Memasuki akhir pekan begini, biasanya kantor akan semakin sering lembur. Pekerjaan akan sangat menumpuk untuk minta diselesaikan. Klien juga tidak mau kalah, seolah menambahkan pekerjaan adalah tugas mereka.
"Dan, desain yang kemaren untuk pak Beni udah kelar?" tanya Tiara.
"Udah di pak Bagas! Tinggal nunggu acc dia aja. Coba gih tanyain aja udah direview apa belum?"
"Lu aja deh yang tanyain! Oh iya desain artikel buat website Warna udah kelar?"
"Masih di pak Bagas semua! Gua masih garap desain buat ig Alosehat sama Creativity!" jawab Dani tanpa memalingkan wajahnya dari layar laptop.
"Oke deh! Tapi garap yang buat pak Baskoro dulu deh! Doi udah nanyain desain untuk postingan. Gua masih ada stok, tapi buat jaga-jaga kalau doi kurang suka!"
"Guys 10 menit lagi meeting kata pak Bagas!" ucap Sari.
Sekarang kantor sudah tidak sepi lagi. Bukan hanya ada Irma, Tiara dan Dani saja. Tetapi sudah ada Sari sebagai IT, Rahman sebagai video editor. Bagian web developer dipegang oleh Kevin. Tetapi meski begitu pekerjaan Tiara bertambah. Setelah Irma dialihkan menjadi Project Manager. Maka Tiara yang mengambil alih pekerjaan Irma.
Ruang meeting sekarang ini terasa sedikit sendu. Setelah Bagas memberitahu bahwa kontrak dengan Fina, salah satu website desain interior tidak diperpanjang.
"Padahal desain Fina udah banyak yang ready!" ucap Dani.
"Yah biarin aja deh. Anggap aja kalian pacaran tapi gak dianggap." celetuk Bagas.
Irma dan Dani secara reflek melihat kearah Tiara. Namun Tiara tak menyadari tatapan keduanya. Tiara sedang serius.
"Oke kita biarin aja Fina. Kita ganti topik!" ucap Bagas.
"Kev, untuk website Braco gimana? Udah sampai mana?" tanya Bagas.
"Udah tinggal finishing aja sih. Sama kurang fitur yang langsung masuk ke WhatsApp aja." jelas Kevin.
"Kalau Senin kelar gak Kev kira-kira?" tanya Bagas.
"Harusnya kelar. Soalnya tinggal fitur WA doang yang kurang!"
Bagas terlihat menaik turunkan kepalanya. Lalu bertanya kepada Tiara, "Tiara ada kendala?"
"Butuh copywriter baru pak!" ujar Tiara.
Bagas yang mendengar jawaban Tiara langsung mengerutkan dahinya.
Sebelum Bagas buka mulut, sudah disela Tiara duluan. "Kerjaan saya udah banyak banget pak! Klien yang harus post IG ada 6 belum lagi artikel untuk website ada 4. Ini udah mau nambah lagi! Yuyur saya gak sanggup pak!"
Bagas hanya diam lalu memperhatikan Tiara lekat.
"Kamu sanggup pegang berapa klien?" tanya Bagas.
"Ya kalau ada copywriter baru saya jadi bisa bagi 2 pak! Untuk sekarang pegang 6 akun IG dan 4 website dan harus posting seminggu beberapa kali. Itu berat buat saya pak. Kalau cuma posting, mungkin gak akan terlalu berat. Cuma ini harus pikirin untuk idenya juga! Belum lagi website Braco. Braco kita yang pegang kan?" ungkap Tiara.
"Oke nanti saya pikirin untuk cari partner buat kamu ya." ujar Bagas.
"Dani sama Sari ada kendala? Atau perlu partner juga kyak Tiara? Dani tuh utamanya!"
"Kayaknya perlu untuk team desain lagi sih pak! Soalnya kayak pak Baskoro itu agak picky orangnya. Jadi kadang saya udah buat desain, nanti dia mau revisi. Kalau gitu kerjaan saya yang lain ketunda." ungkap Dani
"Oke nanti saya pikirin untuk tambah team ya! Oh iya sama Rahman saya butuh beberapa video untuk Warna. Sama dijadiin portofolio ya! Dani juga bikin desain untuk portofolio Seminyak!" terang Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meja Kantor
RomanceTiara seorang Copywriter dengan kelakuan absurd dan hampir tidak percaya cinta. Karena sifatnya tersebut pria lebih senang menjadikan Tiara sebagai teman. Hingga suatu hari Tiara diterima sebagai penulis untuk sebuah website. Bagas Pratama adalah p...