First POV
Kira-kira sudah 1 jam berlalu semenjak aku ada di tempat yang tidak bisa aku jelaskan ini.
Bagaimana maksudnya? Mudah. Saat ini aku sedang duduk minum teh dengan seorang kakek, hanya saja di sini hanya ada beberapa petak tatami yang menjadi tempat duduk, dan sisanya hanya kekosongan.
Ya, kekosongan. Tidak ada apa-apa. Sejauh mataku memandang, aku hanya bisa melihat segalanya berwarna abu-abu.
"Jadi begitulah bagaimana kau bisa ada di sini" Ucap kakek tersebut.
Akhir dari penjelasannya yang panjang selama 1 jam terakhir adalah itu. Tentu saja aku tau, aku sudah mati, namun yang membuatku bingung adalah kenapa aku bisa ada di tempat aneh seperti ini bersama kakek ini?
Jawabannya adalah aku mati karena kesalahannya. Dia bilang dia salah menurunkan petir sehingga menyambar diriku secara langsung.
Ya, itu juga adalah ingatan terakhirku dimana hari masih siang bolong, tidak ada hujan ataupun awan hitam, tiba-tiba terdengar ledakan petir yang sangat kuat.
"Padahal menurutku itu tidak apa-apa jika kakek membunuhku secara langsung ataupun tidak langsung"
Toh diakan Dewa, sedangkan aku hanya manusia biasa. Meskipun tidak mau mana mungkin aku diberikan pilihan penolakan.
"Tidak tidak, aku merasa tidak enak, apalagi pada saat itu kau sedang mengalami rasa bahagia" Ucap kakek tersebut.
"Ah~, itu karena aku mendapatkan berita kalau aku diterima di Universitas yang aku inginkan"
"Lihat? Kau baru mau membangun masa depan, tapi kau malah meninggal karena kesalahanku" Ucap kakek tersebut.
"Tidak apa-apa, lalu apa yang akan terjadi padaku mulai sekarang?"
"Nah, sebagai permintaan maaf, kau akan mendapatkan reinkarnasi ke dunia manapun yang kau inginkan" Ucap kakek tersebut.
"Oh—?! Seriusan?!"
"Ya, kau bebas memilihnya, mau itu dari film, kartun, anime, novel, komik, manga atau yang lainnya" Ucap kakek tersebut.
"Uhh... Aku ingin pergi ke dunia anime, tapi manusia normal sepertiku mungkin akan mati cepat atau lambat, bahkan jika itu bukan dunia yang berbahaya, aku hanya akan menjadi mob"
"Kalau soal itu kau tidak usah khawatir, aku akan memberikan system padamu sebagai bonusnya" Ucap kakek tersebut.
"Sys... Tem—?! Maksudnya sesuatu seperti dalam anime dan semacamnya?"
"Tepat, jadi bagaimana? Apa kau mau?" Tanya kakek tersebut.
"... Jika seperti itu tentu saja aku mau"
"Baiklah" Ucap kakek tersebut.
Kakek itu berdiri, lalu berjalan kearahku, lebih tepatnya ke belakangku. Kakek itu menyentuh kepala bagian belakangku, lalu seketika aku merasakan sensasi hangat yang sangat nyaman.
"System nya akan aktif ketika kau sudah sampai di dunia sana" Ucap kakek tersebut "aku juga sudah memberikan bonus kepadamu" Tambahnya.
"Kek... Aku menerima terlalu banyak, sungguh, terima kasih untuk kebaikannya"
"Anak baik" Ucap kakek tersebut "kalau begitu aku akan mengirimmu sekarang" Tambahnya.
Setelah mengucapkan kata tersebut, tubuhku mulai bersinar, perlahan-lahan aku juga menjadi transparan.
"Sekali lagi terima kasih karena telah memberikan kesempatan kedua padaku"
"Sama-sama, semoga kau menikmati kehidupan keduamu" Ucap kakek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated To Anime Verse With Hyper System
FanfictionJadi gini, tiba-tiba aku mati dan bertemu dengan dewa, lalu dewa itu memberikanku pilihan untuk bereinkarnasi, tentu saja aku memilih untuk bereinkarnasi dan untuk kelanjutannya langsung aja di baca ya bree. ^^