13

65 10 0
                                    

Rose bergegas untuk pergi ketempat pengadilan seorang diri, ia berniat untuk menggugat cerai suaminya, karena ia tidak mengerti perihal seperti ini, ia hanya berjalan mondar mandir disepanjang jalan dengan memakai topi dan masker. Topi dan masker yang ia kenakan membuat orang-orang tidak mengenalinya, dengan begitu ia bebas berjalan kesana kemari dengan santainya.
Ia ragu, apa yang ia lakukan benar atau salah. Ia terus mondar mandir memikirkan keputusan hendak pergi ke pengadilan atau tidak. Jika ia pergi ia juga tidak akan bisa mengurusnya. Akhirnya ia mengurungkan niatnya, ia berjalan kembali menuju halte bus dekat kampusnya.
Dikejauhan Rose melihat sosok gadis yang sangat ia kenali sedang duduk dihalte bus tersebut sendirian. Saat melihat sosok tersebut Rose sontak terkejut, dan dengan cepat ia berlari menghampirinya untuk memastikan kebenarannya.

"Kak Seulgi?" Tanya Rose pelan.
Gadis yang sibuk menatap ponselnya itu dengan cepat memalingkan wajahnya kearah Rose yang memanggilnya.
"Rose" Ujar Gadis itu.

Rose benar-benar terkejut, hingga ia menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.
"Benarkan ini kak Seulgi?" Tanya Rose sekali lagi.
"Benar, ini adalah aku Seulgi" Seulgi mencoba meyakinkan pada Rose.

"Apa yang kak Seulgi lakukan disini?" Tanya Rose beralih duduk disamping Seulgi.
"karena disini ada sebuah Universitas, aku mencari kost didekat-dekat sini, namun hasilnya tidak ada satupun kost yang kosong" Jawab Seulgi dengan raut wajah pura-pura sedihnya. Apa yang baru saja Seulgi katakan adalah sebuah kebohongan. Setelah ia mengetahui berita panas tentang hubungan Rose dan Jimin, ia memutuskan untuk kembali. Bahkan ia bersekongkol dengan ibunya untuk kembali mengambil kembali apa yang seharusnya miliknya.

"Kenapa kak Seulgi tidak pulang kerumah ibu dan ayah saja?" Ujar Rose dengan raut wajah penuh keheranan.
"Ibu dan Ayah telah mengusirku, ia tidak mengizinkan aku tinggal disana, mereka masih marah besar dengan apa yang telah aku lakukan, sekarang aku tidak ada rumah untuk kembali, bahkan uangku telah habis untuk tiket penerbanganku"

"Sekarang Rose sekarang, biarkan aku tinggal dirumahmu" Gumam Seulgi dalam hatinya.

Kali ini Seulgi bahkan pura-pura menangis tersedu-sedu.
"Baiklah begini saja, sementara ini kak Seulgi bisa tinggal bersama kami, aku juga yakin Jimin tidak akan keberatan"

"Jimin tidak akan keberatan, karena kakak adalah gadis yang sangat ia cintai" Gumam Rose dalam hati, ntah mengapa saat mengatakan kalimat itu, hatinya terasa seperti diiris-iris.

"Benarkah? Kau memang selalu yang terbaik Rose-ah, sementara aku belum mendapatkan pekerjaan aku akan menumpang dirumah kalian, nanti kalau sudah ada uang, aku akan segera pindah, aku berjanji!!" Ujar Seulgi sambilan memeluk Rose.
Sedangkan Rose hanya menanggapinya dengan senyuman diwajahnya.

Tittt ( klakson mobil )
Jaehyun telah melacak dan menemukan keberadaan Rose dengan segera ia kemari untuk menjemputnya.
Saat turun mobil hendak membukakan pintu mobil untuk Rose, Jaehyun benar-benar terkejut melihat sosok Seulgi yang berdiri disamping Rose.
"Seulgi?" Ujar Jaehyun keheranan.

"Yo Jaehyun" Jawab Seulgi.
"Aku tidak menyangka Jaehyun satu-satunya orang kepercayaan Jimin yang selalu bersamanya kemanapun ia pergi selain Mark ditugaskan untuk mengawal Rose, aku penasaran apa mereka sudah saling mencintai, kalau begitu akan susah untuk mengambilnya kembali" 

"Kak, kenapa malah melamun ayo masuk" Pinta Rose yang sudah duduk tegak didalam mobil.
"Oh iya, aku malah melamun" Ujar Seulgi.

"Seulgi hendak dihantar kemana? aku akan mengantarmu sebelum mengantar nona Rose pulang" Tanya Jaehyun dengan tatapan mata lurus kedepan dengan tangan yang sibuk menyetir mobil.

"Mulai sekarang aku akan tinggal bersama Rose, ia memintaku untuk tinggal bersamanya sementara aku belum mendapatkan kost, benarkan adik tercintaku??" Seulgi berpura-pura bertingkah manis dihadapan Jaehyun, ia bahkan berpura-pura memeluk Rose.
Rose hanya menanggapi kakaknya itu dengan senyuman palsu yang dibuat-buat diwajahnya. Mendengar itu, Jaehyun mempunyai firasat buruk atas kehadiran Seulgi, namun karena ia menghormati keputusan Rose, ia tidak berani membantah sedikitpun perkataannya.

Setibanya diapartmen pribadi milik Jimin, Seulgi dengan cepat turun dari mobil dan  berlari kecil mengamati setiap sudut lingkungan apartmen tersebut.
"Ah dari dulu tidak ada yang berubah sedikitpun" Gumamnya.

Seulgi kemudian menghampiri pintu apartmen tersebut, ia bertanya kepada Rose apa passwordnya, seulgi benar-benar sudah tidak sabar hendak menemui Jimin.
"Password? Tanggal lahirmu, kak" Jawab Rose lirih.

"Haha...kau bercanda? tidak mungkinlah,, itu hanya password lama, tidak mungkin kalian tidak menggantinya" Namun Seulgi masih mencoba untuk memasukkan passwordnya dengan Tanggal lahirnya, alhasil pintu perlahan terbuka.
"Hah terbuka?"
Hati seulgi semakin berbunga-bunga melihat kenyataan ini, ia semakin yakin bahwa Jimin masih ada perasaan terhadapnya. Seulgi melangkahkan kakinya berjalan masuk kedalam apartmen.
"Kau sudah pulang?" Suara milik seorang pria yang berjalan keluar menyambut mereka.

"Jimin-ah, aku merindukanmuuu..." Seulgi sontak berlari dan memeluk erat Jimin, Jimin yang tidak mengetahui apa-apa sontak terkejut dan diam membeku.

"Apa-apaan ini? Dan bukankah kau Seulgi?"

Seulgi melepaskan pelukannya dan beralih memegang kedua belah pipi Jimin dengan tangannya.
"Benar ini aku Seulgi, apa kau tidak merindukanku?" Tanya seulgi.
Namun, Jimin tidak menanggapi pertanyaan Seulgi sedikitpun. Jujur Jimin masih merasa bingung dengan posisinya saat ini.

Melihat itu Rose benar-benar seperti ada sesuatu yang mengganjal didalam hatinya.
Ia merasa senang melihat kakaknya kembali pada Jimin dan Jimin akan segera melepaskan dirinya, tetapi disatu sisi ia juga merasa sakit hati. Rose memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka berduaan.
Melihat itu dengan cepat Jimin menyusulnya dan menahan tangannya.
"Kau mau kemana? Aku sudah memasak untukmu, makanlah sedikit" Pinta Jimin.

Rose dengan cepat menepis tangan Jimin.
"Aku akan pergi kerumah Lisa, dia sudah mengajakku untuk makan malam bersamanya, kau makanlah berdua dengan kak Seulgi aku yakin dia juga sudah lapar"
Ujar Rose dengan wajah datarnya, setelah mengatakan itu ia langsung berjalan pergi.

"Jaehyun kau temani dia, jangan sampai dia kenapa-kenapa!! Aku tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang kembali!"

"Baiklah Tuan" Jaehyun dengan segera menyusul Rose.

"Dan kau, kenapa kau kembali?" Tanya Jimin sambil melangkahkan kakinya menuju kearah Sofa, lalu ia duduk di sofa empuk milik apartmennya itu. Seulgi juga berjalan menyusul Jimin, ia duduk disamping Jimin dan menghadap kearahnya "Kau tidak suka aku kembali?" Seulgi menggenggam tangan kanan Jimin dengan kedua tangannya.

"Aku bertanya kenapa kau kembali kesini? dan kopermu itu, apa kau berniat hendak tinggal disini?"

"Adik tercintaku  yang menawariku tinggal disini, aku selama ini hidup begitu menderita, aku bahkan tidak memiliki uang lagi, aku telah ditipu saat itu, kenapa kau tidak datang untuk menyelamatkanku?  disaat hari pernikahan kita, aku telah ditipu oleh asisten kerjaku, mereka berkata bahwa ibuku telah diculik, dan memintaku untuk membawa uang tebusan sebanyak 500juta, demi ibu aku bahkan menghancurkan pernikahan kita ini, namun saat aku tiba disana aku tidak melihat ibu, foto yang mereka kirim padaku ternyata hanyalah sebuah editan, kemudian mereka malah membawa paksaku ke Canada dan berniat hendak menjualku, karena kecerdikanku aku berhasil melarikan diri dan kembali kesini, ta-tapi sekarang kau bahkan tidak terlihat bahagia saat aku kembali." Tangisan Seulgi mulai pecah, melihat itu hati Jimin benar-benar luluh.
"Maafkan aku, aku tidak menyangka kau melalui banyak hal seperti ini sendirian" Jimin memeluk dan menenangkan mantan kekasihnya itu.

"Hikss"

"Mudah sekali kau tertipu" Seulgi tersenyum penuh kemenangan saat dipelukan Jimin, semua yang ia ceritakan hanyalah karangannya saja untuk mendapatkan kembali simpati dari mantan kekasihnya itu.





My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang