Part 23

261 4 0
                                    

Angkasa kembali...

~Sebab yang memisahkan raga bukan kilometer tetapi sebuah komunikasi~
Salsabila Narendraduhita

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi,kini Angkasa sudah pergi meninggalkan ruang kelas nya dan berjalan menuju ruang kelas Salsa. Menepati janji nya dulu untuk membawa Salsa bertemu dengan Harun dan juga bermain bowling.

Langkah kaki laki-laki itu berhenti tepat di depan pintu ruang kelas Salsa. Ia melirik ke dalam ruangan, dilihatnya Salsa sedang membereskan meja nya bersama ketiga teman perempuan itu.

Enggan untuk memanggil Salsa,Angkasa lebih memilih untuk menunggu di depan pintu hingga perempuan itu selesai dengan urusan nya.

"Angkasa!"Teriakan dari ujung koridor membuat Angkasa menolehkan kepalanya.

Diujung sana berdiri lah Ringgo,Pandu dan Arka. Ketiga laki-laki itu berjalan mendekati Angkasa.

"Ngapain lo?"Tanya Pandu.

"Nungguin cewe gue lah..."Balas Angkasa dengan smirk.

"Idih,jadian aja kaga udah cowa cewe"Ucap Arka membuat Angkasa menatapnya dengan tajam.

"Bareng sama Salsa?"Tanya Ringgo dan dibalas anggukan oleh Angkasa.

"Semangat bro"Ucap Ringgo tertawa pelan sambil menepuk bahu Angkasa pelan.

"Kita tunggu kabar jadian nya,kita duluan ya"Ucap Pandu tertawa kuat dengan kaki melangkah pergi meninggalkan Angkasa disusul oleh Ringgo dan Arka.

Angkasa hanya tersenyum tipis menatap punggung ketiga teman nya yang menjauh hingga tiba-tiba bahu nya ditepuk oleh seseorang.

"Ngeliatin apa?"

Suara lembut itu membuat Angkasa langsung cepat menoleh. Ia melihat wajah Salsa yang terlihat cantik dimatanya,sudut bibirnya terangkat membuat Salsa mengernyit bingung.

"Ngapain lo senyum-senyum ngeliatin gue"Ucap Salsa.

"Cantik..."

"Gak usah mulai deh"

Angkasa tertawa pelan mendengar ucapan Salsa.

"Sekarang?"Tanya Angkasa.

Salsa mengangguk membuat Angkasa menggenggam tangan perempuan itu lalu mengajaknya pergi menuju parkiran.

"Bang,gebetan baru lagi? Buset,bening bener hahaha"Ucap seorang laki-laki membuat langkah kaki Angkasa dan Salsa terhenti.

Mata tajam Angkasa menatap kearah seorang laki-laki yang ia pastikan jika laki-laki itu masih duduk di bangku kelas 11.

"Gak cocok banget lo,pacaran sama cewe cakep kea gini. Buat gue aja kali,body nya juga mantep"Tanpa takut dengan Angkasa, laki-laki itu malah semakin membuat Angkasa menatapnya dengan tajam.

Segerombolan laki-laki yang berjumlah enam orang itu tertawa bersamaan mendengar lontaran kalimat dari salah satu teman mereka.

"Habis ini dibayar berapa sama abang Angkasa,kak?"

Tepat ucapan itu keluar,Angkasa melepaskan genggaman tangan nya kepada Salsa. Laki-laki langsung menendang tempat sampah yang berada di dekat keenam laki-laki itu berkumpul.

"Ngomong apa lo anjing?!"

Angkasa mendekati laki-laki yang sedari awal tadi membuatnya naik pitam. Ia meraih kerah seragam laki-laki itu dengan kasar.

"Ngomong lagi ayo?!"Bentak Angkasa langsung meninju laki-laki itu.

Teman-teman nya yang melihat langsung menolong laki-laki itu yang sudah terjatuh akibat pukulan kuat dari Angkasa.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang