07

72 10 0
                                    

"Argghh tambah tugas lagi, benar-benar merepotkan" Gumam Rose berjalan keluar dari fakultasnya dengan raut wajah kesalnya.

"Eh Jaehyun, pulang ini antarkan aku kerumah orangtuaku sebentar, ada sesuatu yang ingin mereka katakan padaku, bisakan?" Ujar Rose pada Jaehyun yang berjalan dibelakangnya dan mengekorinya kemanapun ia pergi.

"Baiklah, aku akan memberitahukan pada tuan"

Rose langsung melarangnya, menurutnya hal kecil seperti itu tidak perlu memberitahu Jimin, ia juga mengatakan hanya pergi sebentar dan tidak berniat untuk kabur. Jaehyun pun mengiyakan apa yang Rose katakan.
Saat hendak menuju ketempat parkiran, seseorang memanggil Rose dan berlari menuju kearahnya.

"Lisaa" Gumam Rose.

Lisa langsung memeluk Rose dengan sekuat tenaga. "kau sudah punya pacar ya, pantes saja menjauh dari ku" Goda Lisa dengan terang-terangan. Lisa memang dikenal sangat bar-bar dikalangan mahasiswi, ia bahkan pernah menantang seniornya untuk lomba dance battle saat perayaan ulang tahun kampusnya, hal itu sudah biasa bagi Rose.

"Bukan ih" Jawab Rose sambil tersenyum, Rose merasa bersyukur Lisa tidak kenapa2, Lisa kini menjadi sandera dalam diam walaupun Lisa tidak menyadarinya, Rose juga merasa bersalah terhadap sahabatnya itu, karena telah melibatkannya.

"Kalau bukan pacar, kenapa kalian bersama-sama terus, dan ntah mengapa aku merasa wajah priamu terlihat asing?"

Rose dengan cepat pura-pura merangkul bahu Jaehyun, Jaehyun seketika terkejut "dia ini sepupuku, kenalin ini Jaehyun, dia baru saja pindah hari ini kekampus kita" Guman Rose.

"Oh gitu, bilang dong daritadi,  aku kirain kalian pacaran, mana kalian terlihat serasi lagi, kalo gitu kenalin aku Lisa, salam kenal ya"
"Iya salam kenal" Ujar Jaehyun malu-malu, saat ini Rose masih merangkulnya, hal itu membuat Jaehyun merasa sedikit kikuk.

"Oh iya, bagaimana Rose, apa kau ada mencoba membuat sup rumput lautnya? Bagaimana Rasanya? Apa seenak punyaku" Tanya Lisa bertubi-tubi.

"i-iya enak, ini pertama kali aku membuatnya sendiri, tapi sudah begitu enak, makasih untuk resepnya ya" Ujar Rose sedikit ragu-ragu.

"Kau mengikuti resepku? " Tanya Lisa penasaran.
"Iya" Jawab Rose yang tidak sadar, karena sudah terhanyut oleh kegelisahannya.
Lisa hanya menanggapi dengan pura-pura tersenyum, kali ini ia benar-benar curiga terhadap Rose.

Kringgg ( sebuah pesan masuk )
Jaehyun mengecek ponselnya dan terlihat satu pesan masuk.
"Dari mark?"

"Tuan sudah menunggu nona, coba kau tatap kedepan dan katakan pada nona untuk segera kemari"
Bunyi dari pesan mark..

Jaehyun sontak menoleh kearah yang dikatakan Mark, dan benar saja tepat didepan ada sebuah mobil sport hitam yakni milik Jimin. Jaehyun dengan cepat melepaskan rangkulan Rose dan membisikkan pesan dari Mark.
Rose juga ikut menoleh kearah yang Jaehyun katakan.
"Sibrengsek sialan itu kenapa dia kemari? Aku harus berhati-hati, saat ini dia mungkin akan menjadikan Lisa sebagai sandera lagi"

"Oh iya Lis aku duluan ya, ternyata ayahku sudah datang menjemputku"

"Baiklah, hati-hati Rose" Sebelum Rose pergi, Lisa memeluk Rose terlebih dahulu.
Rose kemudian berlari menuju kearah mobil Jimin, saat hendak masuk kedalam mobil ia mengendap-endap agar tidak ada yang curiga.

Lisa yang mulai curiga, kembali mengecek
ponselnya dan melihat kembali Chatnya dengan Rose.
"Aku mengirim foto resep ini 18 jam yang lalu, sedangkan Rose terakhir online 22 jam yang lalu, bahkan ia belum membuka chatku, bagaimana bisa Rose bilang dia mengikuti resepku, apa dia berbohong padaku? " Lisa termenung memikirkan apa yang baru saja terjadi.

"Heyy, kenapa melamun, kau menunggu seseorang?" Tanya Jaehyun yang melihat Lisa masih belum pergi.

"Ah iya aku menunggu sopirku kemari" Jawab Lisa yang sambil memainkan ponselnya.

"Oh, kalau begitu aku menemanimu disini dulu, sebelum aku pulang" Sambung Jaehyun.

"Boleh" Jawab Lisa tanpa keraguan, ia tidak sadar Jaehyun hanya berpura-pura  menemaninya hanya untuk menjadikannya sebagai sandera.

~~
Rose memasuki mobil sport hitam itu, terlihat jelas muka jimin datar seperti biasanya.
"Ada apa kau memanggilku kemari? Kalau tidak ada apa-apa aku akan pulang dg Jaehyun saja"

"Kau ikut dengan ku" Jawab Jimin singkat tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun.

"Hah ikut kemana? Maaf aku tidak bisa, hari ini aku akan mengun-.. "
Belum selesai Rose berbicara, Jimin melemparkan sebuah gaun pada Rose.

"Apaan ini?" Tanya Rose keheranan, Rose memeriksa gaun yang baru saja Jimin lemparkan padanya. Gaunnya masih baru dan bahkan masih ada label harganya.

"Cepat ganti pakaianmu kita akan pergi" Pinta Jimin.

"Ganti pakaianku? Aku tidak mau, nanti kalau aku menggantinya di wc, saat aku berjalan keluar hanya akan menarik perhatian orang ramai" Ujar Rose sambil mengembalikan gaun itu ketempat asalnya.

"Siapa bilang ganti di wc, ganti disini, cepat!" Ujar Jimin dengan nada sedikit meninggi dari sebelumnya.

Rose melirik Mark yang sedang duduk ditempat duduk kemudi, mengetahui itu mark dengan cepat memalingkan wajahnya pura-pura tidak tahu.
"Kau pria brengsek bodoh, apa-apaan meminta seorang gadis mengganti pakaian didepan 2 orang pria dewasa, kau benar-benar sudah gila" Rose hendak membuka pintu mobil, namun pintu tersebut terlebih dahulu dikunci oleh Mark dengan hanya menekan sebuah tombol.
"Terkunci?"
"Tolong akuu"
"Tolong" Teriak Rose dari dalam mobil.

"Percuma kau teriak dan meminta tolong, tidak akan ada yang mendengar dan melihatmu, mobil ku ini kacanya anti tembus pandang dari luar, dan juga kedap suara" Jimin tersenyum jahat pada Rose.

"Kau sialan aku mau pergi. Hari ini  orangtuaku memintaku untuk mengunjungi mereka, jadi aku tidak bisa ikut denganmu" Ujar Rose.

"Aku sudah menelpon mereka dari tadi dan mengatakan bahwa kau tidak jadi pergi mengunjunginya"

"Bagaimana kau mengetahuinya?" Tanya Rose penuh keheranan.
"Kau bodoh atau sinting, kau tidak ingat Jaehyun adalah bawahanku? Dia yang melapor padaku"

Rose kembali terdiam, ia benar-benar melupakan status Jaehyun yang sebagai bawahan Jimin, karena ia sudah menganggap Jaehyun sebagai temannya sendiri.

"Mark, jalankan" Ujar Jimin memberi perintah.
Mendengar itu sontak Rose menjambak rambut Mark sekuat tenaga "tunggu, aku tidak mau pergi, hentikan mobilnya" Mark yang kesakitan menghentikan mobilnya.
Tidak langsung putus asa, Rose kembali meminta tolong dan mengetuk-ngetuk kaca mobil.

Matanya Rose bersinar, ia merasa ia melihat secercah harapan, dua orang pria datang menghampiri mobil itu, dan mengintip kedalam.
"Bro aku sepertinya mendengar suara wanita meminta tolong" Ujar pria itu, ternyata itu adalah pria yang tadi pagi ia tabrak dan menumpahkan makanannya. Rose dapat melihat dengan jelas wajahnya, tapi penglihatan dua orang pria tersebut tidak bisa menembus kaca mobil. Kaca mobil mahal tersebut sengaja dibuat demikian.

Melihat itu dengan cepat Jimin menahan Rose dan menyekap mulutnya.
"Awas kau teriak-teriak lagi, kau lihat temanmu disana, aku akan langsung meminta Jaehyun untuk membunuhnya sekarang juga, kalau kau tidak patuh padaku"
Melihat Lisa yang masih bersama Jaehyun, Rose mengangguk-angguk, ia mengatakan akan mematuhi semua keinginan Jimin dan bahkan ia tidak akan memberontak.

"Mark jangan pedulikan kedua mahasiswa itu, langsung cabut"

Mark meleset dengan kecepatan yang tinggi, dua orang mahasiswa itu bahkan terkejut.
"Aneh, aku sepertinya mendengar suara samar-samar gadis meminta tolong, kalau penculikan tidak mungkin, mana ada penculik melakukan aksinya ditempat terbuka dan saat mahasiswa pulang sekolah seperti ini, terlebih mobilnya adalah mobil keluaran terbaru dikota ini, harga satu mobil ini bahkan bisa membeli 3 buah rumah mewah" Ujar salah satu pria itu.

"Nahh, berarti hanya imajinasimu, ayo pulang" Ujar temannya pria itu.



My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang