12

74 12 0
                                    

Rose membuka pintu kamarnya perlahan dengan menunjukkan wajah datarnya. Tatapannya seolah-olah bertanya ada apa, pada Jimin yang berdiri disebalik pintu.

"Ehem, a-aku sudah membuatkan sup daging sapi mari kita makan bersama" Ujar Jimin dengan gagap-gagap.

Rose tidak mengatakan apapun, ia berjalan melewati Jimin begitu saja, langkahnya menunjukkan ia berjalan ke arah dapur, Jimin mengekori setiap langkah istrinya itu.
Terukir senyum manis diwajah Jimin setelah melihat Rose berjalan kearah meja makan, dan menduduki kursi yang tersedia sup daging sapi diatas mejanya.

Rose mencoba mencicipi sup itu, Jimin yang melihatnya semakin tersenyum lebar.
"Bagaimana? Apa masakanku enak?" Tanya Jimin dengan raut wajah mengharapkan jawaban "Enak" Dari Rose.
Ternyata Ekspektasinya tidak sesuai Realita, Rose tidak menanggapi pertanyaan dari Jimin, tetapi Rose masih dengan lahapnya memakan supnya.
"Ya sudahlah, mungkin saking enaknya kau tidak bisa menjawab pertanyaanku kan" Jimin kemudian juga mencicipi supnya.

"Oh iya, besok kau tidak perlu kekampus terlebih dahulu, buat sementara ini aku akan meminta izin untuk cuti pada Dosenmu" Ujar Jimin secara tiba-tiba.

Rose berhenti mengunyah dan melirik ke Jimin, ia menggeleng berkali-kali tanda ia tidak mau cuti.

"Apa kau tidak takut diserbu sama orang-orang gila itu?" Tanya Jimin.

Rose dengan cepat menelan makanan yang tersisa didalam mulutnya.
"Aku tidak mau cuti, aku akan tetap kekampus, kalau tidak aku akan ketinggalan banyak pelajaran!" Ujar Rose.

"Hmm baiklah" Jimin mengizinkannya karena ia percaya dengan adanya Jaehyun disisinya, ia yakin tidak akan ada yang bisa mendekati Rose.
Tapi untuk persiapan ia bertanya kepada Rose apakah perlu mengirimkan beberapa pengawal untuk menjaganya, namun Rose bersikeras menolaknya, karena ia tidak ingin tampil mencolok diantara teman-temannya.

Setelah selesai menghabiskan sup daging sapinya, Rose kembali kedalam kamarnya.
"Kenapa sikapnya padaku berubah? Apa ia merasa bersalah atau merasa kasihan padaku? Sungguh pria berwajah dua"  Gumamnya dalam hati.


~~
Keesokkan paginya, seperti biasa Rose berangkat kekampus dengan diantar oleh Jaehyun.
Ia tidak tahu bahwa beritanya tentang ia adalah istri Jimin benar-benar tersebar keseluruh kampusnya. Saat berjalan melewati koridor kampusnya, seluruh mahasiswi menatapnya sinis namun Rose tidak peduli ia hanya berjalan lurus dengan tatapan lesunya.
"Apa nona tidak apa-apa? Kalau nona merasa tidak enak aku antar pulang saja" Bisik Jaehyun.

"Tidak perlu, aku baik-baik saja" Jawab Rose.
Setelah sekian lama berjalan melewati sarang serigala kelaparan yang seperti menatap korbannya dengan penuh nafsu memangsa akhirnya Rose tiba di fakultasnya.
Saat ia duduk ketempat duduknya, teman satu jurusannya dengan cepat berkerumun menghampiri Rose, tak terkecuali Joy musuh alaminya itu.

"Rose, kau beruntung sekali"

"ayo tukar posisi yok"

"Kapan-kapan undang aku kerumahmu dong"

Melihat itu Jaehyun tidak tinggal diam, ia dengan cepat membubarkan kerumunan tersebut. Hanya tersisa Joy yang tidak berhasil ia usir, karena Joy anak yang tipe keras kepala.
"Hanya karena kontrak kita sudah tidak ada, jangan harap aku akan melepasmu" Bisik Joy tepat ditelinga Rose.

Mendengar itu Rose terkejut dan tersadar dari lamunannya "sudah tidak ada? Apa maksudnya?"

"Joy kalau anda tidak menjauh dari Rose aku akan menggunakan kekerasan" Ujar Jaehyun yang mulai merasa kesal melihat Joy.
"Iya ganteng, aku akan pergi dengan sendiri, jangan kasar-kasar loh sama cewek" Ujar Joy setelah membisikkan sesuatu tepat ditelinga Rose. Rose hendak bertanya maksud ucapan Joy barusan saja, namun ia telah berjalan pergi. Saat ia hendak memanggil Joy, Dosen yang mengajarinya telah tiba dikelasnya, ia kemudian mengurungkan niatnya itu.

My Sister's Replacement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang