-Let's go!-
Suasana kantin SMA Rajawali terpantau ramai. Beberapa kursi yang tersedia di sana sudah dipenuhi oleh siswa yang tengah merasakan kelaparan. Ada yang sedang menikmati makanannya, ada yang tengah mengantri untuk pesan makanan dan ada yang memilih duduk di tengah keramaian kantin.
Seperti biasanya seperti seharusnya kantin sekolah pasti selalu ramai di jam istirahat. Suasana yang akan selalu dirindukan jika sudah lulus. Momen-momen yang hanya bisa dirasakan di sekolah dengan teman seperjuangan atau dengan gebetan masa SMA.Ereska dan Nadine duduk berdua sembari menikmati jus masing-masing. Tak ada percakapan yang berarti. Keduanya sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga perhatian Ereska teralihkan dengan kedatangan Mujidin dan teman-temannya. Manik matanya terlihat jelas mengikuti arah langkah laki-laki yang tadi pagi ia temui.
"Liatin apa?" tanya Nadine sembari mengikuti arah pandangan Ereska. Ia lalu tersenyum, "jadi lo beneran suka sama Mujidin ya?" bisiknya kemudian.
Ereska melotot ke arah temannya itu. Keadaan akan semakin rumit jika ada yang mendengarnya. Lalu kemudian perempuan itu mengalihkan perhatiannya dengan menikmati jus alpukatnya. Ia mencoba mengurangi rasa gelisahnya.
"Tumben Mujidin sama temen-temennya ke kantin," Ereska memancing Nadine yang sekelas dengan Mujidin untuk memberinya informasi. Pasalnya Ereska paling jarang menemui ketiganya. Mereka selalu keluar sekolah jika jam istirahat jadi tidak ada salahnya ia menanyakan hal itu.
"Harusnya lo ambil IPS biar sekelas sama Mujidin, tapi nggapapa sih gue bisa jadi informan buat lo," Nadine menarik napas, susah rasanya mengurangi volume suaranya yang terbiasa full power, "gue tadi sempet denger Mujidin nggak pulang-berangkat bareng goodboi dan salah satu konsekuensinya harus traktir... ya kayanya mereka mau ditraktir Mujidin."
Ereska mengamati kegaduhan yang tercipta di pojok kantin itu. Mujidin terlihat beberapa kali diolok oleh teman-temannya tapi laki-laki itu tetap tenang dan cool. Pembawaan Mujidin seperti itulah yang membuat ia semakin jatuh cinta dengan laki-laki itu. Ia tak mau jika hal istimewa itu juga dilihat oleh orang lain. Mungkin ini rasa cinta ya?
Tatapan mata Mujidin sekilas bertemu dengan Ereska. Keduanya hanya saling melempar senyum dalam keramaian. Lagipula apa yang bisa diharapkan dari sifat dingin Mujidin? Ereska segera mengalihkan pandangannya saat Miko mencari ke arah mana mata Mujidin.
Samar-samar Ereska mendengar perkataan Miko yang cukup keras, "lo liatin apa? Ini loh baksonya udah datang, gue makan ya?"
"Enak aja, satu-satu... lagian lo udah pesen mie ayam," pojok kantin itu benar-benar pecah, bahkan vibes anak basket, dan pamor Nana kalah di kantin itu.
Ereska kemudian teringat dengan percakapannya tadi pagi dengan Mujidin yaitu tentang adanya siswa baru di SMA Rajawali. Sebelumnya ia tak merasa harus tahu siapa saja siswa baru, tapi ia merasa harus tahu jika hal itu berhubungan dengan Mujidin. Dan ia juga teringat Nadine sebagai ketua osis pastilah cukup update untuk tahu hal itu.
Perempuan itu menghela napasnya pelan-pelan, "gue denger ada siswa baru ya?"
Cup jus alpukat milik Nadine masih menjadi fokusnya, perempuan itu memainkan sedotannya. Tak lama setelah itu ia memandang ke arah Ereska yang baru saja bertanya. Ia berdehem cukup lama.
"Em, eh iya ada siswa baru... baru dua hari ini sih dan gue juga belum sempet tawarin ekskul yang ada, eh kok lu tau?" tanya Nadine penuh selidik. Pasalnya ini adalah kali pertama Ereska tertarik dengan siswa baru. Baginya sesuatu yang baru wajib dipertanyakan dasarnya, apalagi itu tentang teman dekatnya.
Ereska mengangguk, "gue tau dari Mujidin tadi pagi, lain kali ajak gue nawarin ekskul Klub Sastra ke siswa baru itu ya? Siapa tau kan dia mau gabung, ya usaha dulu... lo tau tentang masalah di Klub Sastra kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Klub Sastra✓
Teen FictionGilang Ardiansyah, laki-laki yang entah sejak kapan mendapatkan panggilan Mujidin. Panggilan yang kini menggeser nama aslinya. Laki-laki ini menjabat sebagai Ketua Klub Sastra, ia dibantu oleh dua rekannya. Nana dan Ereska. Klub yang tak memiliki p...