Prolog

103 14 2
                                    

Di baca sampai part selanjtnya dulu plis

Aku memohon dengan sangat

Terimakasih :)

Gadis itu mengusap peluh yang menetes di keningnya, mengatur nafasnya yang memburuh tak karuan.

"Kampret! Pemaksaan banget sih?!" Ujarnya geram, ia merogoh ponsel yang berada di saku jaketnya lalu menelfon seseorang.

Gadis itu mengerutkan keningnya, sesaat kemudian sambungan telfon itu terangkat membuatnya menghela nafas bersyukur, "Darren! Lo dimana sih?! Buruan jemput."

Seseorang di sebrang sana membuat gadis itu lagi lagi menghembuskan nafas dengan raut lega, "ya udah, gue tungguin di deket plang jalan." Balasnya, ia langsung mematikan sambungan telfon dan langsung mencari tempat sembunyi yang aman.

Tak lama sebuah motor berhenti di dekatnya, membuat dia menoleh bingung, "siapa?" Tanyanya was-was.

"Gue Darren, lo BuMa'kan?" Hema langsung melotot kecil dan mengangguk.

"Astaga Dar! Bagus banget, langsung cus aja lah kita!"

---

Hai hai~

bertemu lagi dengan aqyu, Bu Peri cakepss yang bikin cerita soal BuMa alias Bunda Hema ahahahahaha kyut yaps😠

jangan lupaa tinggalin jejak, btw gimana part prolognya? Pasti kepo kan kan kann🤩

Stay tune teruzzz bubay!

FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang