Jimin mengarahkan beberapa bawahannya untuk mengepung orang-orang yang berkerumun untuk menghina dan memaki Rose. "Jangan biarkan ada seekor lalat kotor pun yang kabur" Ujar Jimin dengan raut wajahnya yang benar-benar marah.
Melihat kedatangan Jimin, orang-orang disekitarnya menjadi heboh.
"Jimin, itu tuan muda jimin"
"Akhirnya bisa melihatnya dari dekat"
"Apa dia hendak memalukan istrinya itu lagi"
Saat hendak berjalan menuju kearah Rose, langkah Jimin terhenti karena ulah seorang gadis menahan dan berdiri didepannya.
"Umm tuan Jimin, ini aku membawa sekantong telur busuk apa kau mau melemparkannya ke jalang ini, aku dengar kau sangat membencinya juga" Ujar gadis itu dengan malu-malu tapi nada bicaranya
terdengar seolah-olah ingin menggoda.Melihat itu Jimin merasa semakin kesal, ia kemudian mencekik gadis itu dengan kuatnya.
"Apa yang barusan kau bilang? Kau sudah bosan hidup? Lalat kotor sepertimu bahkan tidak sebanding dengan istriku, ingin memintaku melempar telur busuk padanya? lebih baik aku melemparkannnya kewajah busukmu itu, kau selamat hari ini aku terburu-buru. kalau tidak, aku akan memecahkan telur busuk kedalam mulut jahatmu sekarang juga""Tu-tuan aku mohon lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas, tu-tuan aku janji tidak akan mengatakan yang bukan-bukan tentang istrimu lagi, lepaskan aku, aku bisa mati"
Mendengar itu Jimin dengan segera melepaskan cekikannya, ia bergegas kembali menerobos kerumunan, ia melihat dari kejauhan Rose yang tengah duduk lemas ditumpukan sampah-sampah itu dengan tatapan kosongnya."Rose" Jimin berlari menghampiri dan memeluk Rose dengan erat. Rose tidak membalas pelukannya Jimin, Jimin memegang bahu Rose dan mencoba menghiburnya, namun hasilnya Nihil, Rose tetap diam membeku dengan tatapan kosongnya.
"Kalian yang telah membuat istriku seperti ini, harus membayar dua kali lipat atas apa yang telah kalian lakukan, untuk yang menyebarkan video dan merekamnya akan ku ambil paksa rumah dan aset berharga lainnya, untuk yang telah memaki dan melemparnya dengan sampah yang keras hingga lebam-lebam seperti ini, MARK! patahkan jari tangan mereka!!"
"Baik tuan, semuanya segera beroperasi" Mark memberi perintah.
Jimin menggendong Rose masuk kedalam mobilnya, sebelumnya supirnya adalah Mark, oleh karena Mark yang memimpin operasi pemberantasan lalat kotor ini, Jaehyunlah yang menggantikannya.
"Bau sekali, Mengapa tuan dapat bertahan mencium baunya" Ujar Jaehyun dalam hati setelah Jimin menggendong Rose masuk kedalam mobilnya.
"Kenapa melamun? Bergegaslah kerumah sakit" Pinta Jimin dengan raut wajah khawatirnya.
"Oh iya, baik tuan" Jaehyun meleset dengan kecepatan tinggi.
Diperjalanan menuju kerumah sakit, jimin benar-benar terlihat khawatir dengan kondisi Rose yang tidak mengatakan sepatah katapun pada dirinya. Jimin berkali-kali mengajaknya bicara namun Rose tidak menanggapinya.
Mereka tiba di rumah sakit, dengan segara Jimin menggandeng Rose menemui dokter spesialis tingkat tinggi. Rose dibawa kedalam sebuah ruangan untuk diperiksa, Jimin menunggunya diluar dan duduk bersandar dikursi menunggu pasien.
"Maafkan aku, andai saja aku tidak meninggalkannya sendirian, ini semua tidak akan terjadi"Setelah hampir 2 jam Jimin menunggu, akhirnya dokter berjalan keluar dari ruangan yang merawat Rose.
"Bagaimana dok, apa yang terjadi pada Rose?" Tanya Jimin yang terlihat khawatir."Istri anda didianogsis mengalami gangguan depresi, kemurungan berterusan atau juga disebut sebagai dysthymia, yaitu kemurungan tahap rendah yang kronik. Gangguan ini lebih kerap berlaku dalam kalangan wanita berbanding lelaki, dan separuh daripada kes-kes yang berlaku adalah kes yang dikategorikan sebagai kes yang ... serius" Ujar Dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister's Replacement [ON GOING]
FanfictionRose gadis cantik nan lugu terpaksa menjadi pengganti pernikahan kakaknya pada pria yang tidak ia kenali. Tepat dihari pernikahan, kakaknya pergi melarikan diri dengan pria lain keluar negeri. Park Jimin yang merasa dimalukan didepan keluarga besar...