada banyak, nih kamu ambil satu, lagian sibrengsek itu memesan sebanyak ini, dia mengira aku serakus itu"
"Terima kasih nona" Jaehyun mengambilnya dan ikut makan bersama dengan Rose dimeja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Replacement [ON GOING]
FanfictionRose gadis cantik nan lugu terpaksa menjadi pengganti pernikahan kakaknya pada pria yang tidak ia kenali. Tepat dihari pernikahan, kakaknya pergi melarikan diri dengan pria lain keluar negeri. Park Jimin yang merasa dimalukan didepan keluarga besar...